Ablutophobia- Fear of washing or bathing.
Acarophobia- Fear of itching or of the insects that cause itching.
Acerophobia- Fear of sourness.
Achluophobia- Fear of darkness.
Acousticophobia- Fear of noise.
Acrophobia- Fear of heights.
Aerophobia- Fear of drafts, air swallowing, or airbourne noxious substances.
Aeroacrophobia- Fear of open high places.
Aeronausiphobia- Fear of vomiting secondary to airsickness.
Agateophobia- Fear of insanity.
Agliophobia- Fear of pain.
Agoraphobia- Fear of open spaces or of being in crowded, public places like markets. Fear of leaving a safe place.
Agraphobia- Fear of sexual abuse.
Agrizoophobia- Fear of wild animals.
Agyrophobia- Fear of streets or crossing the street.
Aichmophobia- Fear of needles or pointed objects.
Ailurophobia- Fear of cats.
Albuminurophobia- Fear of kidney disease.
Alektorophobia- Fear of chickens.
Algophobia- Fear of pain.
Alliumphobia- Fear of garlic.
Allodoxaphobia- Fear of opinions.
Altophobia- Fear of heights.
Amathophobia- Fear of dust.
Amaxophobia- Fear of riding in a car.
Ambulophobia- Fear of walking.
Amnesiphobia- Fear of amnesia.
Amychophobia- Fear of scratches or being scratched.
Anablephobia- Fear of looking up.
Ancraophobia- Fear of wind. (Anemophobia)
Androphobia- Fear of men.
Anemophobia- Fear of air drafts or wind.(Ancraophobia)
Anginophobia- Fear of angina, choking or narrowness.
Anglophobia- Fear of England or English culture, etc.
Angrophobia - Fear of anger or of becoming angry.
Ankylophobia- Fear of immobility of a joint.
Anthrophobia or Anthophobia- Fear of flowers.
Anthropophobia- Fear of people or society.
Antlophobia- Fear of floods.
Anuptaphobia- Fear of staying single.
Apeirophobia- Fear of infinity.
Aphenphosmphobia- Fear of being touched. (Haphephobia)
Apiphobia- Fear of bees.
Apotemnophobia- Fear of persons with amputations.
Arachibutyrophobia- Fear of peanut butter sticking to the roof of the mouth.
Arachnephobia or Arachnophobia- Fear of spiders.
Arithmophobia- Fear of numbers.
Arrhenphobia- Fear of men.
Arsonphobia- Fear of fire.
Asthenophobia- Fear of fainting or weakness.
Astraphobia or Astrapophobia- Fear of thunder and lightning.(Ceraunophobia, Keraunophobia)
Astrophobia- Fear of stars or celestial space.
Asymmetriphobia- Fear of asymmetrical things.
Ataxiophobia- Fear of ataxia. (muscular incoordination)
Ataxophobia- Fear of disorder or untidiness.
Atelophobia- Fear of imperfection.
Atephobia- Fear of ruin or ruins.
Athazagoraphobia- Fear of being forgotton or ignored or forgetting.
Atomosophobia- Fear of atomic explosions.
Atychiphobia- Fear of failure.
Aulophobia- Fear of flutes.
Aurophobia- Fear of gold.
Auroraphobia- Fear of Northern lights.
Autodysomophobia- Fear of one that has a vile odor.
Automatonophobia- Fear of ventriloquist's dummies, animatronic creatures, wax statues - anything that falsly represents a sentient being.
Automysophobia- Fear of being dirty.
Autophobia- Fear of being alone or of oneself.
Aviophobia or Aviatophobia- Fear of flying.
from:http://phobialist.com/
Jumat, 25 November 2011
Minggu, 02 Oktober 2011
Tugas Lintas Budaya
Nama : Putri andriyani
NPM : 11509170
Kelas : 3PA04
TUGAS LINTAS BUDAYA
1. Pengertian penelitian lintas budaya adalah
Penelitian lintas budaya adalah berbagai bidang ilmu yang dilakukan dengan cara membandingkan berbagai jenis kebudayaan. Kajian perbandingan di bidang politik, ekonomi, komunikasi, sosiologi, teori media, antropologi budaya, filsafat, sastra, linguistik dan musik (ethnomusicology) merupakan beberapa bentuk kajian dalam konteks ini.
2. Hubungannya Lintas budaya dengan Ilmu lain (contoh, antropologi, sosial,dan contohnya )!
Pada asumsi dasar bahwa kontak, persinggungan atau pergesekan antar budaya yang memicu proses inkulturasi, akulturasi, asimilasi, dan sebagainya akan mengubah budaya asli. Contoh : pemahaman antropologis yang memandang budaya sebagai keseluruhan cara hidup .
3. Etnosentri dalam psikologi
Etnosentrime
Secara formal etnosentrisme didefinisikan sebagai pandangan bahwa kelompok sendiri adalah pusat segalanya dan kelompok lain akan selalu dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar kelompok sendiri.
4. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal transmisi budaya :
a. Enkulturasi dan sosialisasi
Perbedaaannya :
Sosialisasi bersifat solidaritas individu untuk ke dalam sebuah kelompok sosial sedangkan enkulturasi bersifat mempengaruhi individu tsb.
Contohnya :
Saputra ikut kegiatan Karang Taruna di lingkungan rumahnya dan Saputra mengajak Fahna untuk ikut bergabung dalam acara kegiatan Karang Taruna dilingkungan rumahnya tersebut.
Persamaannya :
sosialisasi menunjukkan proses pengintegrasi individu ke dalam sebuah kelompok sosial, sedangkan enkulturasi adalah proses yang menyebabkan individu memperoleh kompetensi dalam kebudayaan kelompok.
b. Masa Remaja
Perbedaannya :
Terkadang remaja masih sulit untuk diberitahukan mana yang benar,mana juga yang salah di dalam norma2 sosial.
Persamaannya :
Remaja masih suka ingin tahu terhadap sesuatu yang tidak dia ketahui/hal yang tabu.
Contohnya :
Toni merokok padahal toni sudah diberitahukan oleh kedua Orang Tuanya merokok adalah hal yang tidak baik dan bisa merusak tubuh
c. Perkembangan Moral
Perbedaannya :
Perkembangan moral tidak bisa sama antara individu satu dengan individu lainnya
Persamaannya :
Perkembangan moral dilihat dengan pandangan sosial
Contohnya :
Saputra bergaul dengan anak-anak jalanan penghisap lem aibon. Lama-lam a Saputra ikut menghisap lem aibon karena ajakan teman-temannya.
d. Konteks sosial dan masyarakat
Perbedaannya :
Konteks sosial melihat latar belakang individu sedangkan masyarakat adalah individunya tersebut
Persamaannya :
Konteks sosial dan masyarakat adalah peranan penting dalam transmisi budaya
Contohnya :
Risky adalah anak yang hidup dengan latar belakangnya seorang Pejabat. Dan masyarakat menilai Risky dengan sebutan Risky seorang Pejabat.
e. Hal konformitas
Perbedaaannya :
Pendapat individu yang lain tidak sama dengan pendapat individu yang lainnya.
Persamaannya :
Individu saling mempengaruhi satu sama lain.
Contohnya :
Anes mengikuti gaya anak-anak zaman sekarang. Dy memakai I pad dan nongkrong di café .
f. Hal nilai nilai
Perbedaannya :
Tidak semua nilai/norma-norma sosial dilingkungan yang satu sama dengan norma-norma sosial dilingkungan yang kedua.
Persamaannya :
Dalam hal nilai nilai disini diajarkan mengikuti nilai/norma-norma sosial yang ada.
Contohnya :
Orang barat. Memakai Bikini adalah hal yang wajar karena memang budayanya. Sedangkan jika Orang barat memakai bikini di Indonesia maka perilaku tersebut dianggap aneh dan tidak sopan.
g. Hal individualisme dan kolektifisme
Perbedaannya :
Setiap individualisme memiliki transmisi budaya yang berbeda-beda sedangkan kolektifisme harus memiliki sifat kolektif/pemilih.
Persamaannya :
Setiap individualisme memiliki penerimaan yang sama terhadap norma-norma sosial, sedangkan kolektifisme memiliki sifat kolektif dalam penerimaan norma-norma sosial
Contohnya :
Desy sangat kolektif dalam memilih model sepatu yang sering dipakainya sehari-hari.
h. Kognisi sosial
Perbedaannya :
Setiap individu tidak memiliki penanggapan pemikiran yang sama terhadap norma-norma sosial
Persamaannya :
Setiap individu berfikir dengan hal yang sama terhadap norma-norma sosial
Contohnya :
Haikal memikirkan tentang Adat-adat padang. Seperti tari piring, keripik sanjai.
i. Perilaku gender
Perbedaannya :
Perilaku gender tidak sama antara Pria dan Wanita dalam menanggapi norma-norma sosial tersebut.
Persamaannya :
Setiap perilaku gender terhadap norma-norma sosial adalah hal yang sama.
Contohnya :
Hengki lebih menentang keras tentang budaya Barat yang ada di Indonesia bahwa wanita tidak boleh berpakaian yg minim.
NPM : 11509170
Kelas : 3PA04
TUGAS LINTAS BUDAYA
1. Pengertian penelitian lintas budaya adalah
Penelitian lintas budaya adalah berbagai bidang ilmu yang dilakukan dengan cara membandingkan berbagai jenis kebudayaan. Kajian perbandingan di bidang politik, ekonomi, komunikasi, sosiologi, teori media, antropologi budaya, filsafat, sastra, linguistik dan musik (ethnomusicology) merupakan beberapa bentuk kajian dalam konteks ini.
2. Hubungannya Lintas budaya dengan Ilmu lain (contoh, antropologi, sosial,dan contohnya )!
Pada asumsi dasar bahwa kontak, persinggungan atau pergesekan antar budaya yang memicu proses inkulturasi, akulturasi, asimilasi, dan sebagainya akan mengubah budaya asli. Contoh : pemahaman antropologis yang memandang budaya sebagai keseluruhan cara hidup .
3. Etnosentri dalam psikologi
Etnosentrime
Secara formal etnosentrisme didefinisikan sebagai pandangan bahwa kelompok sendiri adalah pusat segalanya dan kelompok lain akan selalu dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar kelompok sendiri.
4. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal transmisi budaya :
a. Enkulturasi dan sosialisasi
Perbedaaannya :
Sosialisasi bersifat solidaritas individu untuk ke dalam sebuah kelompok sosial sedangkan enkulturasi bersifat mempengaruhi individu tsb.
Contohnya :
Saputra ikut kegiatan Karang Taruna di lingkungan rumahnya dan Saputra mengajak Fahna untuk ikut bergabung dalam acara kegiatan Karang Taruna dilingkungan rumahnya tersebut.
Persamaannya :
sosialisasi menunjukkan proses pengintegrasi individu ke dalam sebuah kelompok sosial, sedangkan enkulturasi adalah proses yang menyebabkan individu memperoleh kompetensi dalam kebudayaan kelompok.
b. Masa Remaja
Perbedaannya :
Terkadang remaja masih sulit untuk diberitahukan mana yang benar,mana juga yang salah di dalam norma2 sosial.
Persamaannya :
Remaja masih suka ingin tahu terhadap sesuatu yang tidak dia ketahui/hal yang tabu.
Contohnya :
Toni merokok padahal toni sudah diberitahukan oleh kedua Orang Tuanya merokok adalah hal yang tidak baik dan bisa merusak tubuh
c. Perkembangan Moral
Perbedaannya :
Perkembangan moral tidak bisa sama antara individu satu dengan individu lainnya
Persamaannya :
Perkembangan moral dilihat dengan pandangan sosial
Contohnya :
Saputra bergaul dengan anak-anak jalanan penghisap lem aibon. Lama-lam a Saputra ikut menghisap lem aibon karena ajakan teman-temannya.
d. Konteks sosial dan masyarakat
Perbedaannya :
Konteks sosial melihat latar belakang individu sedangkan masyarakat adalah individunya tersebut
Persamaannya :
Konteks sosial dan masyarakat adalah peranan penting dalam transmisi budaya
Contohnya :
Risky adalah anak yang hidup dengan latar belakangnya seorang Pejabat. Dan masyarakat menilai Risky dengan sebutan Risky seorang Pejabat.
e. Hal konformitas
Perbedaaannya :
Pendapat individu yang lain tidak sama dengan pendapat individu yang lainnya.
Persamaannya :
Individu saling mempengaruhi satu sama lain.
Contohnya :
Anes mengikuti gaya anak-anak zaman sekarang. Dy memakai I pad dan nongkrong di café .
f. Hal nilai nilai
Perbedaannya :
Tidak semua nilai/norma-norma sosial dilingkungan yang satu sama dengan norma-norma sosial dilingkungan yang kedua.
Persamaannya :
Dalam hal nilai nilai disini diajarkan mengikuti nilai/norma-norma sosial yang ada.
Contohnya :
Orang barat. Memakai Bikini adalah hal yang wajar karena memang budayanya. Sedangkan jika Orang barat memakai bikini di Indonesia maka perilaku tersebut dianggap aneh dan tidak sopan.
g. Hal individualisme dan kolektifisme
Perbedaannya :
Setiap individualisme memiliki transmisi budaya yang berbeda-beda sedangkan kolektifisme harus memiliki sifat kolektif/pemilih.
Persamaannya :
Setiap individualisme memiliki penerimaan yang sama terhadap norma-norma sosial, sedangkan kolektifisme memiliki sifat kolektif dalam penerimaan norma-norma sosial
Contohnya :
Desy sangat kolektif dalam memilih model sepatu yang sering dipakainya sehari-hari.
h. Kognisi sosial
Perbedaannya :
Setiap individu tidak memiliki penanggapan pemikiran yang sama terhadap norma-norma sosial
Persamaannya :
Setiap individu berfikir dengan hal yang sama terhadap norma-norma sosial
Contohnya :
Haikal memikirkan tentang Adat-adat padang. Seperti tari piring, keripik sanjai.
i. Perilaku gender
Perbedaannya :
Perilaku gender tidak sama antara Pria dan Wanita dalam menanggapi norma-norma sosial tersebut.
Persamaannya :
Setiap perilaku gender terhadap norma-norma sosial adalah hal yang sama.
Contohnya :
Hengki lebih menentang keras tentang budaya Barat yang ada di Indonesia bahwa wanita tidak boleh berpakaian yg minim.
Sabtu, 09 April 2011
softskill
Kelompok 3
1. Petrus
2. Putri Andriyani
3. Putri Susanti
4. Putri Yuli
5. Rosa Eva
6. Sayyidina Suci
7. Spangga
8. Siti Ahdiyati
9. Siti Julaeha
10. Siti Nurfajaria
Soal
A.Menjelaskan model pertukaran sosial dan analisis transaksional
Pengertian Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita
bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan
interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content
melainkan juga menentukan relationship.
Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik
hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin
cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif
komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.
Teori Mengenai Hubungan Interpersonal
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai hubungan interpersonal,
yaitu:
. Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu
transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang
pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut:
“Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap
individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya
selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan
biaya”.
Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang
diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang,
penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Sedangkan
suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan
keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan efekefek
tidak menyenangkan.
Haree dan Lamb (1996) mendefinisikan teori analisis transaksional sebagai sesuatu teori kepribadian dan tingkah
laku social yang dipakai sebagai wahana untuk psikioterapi dan perubahan social yang lebih umum. Konsep kepribadian dan prilaku social dalam teori ini dipandang sebagai satu kesatuan dimana struktur kepribadian seseorang diyakini akan mempengaruhi cara yang bersangkutan berinteraksi secara social. Komunikasi atau tindakan membina hubungan dengan orang lain merupakan wujud interaksi social. Karena alasan ini kemudian analisis transaksional menempatkan tindakan komunikasi antar manusia sebagai bagian yang tak terlepaskan.
menurut teori analisis transaksional, ketika dua lebih orang bertemu, cepat atau lambat; salah satu dari mereka akan menyapa atau memberikan indikasi lainnya atas kehadiran orang lain. Hal ini disebut “ Stimulus Transaksional”. Orang lain tersebut kemudian akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan stimulus yang diterima. Respon yang diberikan orang lain tersebut dinamai “Tanggapan Transaksional”. Orang yang menyampaikan stimulus disebut “agen” dan orang yang merespon disebut “Responden”.
B.Menjelaskan pembentukan kesan & ketertarikan Interpersonal dalam memulai hubungan
Tahap Hubungan Interpersonal
Adapun tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal, yaitu:
1. Pembentukan
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa
peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama,
“fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk
menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha
menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka
merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada
tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat
tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat
dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu: a) informasi demografis; b) sikap dan
pendapat (tentang orang atau objek); c) rencana yang akan datang; d)
kepribadian; e) perilaku pada masa lalu; f) orang lain; serta g) hobi dan minat.
2. Peneguhan Hubungan
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah.
Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan
tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat
faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu: a) keakraban; b)
kontrol; c)respon yang tepat; dan d) nada emosional yang tepat.
Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang.
Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat
tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Faktor kedua adalah kesepakatan
tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang
mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah
yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang
dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau
tidak ada pihak yang mau mengalah.
Faktor ketiga adalah ketepatan respon. Dimana, respon A harus
diikuti oleh respon yang sesuai dari B. Dalam percakapan misalnya, pertanyaan
harus disambut dengan jawaban, lelucon dengan tertawa, permintaan
keterangan dengan penjelasan. Respon ini bukan saja berkenaan dengan pesanpesan
verbal, tetapi juga pesan-pesan nonverbal. Jika pembicaraan yang serius
dijawab dengan main-main, ungkapan wajah yang bersungguh-sungguh
diterima dengan air muka yang menunjukkan sikap tidak percaya, maka
hubungan interpersonal mengalami keretakan. Ini berarti kita sudah
memberikan respon yang tidak tepat.
Faktor terakhir yang dapat memelihara hubungan interpersonal
adalah keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung.
Walaupun mungkin saja terjadi interaksi antara dua orang dengan suasana
emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan stabil. Besar
kemungkinan salah satu pihak akan mengakhiri interaksi atau mengubah
suasana emosi.
C.Menjelaskan model peran.konflik adequacy peran serta auntensitas dlm hubungan peran
Model peran
menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya
sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu
bertidak sesuai dengan peranannya
Model Interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem.
Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem
terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama
sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan
untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium dari sistem
terganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal
harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan
pelaksanaan peranan.
Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among
Humans, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan
pemutusan hubungan, yaitu:
a. Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan
mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang
tertentu dengan merendahkan orang lain.
b. Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain
sehingga orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.
c. Kegagalan, dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain
apabila tujuan bersama tidak tercapai.
d. Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia
ketahui menyinggung perasaan yang lain.
e. Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang
mereka anut.
Jenis Hubungan Interpersonal
Terdapat beberapa jenis hubungan interpersonal, yaitu: a) berdasarkan
jumlah individu yang terlibat; b) berdasarkan tujuan yang ingin dicapai; c)
berdasarkan jangka waktu; serta d) berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman.
Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat, dibagi
menjadi 2, yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan diad merupakan
hubungan atara dua individu. Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain bersifat
diadik. William Wilmot mengemukakan beberapa ciri khas hubungan diad, dimana
setiap hubungan diad memiliki tujuan khusus, individu dalam hubungan diad
menampilkan wajah yang berbeda dengan ‘wajah’ yang ditampilkannya dalam
hubungan diad yang lain, dan pada hubungan diad berkembang pola komunikasi
(termasuk pola berbahasa) yang unik/ khas yang akan membedakan hubungan
tersebut dengan hubungan diad yang lain. Sedangkan hubungan triad merupakan
hubungan antara tiga orang. Hubungan triad ini memiliki ciri lebih kompleks, tingkat
keintiman/ kedekatan anatar individu lebih rendah, dan keputusan yang diambil
lebih didasarkan voting atau suara terbanyak (dalam hubungan diad, keputusan
diambil melalui negosiasi).
Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, dibagi
menjadi 2, yaitu hubungan tugas dan hubungan sosial. Hubungan tugas merupakan
sebuah hubungan yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan sesuatu yang tidak
dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas, dan lainlain.
Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan
tujuan untuk menyelesaikan sesuatu. Hubungan ini terbentuk (baik secara personal
dan sosial). Sebagai contoh adalah hubungan dua sahabat dekat, hubungan dua
orang kenalan saat makan siang dan sebagianya.
Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu juga dibagi menjadi 2,
yaitu hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang. Hubungan jangka
pendek merupakan hubungan yang hanya berlangsung sebentar. Misalnya
hubungan antara dua orang yang saling menyapa ketika bertemu di jalan.
Sedangkan hubungan jangka panjang berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin
lama suatu hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya (misalnya
berupa emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya). Dan karena
investasi yang ditanam itu banyak maka semakin besar usaha kita untuk
mempertahankannya.
Selain ketiga jenis hubungan interpersonal yang sudah dijelaskan di atas,
masih terdapat satu lagi jenis hubungan interpersonal yang didasarkan atas tingkat
kedalaman atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim.
Hubungan biasa merupakan hubungan yang sama sekali tidak dalam atau
impersonal atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim ditandai dengan
penyingkapan diri (self-disclosure). Makin intim suatu hubungan, makin besar
kemungkinan terjadinya penyingkapan diri tentang hal-hal yang sifatnya pribadi.
Hubungan intim terkait dengan jangka waktu, dimana keintiman akan tumbuh pada
jangka panjang. Karena itu hubungan intim akan cenderung dipertahankan karena
investasi yang ditanamkan individu di dalamnya dalam jangka waktu yang lama telah
banyak. Hubungan ini bersifat personal dan terbebas dari hal-hal yang ritual.
Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal,
yaitu:
1. Komunikasi efektif
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara
pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif—interaktif dan
informasi yang disampaikan dan keterlibatan dalam memformulasikan ide atau
gagasan secara bersama. Bila berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki
kesamaan pandangan akan membuat gembira, suka dan nyaman. Sebaliknya
bila berkumpul dengan orang atau kelompok yang benci akan membuat tegang,
resah dan tidak enak.
2. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat
menentukan penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan
akan menunjukkan ungkapan bahagia, mata melotot sebagai kemarahan dan
seterusnya. Wajah telah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi
interpersonal. Wajah merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam
menyampaikan makna dalam beberapa detik raut wajah akan menentukan dan
menggerakkan keputusan yang diambil. Kepekaan menangkap emosi wajah
sangat menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil.
3. Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin.
Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter
dan perilaku. Faktor kepribadian lebih mengarah pada bagaimana tanggapan
dan respon yang akan diberikan sehingga terjadi hubungan. Tindakan dan
tanggapan terhadap pesan sangat tergantung pada pola hubungan pribadi dan
karakteritik atau sifat yang dibawanya.
4. Stereotyping
Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai
orang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu. Cara pandang ini
kebanyakan menimbulkan prasangka dan gesekan yang cukup kuat, terutama
pada saat pihak-pihak yang berkonflik sulit membuka jalan untuk melakukan
perbaikan. Individu atau kelompok akan merespon pengalaman dan lingkungan
dengan cara memperlakukan anggota masyarakat secara berbeda atau
cenderung melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin, cerdas, bodoh,
rajin, atau malas. Penggunaan cara ini untuk menyederhanakan begitu banyak
stimuli yang diterimanya dan merupakan pengkatagorian pengalaman untuk
memperoleh informasi tambahan dengan segera.
Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan
perilakunya atau kita cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih
sikap yang sama dengan kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap
mereka yang sama. Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai,
norma, aturan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya,
agama, ideologis, cenderung saling menyukai dan menerima keberadaan
masing-masing.
6. Daya tarik
Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang
lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan
tindakan yang khas. Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan
cenderung ditanggapi dan dinilai dengan cara yang menyenangkan dan
dianggap memiliki sifat yang baik. Meskipun apa yang disebut gagah, cantik
atau pandai bergaul belum disepakati, namun sebagian relatif menerima orang
sebagai pandai cantik atau gagah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa
daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab
tanggapan dan penerimaan personal. Orang-orang yang memiliki daya tarik
cederung akan disikapi dan diperlakukan lebih baik, sopan dan efektif untuk
mempengaruhi pendapat orang lain.
7. Ganjaran
Seseorang lebih menyenangi orang lain yang memberi penghargaan
atau ganjaran berupa pujian, bantuan, dorongan moral. Kita akan menyukai
orang yang menyukai dan memuji kita. Interaksi sosial ibaratnya transaksi
dagang, dimana seseorang akan melanjutkan interaksi bila laba lebih banyak
dari biaya. Bila pergaulan seorang pendamping masyarakat dengan orang-orang
disekitarnya sangat menyenangkan, maka akan sangat menguntungkan ditinjau
dari keberhasilan program, menguntungkan secara ekonomis, psikologis dan
sosial.
8. Kompetensi
Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain
karena prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya. Masyarakat akan
cenderung menanggapi informasi dan pesan dari orang berpengalaman, ahli
dan mampu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Dalam situasi
krisis, para pihak yang berkonflik membutuhkan bantuan teknis dan bimbingan
dari individu yang dipercaya dan mampu menumbuhkan kerjasama untuk
mendorong penyelesaian
D.menjelaskan intimacy dan hubungan pribadi
Secara harfiah intimasi dapat diartikan sebagai kedekatan atau keakraban
dengan orang lain. Intimasi dalam pengertian yang lebih luas telah banyak
dikemukan oleh para ahli. Shadily dan Echols (1990) mengartikan intimasi
sebagai kelekatan yang kuat yang didasarkan oleh saling percaya dan
kekeluargaan. Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk
tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya
terhadap orang lain. Kemudian, Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu
hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari
oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi
masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi
kegemaran dan aktivitas yang sama.
Intimasi menurut Levinger & Snoek (Brernstein dkk, 1988) merupakan
suatu bentuk hubungan yang berkembang dari suatu hubungan yang bersifat
timbal balik antara dua individu. Keduanya saling berbagi pengalaman dan
informasi, bukan saja pada hal-hal yang berkaitan dengan fakta-fakta umum yang
terjadi di sekeliling mereka, tetapi lebih bersifat pribadi seperti berbagi
pengalaman hidup, keyakinan-keyakinan, pilihan-pilihan, tujuan dan filosofi
dalam hidup. Pada tahap ini akan terbentuk perasaan atau keinginan untuk
menyayangi, memperdulikan, dan merasa bertangung jawab terhadap hal-hal
tertentu yang terjadi pada orang yang dekat dengannya.
Atwater (1983) mengemukakan bahwa intimasi mengarah pada suatu
hubungan yang bersifat informal, hubungan kehangatan antara dua orang yang
diakibatkan oleh persatuan yang lama. Intimasi mengarah pada keterbukaan
pribadi dengan orang lain, saling berbagi pikiran dan perasaan mereka yang
terdalam. Intimasi semacam ini membutuhkan komunikasi yang penuh makna
untuk mengetahui dengan pasti apa yang dibagi bersama dan memperkuat ikatan
yang telah terjalin. Hal tersebut dapat terwujud melalui saling berbagi dan
membuka diri, saling menerima dan menghormati, serta kemampuan untuk
merespon kebutuhan orang lain (Harvey dan Omarzu dalam Papalia dkk, 2001).
Selain itu dalam proses intimasi perlu untuk memasukkan unsur perasaan
bersatu dengan orang lain. Kebutuhan untuk bersatu dengan orang lain merupakan
pendorong yang sangat kuat bagi individu untuk membentuk suatu hubungan yang
kuat, stabil, dekat dan terpelihara dengan baik (Papalia dkk, 2001). Kedekatan
perasaan seperti ini dapat menimbulkan suatu hubungan yang erat dimana
hubungan ini sebagai lambang dari empati (Parrot dan Parrot, 1999).
Berdasarkan beberapa pengertian intimasi di atas, dapat disimpulkan
bahwa intimasi adalah suatu hubungan interpersonal yang berkembang dari
hubungan timbal balik antara dua individu, yang terwujud melalui saling berbagi
berbagi perasaan dan pikiran yang terdalam, saling membuka diri, serta saling
menerima dan menghormati satu sama lain.
E.Menjelaskan intimacy & pertumbuhan
Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk
tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya
terhadap orang lain. Kemudian, Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu
hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari
oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi
masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi
kegemaran dan aktivitas yang sama.
Factor-factor yang menumbuhkan hubungan interpersonal uang baik berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan.factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain.Kejujuran, factor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya.sikap yang mengurangi sikap defensive dalam komunikasi.amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.Teori-teori tentang efek komunikasi yang oleh para pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula hypodermic needle theory, teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Teori peluru yang dikemukakan Wilbur Schramm pada tahun 1950-an ini kemudian dicabut pada tahun 1970-an dan meminta kepada para pendukungnya yang menganggap teori ini tidak ada. Sebab khalayak yang menjadi sasaran media ini ternyata tidak pasif. Kemudian muncul teori model atau model efek terbatas, Hovland mengatakan bahwa pesan komunikan efectif dalam menyebarkan informasi, bukan dalam mengubah perilaku. Penelitian Cooper dan Jahoda pun menunjukan bahwa persepsi selektif dapat mengurangi efektifitas sebuah pesan.Contoh : seorang gadis berjalan lenggak-lenggok seperti pragawati dan banyak pria terpana padanya sampai-sampai tak berkedip, itu merupakan pola S – R. Proses ini merupakan bentuk pertukaran informasi yang dapat menimbulkan efek untuk mengubah tindakan komunikasi (communication act). Model S – R mengasumsikan bahwa perilaku individu karena kekuatan stimulus yang dating dari luar dirinya, bukan atas dasar motif dan sikap yang dimiliki.
Sumber : eprints.undip.ac.id/10947/1/SKRIPSI.pdf
www.psikologi.org
1. Petrus
2. Putri Andriyani
3. Putri Susanti
4. Putri Yuli
5. Rosa Eva
6. Sayyidina Suci
7. Spangga
8. Siti Ahdiyati
9. Siti Julaeha
10. Siti Nurfajaria
Soal
A.Menjelaskan model pertukaran sosial dan analisis transaksional
Pengertian Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita
bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan
interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content
melainkan juga menentukan relationship.
Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik
hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin
cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif
komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.
Teori Mengenai Hubungan Interpersonal
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai hubungan interpersonal,
yaitu:
. Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu
transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang
pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut:
“Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap
individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya
selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan
biaya”.
Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang
diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang,
penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Sedangkan
suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan
keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan efekefek
tidak menyenangkan.
Haree dan Lamb (1996) mendefinisikan teori analisis transaksional sebagai sesuatu teori kepribadian dan tingkah
laku social yang dipakai sebagai wahana untuk psikioterapi dan perubahan social yang lebih umum. Konsep kepribadian dan prilaku social dalam teori ini dipandang sebagai satu kesatuan dimana struktur kepribadian seseorang diyakini akan mempengaruhi cara yang bersangkutan berinteraksi secara social. Komunikasi atau tindakan membina hubungan dengan orang lain merupakan wujud interaksi social. Karena alasan ini kemudian analisis transaksional menempatkan tindakan komunikasi antar manusia sebagai bagian yang tak terlepaskan.
menurut teori analisis transaksional, ketika dua lebih orang bertemu, cepat atau lambat; salah satu dari mereka akan menyapa atau memberikan indikasi lainnya atas kehadiran orang lain. Hal ini disebut “ Stimulus Transaksional”. Orang lain tersebut kemudian akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan stimulus yang diterima. Respon yang diberikan orang lain tersebut dinamai “Tanggapan Transaksional”. Orang yang menyampaikan stimulus disebut “agen” dan orang yang merespon disebut “Responden”.
B.Menjelaskan pembentukan kesan & ketertarikan Interpersonal dalam memulai hubungan
Tahap Hubungan Interpersonal
Adapun tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal, yaitu:
1. Pembentukan
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa
peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama,
“fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk
menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha
menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka
merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada
tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat
tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat
dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu: a) informasi demografis; b) sikap dan
pendapat (tentang orang atau objek); c) rencana yang akan datang; d)
kepribadian; e) perilaku pada masa lalu; f) orang lain; serta g) hobi dan minat.
2. Peneguhan Hubungan
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah.
Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan
tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat
faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu: a) keakraban; b)
kontrol; c)respon yang tepat; dan d) nada emosional yang tepat.
Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang.
Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat
tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Faktor kedua adalah kesepakatan
tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang
mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah
yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang
dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau
tidak ada pihak yang mau mengalah.
Faktor ketiga adalah ketepatan respon. Dimana, respon A harus
diikuti oleh respon yang sesuai dari B. Dalam percakapan misalnya, pertanyaan
harus disambut dengan jawaban, lelucon dengan tertawa, permintaan
keterangan dengan penjelasan. Respon ini bukan saja berkenaan dengan pesanpesan
verbal, tetapi juga pesan-pesan nonverbal. Jika pembicaraan yang serius
dijawab dengan main-main, ungkapan wajah yang bersungguh-sungguh
diterima dengan air muka yang menunjukkan sikap tidak percaya, maka
hubungan interpersonal mengalami keretakan. Ini berarti kita sudah
memberikan respon yang tidak tepat.
Faktor terakhir yang dapat memelihara hubungan interpersonal
adalah keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung.
Walaupun mungkin saja terjadi interaksi antara dua orang dengan suasana
emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan stabil. Besar
kemungkinan salah satu pihak akan mengakhiri interaksi atau mengubah
suasana emosi.
C.Menjelaskan model peran.konflik adequacy peran serta auntensitas dlm hubungan peran
Model peran
menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya
sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu
bertidak sesuai dengan peranannya
Model Interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem.
Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem
terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama
sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan
untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium dari sistem
terganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal
harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan
pelaksanaan peranan.
Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among
Humans, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan
pemutusan hubungan, yaitu:
a. Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan
mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang
tertentu dengan merendahkan orang lain.
b. Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain
sehingga orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.
c. Kegagalan, dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain
apabila tujuan bersama tidak tercapai.
d. Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia
ketahui menyinggung perasaan yang lain.
e. Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang
mereka anut.
Jenis Hubungan Interpersonal
Terdapat beberapa jenis hubungan interpersonal, yaitu: a) berdasarkan
jumlah individu yang terlibat; b) berdasarkan tujuan yang ingin dicapai; c)
berdasarkan jangka waktu; serta d) berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman.
Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat, dibagi
menjadi 2, yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan diad merupakan
hubungan atara dua individu. Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain bersifat
diadik. William Wilmot mengemukakan beberapa ciri khas hubungan diad, dimana
setiap hubungan diad memiliki tujuan khusus, individu dalam hubungan diad
menampilkan wajah yang berbeda dengan ‘wajah’ yang ditampilkannya dalam
hubungan diad yang lain, dan pada hubungan diad berkembang pola komunikasi
(termasuk pola berbahasa) yang unik/ khas yang akan membedakan hubungan
tersebut dengan hubungan diad yang lain. Sedangkan hubungan triad merupakan
hubungan antara tiga orang. Hubungan triad ini memiliki ciri lebih kompleks, tingkat
keintiman/ kedekatan anatar individu lebih rendah, dan keputusan yang diambil
lebih didasarkan voting atau suara terbanyak (dalam hubungan diad, keputusan
diambil melalui negosiasi).
Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, dibagi
menjadi 2, yaitu hubungan tugas dan hubungan sosial. Hubungan tugas merupakan
sebuah hubungan yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan sesuatu yang tidak
dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas, dan lainlain.
Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan
tujuan untuk menyelesaikan sesuatu. Hubungan ini terbentuk (baik secara personal
dan sosial). Sebagai contoh adalah hubungan dua sahabat dekat, hubungan dua
orang kenalan saat makan siang dan sebagianya.
Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu juga dibagi menjadi 2,
yaitu hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang. Hubungan jangka
pendek merupakan hubungan yang hanya berlangsung sebentar. Misalnya
hubungan antara dua orang yang saling menyapa ketika bertemu di jalan.
Sedangkan hubungan jangka panjang berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin
lama suatu hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya (misalnya
berupa emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya). Dan karena
investasi yang ditanam itu banyak maka semakin besar usaha kita untuk
mempertahankannya.
Selain ketiga jenis hubungan interpersonal yang sudah dijelaskan di atas,
masih terdapat satu lagi jenis hubungan interpersonal yang didasarkan atas tingkat
kedalaman atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim.
Hubungan biasa merupakan hubungan yang sama sekali tidak dalam atau
impersonal atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim ditandai dengan
penyingkapan diri (self-disclosure). Makin intim suatu hubungan, makin besar
kemungkinan terjadinya penyingkapan diri tentang hal-hal yang sifatnya pribadi.
Hubungan intim terkait dengan jangka waktu, dimana keintiman akan tumbuh pada
jangka panjang. Karena itu hubungan intim akan cenderung dipertahankan karena
investasi yang ditanamkan individu di dalamnya dalam jangka waktu yang lama telah
banyak. Hubungan ini bersifat personal dan terbebas dari hal-hal yang ritual.
Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal,
yaitu:
1. Komunikasi efektif
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara
pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif—interaktif dan
informasi yang disampaikan dan keterlibatan dalam memformulasikan ide atau
gagasan secara bersama. Bila berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki
kesamaan pandangan akan membuat gembira, suka dan nyaman. Sebaliknya
bila berkumpul dengan orang atau kelompok yang benci akan membuat tegang,
resah dan tidak enak.
2. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat
menentukan penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan
akan menunjukkan ungkapan bahagia, mata melotot sebagai kemarahan dan
seterusnya. Wajah telah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi
interpersonal. Wajah merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam
menyampaikan makna dalam beberapa detik raut wajah akan menentukan dan
menggerakkan keputusan yang diambil. Kepekaan menangkap emosi wajah
sangat menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil.
3. Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin.
Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter
dan perilaku. Faktor kepribadian lebih mengarah pada bagaimana tanggapan
dan respon yang akan diberikan sehingga terjadi hubungan. Tindakan dan
tanggapan terhadap pesan sangat tergantung pada pola hubungan pribadi dan
karakteritik atau sifat yang dibawanya.
4. Stereotyping
Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai
orang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu. Cara pandang ini
kebanyakan menimbulkan prasangka dan gesekan yang cukup kuat, terutama
pada saat pihak-pihak yang berkonflik sulit membuka jalan untuk melakukan
perbaikan. Individu atau kelompok akan merespon pengalaman dan lingkungan
dengan cara memperlakukan anggota masyarakat secara berbeda atau
cenderung melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin, cerdas, bodoh,
rajin, atau malas. Penggunaan cara ini untuk menyederhanakan begitu banyak
stimuli yang diterimanya dan merupakan pengkatagorian pengalaman untuk
memperoleh informasi tambahan dengan segera.
Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan
perilakunya atau kita cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih
sikap yang sama dengan kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap
mereka yang sama. Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai,
norma, aturan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya,
agama, ideologis, cenderung saling menyukai dan menerima keberadaan
masing-masing.
6. Daya tarik
Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang
lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan
tindakan yang khas. Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan
cenderung ditanggapi dan dinilai dengan cara yang menyenangkan dan
dianggap memiliki sifat yang baik. Meskipun apa yang disebut gagah, cantik
atau pandai bergaul belum disepakati, namun sebagian relatif menerima orang
sebagai pandai cantik atau gagah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa
daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab
tanggapan dan penerimaan personal. Orang-orang yang memiliki daya tarik
cederung akan disikapi dan diperlakukan lebih baik, sopan dan efektif untuk
mempengaruhi pendapat orang lain.
7. Ganjaran
Seseorang lebih menyenangi orang lain yang memberi penghargaan
atau ganjaran berupa pujian, bantuan, dorongan moral. Kita akan menyukai
orang yang menyukai dan memuji kita. Interaksi sosial ibaratnya transaksi
dagang, dimana seseorang akan melanjutkan interaksi bila laba lebih banyak
dari biaya. Bila pergaulan seorang pendamping masyarakat dengan orang-orang
disekitarnya sangat menyenangkan, maka akan sangat menguntungkan ditinjau
dari keberhasilan program, menguntungkan secara ekonomis, psikologis dan
sosial.
8. Kompetensi
Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain
karena prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya. Masyarakat akan
cenderung menanggapi informasi dan pesan dari orang berpengalaman, ahli
dan mampu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Dalam situasi
krisis, para pihak yang berkonflik membutuhkan bantuan teknis dan bimbingan
dari individu yang dipercaya dan mampu menumbuhkan kerjasama untuk
mendorong penyelesaian
D.menjelaskan intimacy dan hubungan pribadi
Secara harfiah intimasi dapat diartikan sebagai kedekatan atau keakraban
dengan orang lain. Intimasi dalam pengertian yang lebih luas telah banyak
dikemukan oleh para ahli. Shadily dan Echols (1990) mengartikan intimasi
sebagai kelekatan yang kuat yang didasarkan oleh saling percaya dan
kekeluargaan. Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk
tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya
terhadap orang lain. Kemudian, Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu
hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari
oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi
masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi
kegemaran dan aktivitas yang sama.
Intimasi menurut Levinger & Snoek (Brernstein dkk, 1988) merupakan
suatu bentuk hubungan yang berkembang dari suatu hubungan yang bersifat
timbal balik antara dua individu. Keduanya saling berbagi pengalaman dan
informasi, bukan saja pada hal-hal yang berkaitan dengan fakta-fakta umum yang
terjadi di sekeliling mereka, tetapi lebih bersifat pribadi seperti berbagi
pengalaman hidup, keyakinan-keyakinan, pilihan-pilihan, tujuan dan filosofi
dalam hidup. Pada tahap ini akan terbentuk perasaan atau keinginan untuk
menyayangi, memperdulikan, dan merasa bertangung jawab terhadap hal-hal
tertentu yang terjadi pada orang yang dekat dengannya.
Atwater (1983) mengemukakan bahwa intimasi mengarah pada suatu
hubungan yang bersifat informal, hubungan kehangatan antara dua orang yang
diakibatkan oleh persatuan yang lama. Intimasi mengarah pada keterbukaan
pribadi dengan orang lain, saling berbagi pikiran dan perasaan mereka yang
terdalam. Intimasi semacam ini membutuhkan komunikasi yang penuh makna
untuk mengetahui dengan pasti apa yang dibagi bersama dan memperkuat ikatan
yang telah terjalin. Hal tersebut dapat terwujud melalui saling berbagi dan
membuka diri, saling menerima dan menghormati, serta kemampuan untuk
merespon kebutuhan orang lain (Harvey dan Omarzu dalam Papalia dkk, 2001).
Selain itu dalam proses intimasi perlu untuk memasukkan unsur perasaan
bersatu dengan orang lain. Kebutuhan untuk bersatu dengan orang lain merupakan
pendorong yang sangat kuat bagi individu untuk membentuk suatu hubungan yang
kuat, stabil, dekat dan terpelihara dengan baik (Papalia dkk, 2001). Kedekatan
perasaan seperti ini dapat menimbulkan suatu hubungan yang erat dimana
hubungan ini sebagai lambang dari empati (Parrot dan Parrot, 1999).
Berdasarkan beberapa pengertian intimasi di atas, dapat disimpulkan
bahwa intimasi adalah suatu hubungan interpersonal yang berkembang dari
hubungan timbal balik antara dua individu, yang terwujud melalui saling berbagi
berbagi perasaan dan pikiran yang terdalam, saling membuka diri, serta saling
menerima dan menghormati satu sama lain.
E.Menjelaskan intimacy & pertumbuhan
Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk
tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya
terhadap orang lain. Kemudian, Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu
hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari
oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi
masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi
kegemaran dan aktivitas yang sama.
Factor-factor yang menumbuhkan hubungan interpersonal uang baik berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan.factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain.Kejujuran, factor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya.sikap yang mengurangi sikap defensive dalam komunikasi.amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.Teori-teori tentang efek komunikasi yang oleh para pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula hypodermic needle theory, teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Teori peluru yang dikemukakan Wilbur Schramm pada tahun 1950-an ini kemudian dicabut pada tahun 1970-an dan meminta kepada para pendukungnya yang menganggap teori ini tidak ada. Sebab khalayak yang menjadi sasaran media ini ternyata tidak pasif. Kemudian muncul teori model atau model efek terbatas, Hovland mengatakan bahwa pesan komunikan efectif dalam menyebarkan informasi, bukan dalam mengubah perilaku. Penelitian Cooper dan Jahoda pun menunjukan bahwa persepsi selektif dapat mengurangi efektifitas sebuah pesan.Contoh : seorang gadis berjalan lenggak-lenggok seperti pragawati dan banyak pria terpana padanya sampai-sampai tak berkedip, itu merupakan pola S – R. Proses ini merupakan bentuk pertukaran informasi yang dapat menimbulkan efek untuk mengubah tindakan komunikasi (communication act). Model S – R mengasumsikan bahwa perilaku individu karena kekuatan stimulus yang dating dari luar dirinya, bukan atas dasar motif dan sikap yang dimiliki.
Sumber : eprints.undip.ac.id/10947/1/SKRIPSI.pdf
www.psikologi.org
Jumat, 25 Maret 2011
KONSEP MASLOW
NAMA : PUTRIANDRIYANI
KELAS : 2PA04
NPM : 11509170
Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslow mengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusiadan sekitarnya. Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapiwalaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akanditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.
Manusia Pada Dasarnya Baik menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagiankarakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.
Kematangan orang sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secarasamar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar´ (Maslow,1954). menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954)
Motivasi : Hirarki Kebutuhan
Gambar Hirarki Kebutuhan dari Maslow
Harga Diri Kebutuhan Psikologis (Dicintai, Diterima, Memiliki) Rasa Aman Kebutuhan
Fisiologis Aktualisasi Diri
Maslow memformulasikan sebuah teori dari motivasi manusia dalam berbagai kebutuhan manusia yang dilihatseperti muncul dalam hirarki pertunjukkan. Kebutuhan dasar manusia, berupa makan dan minum harus dipenuhiterlebih dahulu dari kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan harga diri dan lainnya. Kebutuhan FisiologisSebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda). Sebagai contoh, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain.
Kebutuhan Rasa AmanKebutuhan berikut adalah kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan untuk keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, order,hukum, batas-batas, bebas dari ketakutan dan kecemasan, dan seterusnya. Ekspresi manusia pada kebutuhan iniadalah nampak lebih jelas dalam respon-respon : menangis, menjerit, dan hentakan yang sangat tegang untuk ditangani secara kasar, yang terkejut oleh suara gaduh atau lampu yang terang, atau hanya dengan kekurangan yangdidukung oleh orangtua. Seperti kelaparan, kesakitan dari penyakit, dari kemarahan orangtua dan perselisihan, ataudari kelalaian atau yang disalahgunakan, mungkin merubah pandangan anak-anak secara keseluruhan pada dunia.Dunia mungkin menjadi tempat teror dan kegelapan.
Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada manusia cukup baik, mereka akan bekerja keras dengan intensitasyang tinggi untuk meningkatkan hubungan secara afeksi dengan orang lain, yaitu keluarga, teman, pasangan jiwa,kekasih, anak-anak. Maslow mengemukakan bahwa kita mempunyai kecenderungan seperti binatang untuk berkumpul, bergerombol, bergabung, untuk menjadi anggota´ (1970) yang telah frustrasi oleh kebijakan mobilitaskita, gangguan pada kelompok tradisional, menyebar pada keluarga-keluarga, kelompok generasi, orang urban yangmenetap dan penghilangan dari desa yang menghadapi dan kesimpulan yang dangkal dari persahabatan di Amerika´. Kebutuhan Rasa Harga DiriKebutuhan rasa harga diri ada dua set. Set pertama meliputi kebutuhan untuk kuat, penguasaan, kompetensi, percayadiri, dan mandiri. Set yang kedua meliputi kebutuhan untuk gengsi, dalam merasakan hormat dari orang lain; status;ketenaran; dominan; orang penting; bermartabat; dan penghargaan.
Kebutuhan Aktualisasi Diri Ketika keempat kebutuhan dasar, atau kekurangan, kebutuhan kita untuk mendiskusikan yang telah terpenuhi.Konsep aktualisasi diri dari Maslow benar-benar mempunyai relativitas. Diantaranya adalah konsep Jung padaarketipe diri, konsep Adler kekuatan kreatif dari diri, konsep Horney realisasi diri, dugaan Roger pada evolusi dantumbuhnya diri.MetaneedsKebutuhan akan aktualisasi diri adalah merupakan payung dari segala kebutuhan, ada 17 metaneeds atau nilai-nilai.Metaneeds tersebut sangat fokus terhadap pengetahuan dan pemahaman.
Beberapa metaneeds ini sangat penting,yang menjadi kebutuhan dasar; sebagai contoh, kebutuhan akan kebenaran, keadilan dan kebermaknaan ataukebutuhan akan estetika, sebagai contoh; keindahan, kesederhanaan, kesempurnaan. Bagaimana Kepribadian dapat Teroganisir? Bagi Maslow, unit kepribadian yang mendasar adalah sindrom kepribadian. Sindrom kepribadian adalah sesuatuyang terorganisir, saling ketergantungan, gejala-gejala struktur kelompok. Dalam studinya pada dua sindrom, yaitu;harga diri dan rasa aman, Maslow menyebutnya ´holistic-analytic methodology´.Analisis Maslow tentang rasa aman dan sindrom kepribadian, dia membuat menjadi beberapa level dan level 1adalah sindrom kepribadian itu sendiri dan level selanjutnya sampai pada level ke-5.
Perbedaaan Meta needs dengan Deficiency needs
Meta needs :
Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.
Meta needstidak bersifat hirarkhis.
Meta needsmerupakan pembawaanmanusia sebagaimana basic needs.
Bila tidak terpenuhi mengakibatkanorang mengalamimetapatologi.
Deficiency needs :
Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasalapar, haus, oksigen, dan seks.
Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhanakan perlindungan, keamanan,hukum, kebebasandari rasa takut, dan kecemasan.
Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhanuntuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaanyang didasarkan atas respek terhadapkemampuan, kemandirian, dan perwujudan kitasendiri, dan juga penghargaan atas penilaianorang lain.
Aktualisasi Diri :
Puncak Pengalaman dan B & D RealmsMaslow melakukan studi tentang penyimpangan atau neurotik, dia mengemukakan bahwa individu hanya akanmenghasilkan penyimpangan psikologi. Studi ini dilakukan terhadap seseorang yang menyadari sepenuhnya akanpotensi-potensi dirinya. Menggunakan metode penelitian klinis. Maslow menemukan bahwa setiap subjek penelitianitu mengalami neurosis, kepribadian psikopat, psikosis dan kecenderungan penyimpangan-penyimpangan yang lain. Puncak PengalamanMaslow memulai studi tentang puncak pengalaman ini, dengan bertanya kepada subjek tentang pengalaman yangpaling indah dalam hidup mereka. Saat yang sangat membahagiakan, ketika merasa sangat dicintai atau ketikasedang mendengarkan musik atau saat kita melakukan hal yang kreatif. Orang yang mengalami puncak daripengalamannya ini akan merasa mempunyai integritas diri
KELAS : 2PA04
NPM : 11509170
Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslow mengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusiadan sekitarnya. Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapiwalaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akanditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.
Manusia Pada Dasarnya Baik menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagiankarakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.
Kematangan orang sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secarasamar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar´ (Maslow,1954). menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954)
Motivasi : Hirarki Kebutuhan
Gambar Hirarki Kebutuhan dari Maslow
Harga Diri Kebutuhan Psikologis (Dicintai, Diterima, Memiliki) Rasa Aman Kebutuhan
Fisiologis Aktualisasi Diri
Maslow memformulasikan sebuah teori dari motivasi manusia dalam berbagai kebutuhan manusia yang dilihatseperti muncul dalam hirarki pertunjukkan. Kebutuhan dasar manusia, berupa makan dan minum harus dipenuhiterlebih dahulu dari kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan harga diri dan lainnya. Kebutuhan FisiologisSebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda). Sebagai contoh, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain.
Kebutuhan Rasa AmanKebutuhan berikut adalah kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan untuk keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, order,hukum, batas-batas, bebas dari ketakutan dan kecemasan, dan seterusnya. Ekspresi manusia pada kebutuhan iniadalah nampak lebih jelas dalam respon-respon : menangis, menjerit, dan hentakan yang sangat tegang untuk ditangani secara kasar, yang terkejut oleh suara gaduh atau lampu yang terang, atau hanya dengan kekurangan yangdidukung oleh orangtua. Seperti kelaparan, kesakitan dari penyakit, dari kemarahan orangtua dan perselisihan, ataudari kelalaian atau yang disalahgunakan, mungkin merubah pandangan anak-anak secara keseluruhan pada dunia.Dunia mungkin menjadi tempat teror dan kegelapan.
Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada manusia cukup baik, mereka akan bekerja keras dengan intensitasyang tinggi untuk meningkatkan hubungan secara afeksi dengan orang lain, yaitu keluarga, teman, pasangan jiwa,kekasih, anak-anak. Maslow mengemukakan bahwa kita mempunyai kecenderungan seperti binatang untuk berkumpul, bergerombol, bergabung, untuk menjadi anggota´ (1970) yang telah frustrasi oleh kebijakan mobilitaskita, gangguan pada kelompok tradisional, menyebar pada keluarga-keluarga, kelompok generasi, orang urban yangmenetap dan penghilangan dari desa yang menghadapi dan kesimpulan yang dangkal dari persahabatan di Amerika´. Kebutuhan Rasa Harga DiriKebutuhan rasa harga diri ada dua set. Set pertama meliputi kebutuhan untuk kuat, penguasaan, kompetensi, percayadiri, dan mandiri. Set yang kedua meliputi kebutuhan untuk gengsi, dalam merasakan hormat dari orang lain; status;ketenaran; dominan; orang penting; bermartabat; dan penghargaan.
Kebutuhan Aktualisasi Diri Ketika keempat kebutuhan dasar, atau kekurangan, kebutuhan kita untuk mendiskusikan yang telah terpenuhi.Konsep aktualisasi diri dari Maslow benar-benar mempunyai relativitas. Diantaranya adalah konsep Jung padaarketipe diri, konsep Adler kekuatan kreatif dari diri, konsep Horney realisasi diri, dugaan Roger pada evolusi dantumbuhnya diri.MetaneedsKebutuhan akan aktualisasi diri adalah merupakan payung dari segala kebutuhan, ada 17 metaneeds atau nilai-nilai.Metaneeds tersebut sangat fokus terhadap pengetahuan dan pemahaman.
Beberapa metaneeds ini sangat penting,yang menjadi kebutuhan dasar; sebagai contoh, kebutuhan akan kebenaran, keadilan dan kebermaknaan ataukebutuhan akan estetika, sebagai contoh; keindahan, kesederhanaan, kesempurnaan. Bagaimana Kepribadian dapat Teroganisir? Bagi Maslow, unit kepribadian yang mendasar adalah sindrom kepribadian. Sindrom kepribadian adalah sesuatuyang terorganisir, saling ketergantungan, gejala-gejala struktur kelompok. Dalam studinya pada dua sindrom, yaitu;harga diri dan rasa aman, Maslow menyebutnya ´holistic-analytic methodology´.Analisis Maslow tentang rasa aman dan sindrom kepribadian, dia membuat menjadi beberapa level dan level 1adalah sindrom kepribadian itu sendiri dan level selanjutnya sampai pada level ke-5.
Perbedaaan Meta needs dengan Deficiency needs
Meta needs :
Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.
Meta needstidak bersifat hirarkhis.
Meta needsmerupakan pembawaanmanusia sebagaimana basic needs.
Bila tidak terpenuhi mengakibatkanorang mengalamimetapatologi.
Deficiency needs :
Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasalapar, haus, oksigen, dan seks.
Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhanakan perlindungan, keamanan,hukum, kebebasandari rasa takut, dan kecemasan.
Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhanuntuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaanyang didasarkan atas respek terhadapkemampuan, kemandirian, dan perwujudan kitasendiri, dan juga penghargaan atas penilaianorang lain.
Aktualisasi Diri :
Puncak Pengalaman dan B & D RealmsMaslow melakukan studi tentang penyimpangan atau neurotik, dia mengemukakan bahwa individu hanya akanmenghasilkan penyimpangan psikologi. Studi ini dilakukan terhadap seseorang yang menyadari sepenuhnya akanpotensi-potensi dirinya. Menggunakan metode penelitian klinis. Maslow menemukan bahwa setiap subjek penelitianitu mengalami neurosis, kepribadian psikopat, psikosis dan kecenderungan penyimpangan-penyimpangan yang lain. Puncak PengalamanMaslow memulai studi tentang puncak pengalaman ini, dengan bertanya kepada subjek tentang pengalaman yangpaling indah dalam hidup mereka. Saat yang sangat membahagiakan, ketika merasa sangat dicintai atau ketikasedang mendengarkan musik atau saat kita melakukan hal yang kreatif. Orang yang mengalami puncak daripengalamannya ini akan merasa mempunyai integritas diri
Jumat, 18 Maret 2011
RINGKASAN MASLOW
NAMA : PUTRI ANDRIYANI
KELAS : 2PA04
NPM : 11509170
Abraham H. Maslow (1908-1970)Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn. Maslow tidak terlalu dekat denganibunya, sedangkan dia menganggap ayahnya adalah orang baik, tetapi tidak memahami minat intelektualnya.
Manusia Pada Dasarnya Baik Pertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagian karakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia atau kecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakansebagai dosa; konsep Freud tentang Id).
Kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensiorang yang berfungsi sepenuhnya. Menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954)
Maslow memformulasikan sebuah teori dari motivasi manusia dalam berbagai kebutuhan manusia yang dilihatseperti muncul dalam hirarki pertunjukkan. Kebutuhan dasar manusia, berupa makan dan minum harus dipenuhiterlebih dahulu dari kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan harga diri dan lainnya. Kebutuhan FisiologisSebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda).
Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada manusia cukup baik, mereka akan bekerja keras dengan intensitasyang tinggi untuk meningkatkan hubungan secara afeksi dengan orang lain, yaitu keluarga, teman, pasangan jiwa,kekasih, anak-anak.
KELAS : 2PA04
NPM : 11509170
Abraham H. Maslow (1908-1970)Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn. Maslow tidak terlalu dekat denganibunya, sedangkan dia menganggap ayahnya adalah orang baik, tetapi tidak memahami minat intelektualnya.
Manusia Pada Dasarnya Baik Pertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagian karakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia atau kecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakansebagai dosa; konsep Freud tentang Id).
Kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensiorang yang berfungsi sepenuhnya. Menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954)
Maslow memformulasikan sebuah teori dari motivasi manusia dalam berbagai kebutuhan manusia yang dilihatseperti muncul dalam hirarki pertunjukkan. Kebutuhan dasar manusia, berupa makan dan minum harus dipenuhiterlebih dahulu dari kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan harga diri dan lainnya. Kebutuhan FisiologisSebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda).
Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada manusia cukup baik, mereka akan bekerja keras dengan intensitasyang tinggi untuk meningkatkan hubungan secara afeksi dengan orang lain, yaitu keluarga, teman, pasangan jiwa,kekasih, anak-anak.
Kamis, 10 Maret 2011
KONSEP MASLOW
KELOMPOK 2:
KIDUNG KINANTI
KIKHEN RESNA N.P.S : 11509807
KURNIA AYU RAHMASARI : 12509568
MELTRI ELIA JULIANA : 13509177
MICHAEL BELLEFROID : 15509926
MOCHTAR MAULIDI : 10509509
OKKY ALFIAS :12509425
PETRUS NAMORA SIHOMBING : 16509315
PUTRI ANDRIYANI : 11509170
PUTRI SUSANTI :
PUTRI YULI ASTUTI : 11509566
ROSA EVA :
SAYYIDINA SUCI : 11509424
Sejak Rene Descartes (ahli filosof dan matematika dari Perancis; 1596-1650), membagi manusia menjadi dua bagianyang terpisah tetapi satu kesatuan yang saling berinteraksi yaitu jiwa dan raga, para filosof, psikolog, dokter, danahli lain telah mencoba untuk menggabungkan kembali organisme tersebut, untuk memperlakukan seperti hal yangdipersatukan, mengorganisir secara utuh.Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan William James (filosof dan psikolog dari Amerika), yang berkaitan dengan pergerakan Gestaltsebelum perang dunia I. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme merupakan satu kesatuan yangutuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapimerupakan satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh padakeseluruhan.Meskipun banyak teori kepribadian kontemporer mengadopsi lebih atau kurang dari orientasi holistik, konsep teoridari Abraham Maslow dan Carl Rogers ini berbeda dengan teori Freud, Carl Jung, Henry Murray dan GordonAllport, walaupun mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai tokoh-tokoh pergerakan humanistik dalam psikologimodern. Konsep humanisme yang diusung oleh Abraham Maslow mengemukakan bahwa yang menentukankeberhargaan seorang manusia adalah kapasitas atau kemampuannya untuk dapat merealisasikan diri. Teorihumanistik percaya bahwa manusia memiliki potensi diri untuk sehat dan kreatif, jika kita mau menerima tanggungjawab bagi kehidupan diri kita sendiri.
Abraham H. Maslow (1908-1970)Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn, dimana orangtuanya tinggal setelah beremigrasi dari Russia. Padaawalnya keluarga Maslow sangat miskin tetapi secara pesat meningkat pada lingkungan ³kelas menengah´, karenaayah Maslow yang seorang pengusaha pada akhirnya dapat menjadi sukses. Maslow tidak terlalu dekat denganibunya, sedangkan dia menganggap ayahnya adalah orang baik, tetapi tidak memahami minat intelektualnya. BerthaGoodman (sepupu Maslow) adalah figur yang mempengaruhi masa kecil Maslow.Pada umur 16 tahun, Maslow sadar bahwa dia mencintai Bertha, dan menikahinya pada tahun 1928. Dia mempunyaianak (Ann dan Ellen), dan Maslow berkata bahwa kelahiran anak pertamanya telah merubah kehidupannya. Ketikapertama kali sampai di Wiconsin dia sangat antusias terhadap Watson dan teorinya tentang ³behavior´. Setelahpenelitiannya dengan ³monyet´, Maslow melakukan studi paralel tentang manusia, dengan menemukan banyak kesamaan (Maslow 1968). Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslowmengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusiadan sekitarnya. Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapiwalaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akanditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.
Manusia Pada Dasarnya Baik Pertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai ³kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagiankarakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia ataukecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakansebagai dosa; konsep Freud tentang Id).Kedua, kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensiorang yang berfungsi sepenuhnya. Kematangan orang ³sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secarasamar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar´ (Maslow,1954).Ketiga, menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954)
Motivasi : Hirarki Kebutuhan
Gambar Hirarki Kebutuhan dari Maslow
Harga Diri Kebutuhan Psikologis (Dicintai, Diterima, Memiliki) Rasa Aman Kebutuhan
Fisiologis Aktualisasi Diri
Maslow memformulasikan sebuah teori dari motivasi manusia dalam berbagai kebutuhan manusia yang dilihatseperti muncul dalam hirarki pertunjukkan. Kebutuhan dasar manusia, berupa makan dan minum harus dipenuhiterlebih dahulu dari kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan harga diri dan lainnya. Kebutuhan FisiologisSebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda). Sebagai contoh, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain. Kebutuhan Rasa AmanKebutuhan berikut adalah kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan untuk keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, order,hukum, batas-batas, bebas dari ketakutan dan kecemasan, dan seterusnya. Ekspresi manusia pada kebutuhan iniadalah nampak lebih jelas dalam respon-respon : menangis, menjerit, dan hentakan yang sangat tegang untuk ditangani secara kasar, yang terkejut oleh suara gaduh atau lampu yang terang, atau hanya dengan kekurangan yangdidukung oleh orangtua. Seperti kelaparan, kesakitan dari penyakit, dari kemarahan orangtua dan perselisihan, ataudari kelalaian atau yang disalahgunakan, mungkin merubah pandangan anak-anak secara keseluruhan pada dunia.Dunia mungkin menjadi tempat teror dan kegelapan.
Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada manusia cukup baik, mereka akan bekerja keras dengan intensitasyang tinggi untuk meningkatkan hubungan secara afeksi dengan orang lain, yaitu keluarga, teman, pasangan jiwa,kekasih, anak-anak. Maslow mengemukakan bahwa kita mempunyai ³kecenderungan seperti binatang untuk berkumpul, bergerombol, bergabung, untuk menjadi anggota´ (1970) yang telah frustrasi ³oleh kebijakan mobilitaskita, gangguan pada kelompok tradisional, menyebar pada keluarga-keluarga, kelompok generasi, orang urban yangmenetap dan penghilangan dari desa yang menghadapi dan kesimpulan yang dangkal dari persahabatan di Amerika´. Kebutuhan Rasa Harga DiriKebutuhan rasa harga diri ada dua set. Set pertama meliputi kebutuhan untuk kuat, penguasaan, kompetensi, percayadiri, dan mandiri. Set yang kedua meliputi kebutuhan untuk gengsi, dalam merasakan hormat dari orang lain; status;ketenaran; dominan; orang penting; bermartabat; dan penghargaan.
Kebutuhan Aktualisasi DiriKetika keempat kebutuhan dasar, atau kekurangan, kebutuhan kita untuk mendiskusikan yang telah terpenuhi.Konsep aktualisasi diri dari Maslow benar-benar mempunyai relativitas. Diantaranya adalah konsep Jung padaarketipe diri, konsep Adler kekuatan kreatif dari diri, konsep Horney realisasi diri, dugaan Roger pada evolusi dantumbuhnya diri.MetaneedsKebutuhan akan aktualisasi diri adalah merupakan payung dari segala kebutuhan, ada 17 metaneeds atau nilai-nilai.Metaneeds tersebut sangat fokus terhadap pengetahuan dan pemahaman. Beberapa metaneeds ini sangat penting,yang menjadi kebutuhan dasar; sebagai contoh, kebutuhan akan kebenaran, keadilan dan kebermaknaan ataukebutuhan akan estetika, sebagai contoh; keindahan, kesederhanaan, kesempurnaan. Bagaimana Kepribadian dapat Teroganisir?Bagi Maslow, unit kepribadian yang mendasar adalah sindrom kepribadian. Sindrom kepribadian adalah sesuatuyang terorganisir, saling ketergantungan, gejala-gejala struktur kelompok. Dalam studinya pada dua sindrom, yaitu;harga diri dan rasa aman, Maslow menyebutnya ´holistic-analytic methodology´.Analisis Maslow tentang rasa aman dan sindrom kepribadian, dia membuat menjadi beberapa level dan level 1adalah sindrom kepribadian itu sendiri dan level selanjutnya sampai pada level ke-5.
Sindrom Kepribadian
Level 1 Security - InsecuritySub Sindrom
Level 2Kekuatan ± KetundukkanSub-Subsindrom
Level 3Prasangka - EgalitarianismSub-Sub-Subsindrom
Level 4Warna Kulit ± Karakteristik Manusia lebih dalamSub-Sub-Sub-Subsindrom
Level 5Perbedaan Individu ± Persamaan Individu
Aktualisasi Diri :
Puncak Pengalaman dan B & D RealmsMaslow melakukan studi tentang penyimpangan atau neurotik, dia mengemukakan bahwa individu hanya akanmenghasilkan penyimpangan psikologi. Studi ini dilakukan terhadap seseorang yang menyadari sepenuhnya akanpotensi-potensi dirinya. Menggunakan metode penelitian klinis. Maslow menemukan bahwa setiap subjek penelitianitu mengalami neurosis, kepribadian psikopat, psikosis dan kecenderungan penyimpangan-penyimpangan yang lain. Puncak PengalamanMaslow memulai studi tentang puncak pengalaman ini, dengan bertanya kepada subjek tentang pengalaman yangpaling indah dalam hidup mereka. Saat yang sangat membahagiakan, ketika merasa sangat dicintai atau ketikasedang mendengarkan musik atau saat kita melakukan hal yang kreatif. Orang yang mengalami puncak daripengalamannya ini akan merasa mempunyai integritas diri. Ada 7 pengaruh dari puncak pengalaman ini, yaitu:
1. Menyembuhkan gejala-gejala neurotik
2. Kecenderungan untuk memandang diri dengan lebih baik
3. Perubahan dalam memandang orang lain, sehingga memperbaiki hubungan dengan mereka
4. Perubahan dalam memandang dunia
5. Melahirkan kreativitas, spontanitas dan ekspresif
6. Berusaha untuk mengulangi pengalaman yang membahagiakan
7. Memandang hidup lebih bermanfaat
B & D RealmsMenurut Maslow seorang individu berhubungan dengan dunia melalui 2 metode yaitu D dan B realms. D adalahdefisiensi, individu yang hanya puas dengan memenuhi kebutuhan dasarnya saja. Dan B adalah being, ketikakebutuhan dasar dan motif-motifnya sudah terpenuhi, individu akan mulai fokus pada motivasi, aktualisasi diri danmemperkuat eksistensi dirinya.
Hal-hal yang Mendorong Aktualisasi DiriMaslow tidak mengemukakan teori yang formal tentang perkembangan kepribadian. Dia lebih fokus padaperkembangan aktualisasi diri, ide-idenya tentang bagaimana individu dapat mengaktualisasikan diri dan bagaimanapendidikan dan masyarakat dapat mendorong aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat dimunculkan di sekolah(Maslow 1971).
Carl Rogers
Metode yang diterapkan Rogers dalam psikoterapi awalnya disebut non direktive atau terapi yang berpusat padaklien (client centered therapy), dan pioner dalam risetnya pada proses terapi bahwa Carl Rogers adalah terkenaldalam dunia psikologi. Metode Rogers telah tersebar luas antar orang-orang dalam berbagai profesi, sebagai contohkonselor pendidikan, konselor bimbingan, dan pekerja sosial. Rogers adalah orang pertama yang melibatkan penelitike dalam sesi terapi (memakai tape recorder), yang pada tahun 1940an membuka sesi klien untuk dicermati oranglain masih tabu. Dengan cara itu orang mulai belajar mengenal hakekat psikoterapi dan proses beroperasinya.
Struktur KepribadianSejak awal Rogers mengurusi cara bagaimana kepribadian berubah dan berkembang, Rogers tidak menekankanaspek struktural dari kepribadian. Namun, dari 19 rumusannya mengenai hakekat pribadi, diperoleh tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya, organisme, medan fenomenal, dan self. OrganismeOrganisme adalah secara fisik makhluk dengan semua fisik dan fungsi psikologi. Hal tersebut termasuk medanfenomenal dan self.
Self (diri)
Self pada konsep self adalah diorganisir, konsisten konseptual gestalt yang terdiri dari persepsi pada karakteristik ‘aku’ atau ‘saya’ dan persepsi pada hubungan ‘aku’ atau ‘saya’ pada yang lain dan berbagai aspek kehidupan,bersama-sama dengan nilai-nilai yang ada untuk persepsi ini´ (Rogers, 1959). Self merupakan cairan, perubahanGestalt, dan mungkin menjadi di dalam atau keluar dari kesadaran. Self merupakan pusat konstruksi dalam teoriRogers.
Dinamika Kepribadian
Rogers, organisme mempunyai kekuatan motivasi yang tunggal dan tujuan yang tunggal dalam hidup yaitu menjadiaktualisasi diri. Dua dari banyaknya kebutuhan yang penting adalah kebutuhan untuk penerimaan secara positif (positive regards) pada yang lain dan kebutuhan untuk penerimaan diri (self regards). Kebutuhan ini dipelajari sejak masa infansi, ketika bayi dicintai dan disayang dan menerima penerimaan secara positif dari orang lain
Perkembangan Kepribadian
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, dan tidak melakukan riset jangka panjang yangmempelajari hubungan anak dengan orangtuanya. Namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orangyang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, ekspansi, otonom, sosial, dan secarakeseluruhan semakin aktualisasi diri. Struktur self menjadi bagian terpisah dari medan fenomenal dan semakinkompleks. Self berkembang secara utuh keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagiannya. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap kongruen denganstruktur self.
Menurut Rogers tujuan hidup adalah mencapai aktualisasi diri, atau memiliki ciri-ciri kepribadian yang membuatkehidupan menjadi sebaik-baiknya. Pandangan ini dikembangkan berdasarkan terapi yang dilakukannya. Kehidupanyang sebaik-baiknya bukan sasaran yang harus dicapai, tetapi arah dimana orang dapat berpartisipasi sepenuhnyasesuai dengan potensi alamiahnya. Berfungsi utuh adalah istilah yang dipakai Rogers untuk menggambarkanindividu yang memakai kapasitas dan bakatnya, merelisasi potensinya, dan bergerak menuju pemahaman yanglengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh rentang pengalamannya.
Para psikolog yang beraliran humanistik percaya bahwa inti dari perkembangan individu adalah kekuatan dorongandari diri individu itu sendiri untuk memaksimalkan potensi diri mereka. Abraham Maslow dan Carl Rogersmenghabiskan waktu mereka untuk mengembangkan pandangan humanistik secara luas, sehingga dapat diterimaoleh para pekerja yang peduli akan kesehatan mental. Konsep dan teori mereka telah menghasilkan suatu legitimasidemi kemajuan masa depan para pendidik, psikolog, dan konselor.
Maslow dan Rogers keduanya sama-sama menekankan sisi keunikan manusia sebagaimana mereka tumbuh danberkembang, para ahli kesehatan mental menyebutnya sebagai ´individual differences´.Seorang individu akan berkembang dengan sehat apabila atmosfir dan lingkungan dimana mereka tumbuh dapatmenerima dan memberikan ´positive regards´ kepada mereka. Mengacu pada teori Maslow sejumlah informasi danteknik modifikasi tingkah laku tidaklah terlalu penting, selama individu tersebut secara alami selalu bersikap baik dan melakukan hal-hal yang baik. Pertumbuhan individu memberikan nilai-nilai yang dapat membantu merekauntuk memilih dan memfilter apa yang dialami, dilihat dan pelajari, sehingga membentuk sikap dan gaya belajar yang menjadikan setiap orang unik dan berbeda.
Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling
Pada tahun 1959, pada awal berdirinya NDEA Institut Bimbingan, merupakan kekuatan pendorong bagi pergerakankonseling sekolah di Amerika, teori Maslow digunakan hampir keeseluruhan kurikulum dasar konseling.Dilihat dari sudut pandang perkembangan manusia, Maslow memberi perhatian pada konselor dan pendidik dengankonsep keaslian, kongruen,empati, dan unconditional regards. Pada konteks ini hubungan antar manusia menjadilebih penting dibanding teknik-teknik terapeutik dalam memaksimalkan potensi manusia.Teori-teori humanis mempunyai pengaruh yang luas pada pendidikan sama seperti terhadap konseling dan terapi.Beberapa pandangan dan pendekatan humanistik sangat simple dan optimistik. Setiap manusia, termasuk anak-anak,membutuhkan keberadaan sistem nilai yang terpadu, ketidakberadaan nilai-nilai akan menciptakan gangguan-gangguan psikologis pada diri individu. Konsep Maslow tentang pendidikan nilai ini sangat mendukung akankeberhasilan program bimbingan dan konseling di sekolah.Pendekatan terapi yang berpusat pada klien dari Rogers sebagai metode untuk memahami orang lain, menanganimasalah-masalah gangguan emosional. Rogers berkeyakinan bahwa pandangan humanistik dan holisme terhadapnilai-nilai kemanusiaan. Dalam teorinya, klien diajak untuk memahami diri dan pada akhirnya menyadari untuk mengembangkan diri secara utuh (berfungsi secara utuh).
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa teori humanistik dan holisme dariAbraham Maslow dan Carl Rogers adalah memandang manusia secara utuh sebagai manusia. Menurut Maslowdalam hirarki kebutuhan, manusia dapat mencapai puncak dari kebutuhan yaitu aktualisasi diri jika kebutuhan-kebutuhan dasar sudah terpenuhi dengan baik. Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan fisiologis,kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai dan mencintai, dan kebutuhan akan harga diri.Rogers berpendapat bahwa manusia dipandang dengan unconditional positive regards. Pandangan ini selalumemandang bahwa manusia dapat berfungsi secara utuh, sehingga pada akhirnya dapat menerima diri kemudiandapat merealisasikan dirinya dengan baik.
Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri adalah tujuan yangtidak pernah dapat dicapaisepenuhnya karena gerakan ke arahaktualisasi tidak otomatis dan mudah.
Mengapa demikian?
Aktualisasi memerlukan persyaratanya itu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah, yaitudefeciency needs.
Aktualisasi diri adalah kebutuhannaluriah yang paling lemah (jauh lebihlemah dari basic needs), sehinggadapat dengan lebih mudah dikuasaioleh kebiasaan, tekanan,kebudayaan, dan sikap yang salahterhadap aktualisasi diri.
Orang ± orang sering takut untukmengetahui diri sendiri, yangsebenarnya penting untuk aktualisasidiri.
Aktualisasi diri pada umumnyamemerlukan lingkungan di manaseseorang bebas untukmengunkapkan dirinya, untukmenjelajah, untuk memilihperilakunya dan untuk mengejar nilai-nilai seperti kebenaran-keadilan, dankejujuran.
Ciri-ciri orang yang melakukanaktualisasi diri:
Mereka mampu melihat realitas secara lebihbaik dan efisien.Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
Berfokus pada masalah.
Kebutuhan akan privasi dan independensi.
Berfungsi secara otonom.
Apresiasi yang senantiasa segar.
Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yangmendalam
Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadapsesama manusia.
Perasaan empati dan afeksi yangkuat terhadap sesama manusia.
Hubungan antar pribadi.
Struktur watak demokratis.
Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.
Kreativitas.
Resistensi terhadap inkulturasi.
Pengalaman-pengalaman mistik atau puncak (peak and mystical exper ience):
Ada waktu-waktu di mana orang yangaktualisasi diri menglami ekstase, kebahagiaan,perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap sama seperti pengalaman-penglamankeagamaan yang mendalam.
Selama masa ini, diri mereka dilampau dandigenggam oleh suatu perasaan kekuatan,kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam, bahwa tak ada sesuatu yang takdapat diselesaikan.
Berdasarkan penglaman ini dapat dibedakan dua macam orang yang aktualisasi diri : sehatsupernormal (peaker/trancender) dan sehatsuper-super (non peaker/non trancender)
Pembedaan ini didasarkan pada kuantitas dankualitas pengalaman puncak yang transenden.Peaker memiliki banyakpuncak yangberintensitas kuat, dan non peaker memilikipuncak lebih sedikit dan lebih ringan.
Non peaker cenderung menjadi orang-orang yangpraktis, berienteraksi dengan dunia secara lebihefektif dan kurang dengan dunia B-living yanglebih tinggi. Mereka adalah pemimpin-pemimpindunia untuk maksud-maksud baik.
Peakers lebih hidup dalam dunia B-living danmemiliki pengalaman puncak yang memberikan wawasan yang jelas tentang diri dan dunia mereka. Mereka cenderung lebih mistis, puitis dansaleh, lebih tanggap terhadap keindahan dankemungkinan besar menjadi pembaharu ataupenemu-penemu
Akan tetapi tidak semua peakers adalah senimanatau ahli ilmu pengetahuan, ada peakers dikalangan pendidik, politisi, atau pemimpinperusahaan.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/46649475/Holisme-Dan-Humanisme
Perbedaaan Meta needs dengan Deficiency needs
Deficiency needs):
Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasalapar, haus, oksigen, dan seks.
Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhanakan perlindungan, keamanan,hukum, kebebasandari rasa takut, dan kecemasan.
Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhanuntuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaanyang didasarkan atas respek terhadapkemampuan, kemandirian, dan perwujudan kitasendiri, dan juga penghargaan atas penilaianorang lain.
Sifat-sifat kebutuhan dasar:
Ketiadaannya menimbulkan penyakit.
Keberadaannya mencegah timbulnyapenyakit.
Pemulihannya menyembuhkan penyakit.
Dalam situasi tertentu yang sangatkompleks dan di mana orang bebasmemilih, orang yang kekurangankebutuhan akan mengutamakanpemuasan kebutuhan ini dibandingkanjenis kepuasan yang lain.
Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atausecara fungsional tidak terdapat padaorang yang sehat.
Meta needs :
Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.
Meta needstidak bersifat hirarkhis.
Meta needsmerupakan pembawaanmanusia sebagaimana basic needs.
Bila tidak terpenuhi mengakibatkanorang mengalamimetapatologi.
Meta needs:
Kebenaran
Kebaikan
Keindahan
Kesatuan
Transendensi-dikotomi
Penuh energi
Keunikan individualitas
Kesempurnaan
Keperluan
Penyelesaian, penghabisan
KeadilanKesederhanaan
Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapanperhatian pada dunia
Kesanggupan untuk berdiri sendiriPenuh arti
MetapatologiKebenaran:
Ketidakpercayaan
Sinisme
Skeptisme
Metapatologi Kebaikan:
Kebencian
Penolakan
Kejijikan
Kepercayaan hanya pada diri sendiridan untuk diri.
Metapatologi Keindahan:
Kekasaran
Kegelisahan
Kehilangan selera
Rasa suram.
Metapatologi Kesatuan:
Disintegrasi
Metapatologi Transendensi d i kotomi:
Pikiran hitam putih
Pikiran salah satu dari dua
Pandangan sederhana tentangkehidupan
Metapatolog i penuh energi:
MatiMenjadi robot
Merasa diri sendiri sama sekali ditentukan
Kehilangan emosi dan semangat dalam kehidupan
Kekosongan pengalaman
Metapatologi keunikan individualitas:
Kehilangan perasaan diri
Perasaan diri sendiri yang dapatberubah-ubah atau anonim.
Metapatologikesempurnaan:
Keputusasaan
Tidak bisa bekerja apa-apa
Metapatologi Penyelesaian:
Ketidak lengkapan
Keputusan
Berhenti berjuang
Menanggulangi
Metapatologi keperluan:
Kacau balau
Tidak dapat diramalkan
Metapatolog i Keadilan:
Kemarahan
Sinisme
Ketidakpercayaan
Pelanggaran hukum
Sama sekali mementingkan diri sendiri
Ketidakamanan
Ketidakwaspadaan
Perlu berhati-hati
Metapatologi kesederhanaan:
Terlalu kompleks
Kekacauan
Kebingungan
Kehilangan orientasi
Metapatologi kekayaan:
Depresi
Gelisah
Kehilangan tenaga
Kelelahan
Tegangan
Kecanggungan
Kejanggalan kekuan
Metapatologikejenakaan:
Keseraman
Depresi
Keadaan tidak jenaka
Paranoid
Kehilangan semangat dalam kehidupan
kesedihan
Metapatolog ikesanggupan untuk berdiri sendiri:
Tanggung jawab diberikan kepadaorang lain.
Metapatologi
penuh arti:
Tidak berarti
Putus asa
Hidup sia-sia
Sumber : http://www.scribd.com/doc/44908998/PSIKOLOGI-Maslow
KIDUNG KINANTI
KIKHEN RESNA N.P.S : 11509807
KURNIA AYU RAHMASARI : 12509568
MELTRI ELIA JULIANA : 13509177
MICHAEL BELLEFROID : 15509926
MOCHTAR MAULIDI : 10509509
OKKY ALFIAS :12509425
PETRUS NAMORA SIHOMBING : 16509315
PUTRI ANDRIYANI : 11509170
PUTRI SUSANTI :
PUTRI YULI ASTUTI : 11509566
ROSA EVA :
SAYYIDINA SUCI : 11509424
Sejak Rene Descartes (ahli filosof dan matematika dari Perancis; 1596-1650), membagi manusia menjadi dua bagianyang terpisah tetapi satu kesatuan yang saling berinteraksi yaitu jiwa dan raga, para filosof, psikolog, dokter, danahli lain telah mencoba untuk menggabungkan kembali organisme tersebut, untuk memperlakukan seperti hal yangdipersatukan, mengorganisir secara utuh.Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan William James (filosof dan psikolog dari Amerika), yang berkaitan dengan pergerakan Gestaltsebelum perang dunia I. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme merupakan satu kesatuan yangutuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapimerupakan satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh padakeseluruhan.Meskipun banyak teori kepribadian kontemporer mengadopsi lebih atau kurang dari orientasi holistik, konsep teoridari Abraham Maslow dan Carl Rogers ini berbeda dengan teori Freud, Carl Jung, Henry Murray dan GordonAllport, walaupun mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai tokoh-tokoh pergerakan humanistik dalam psikologimodern. Konsep humanisme yang diusung oleh Abraham Maslow mengemukakan bahwa yang menentukankeberhargaan seorang manusia adalah kapasitas atau kemampuannya untuk dapat merealisasikan diri. Teorihumanistik percaya bahwa manusia memiliki potensi diri untuk sehat dan kreatif, jika kita mau menerima tanggungjawab bagi kehidupan diri kita sendiri.
Abraham H. Maslow (1908-1970)Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn, dimana orangtuanya tinggal setelah beremigrasi dari Russia. Padaawalnya keluarga Maslow sangat miskin tetapi secara pesat meningkat pada lingkungan ³kelas menengah´, karenaayah Maslow yang seorang pengusaha pada akhirnya dapat menjadi sukses. Maslow tidak terlalu dekat denganibunya, sedangkan dia menganggap ayahnya adalah orang baik, tetapi tidak memahami minat intelektualnya. BerthaGoodman (sepupu Maslow) adalah figur yang mempengaruhi masa kecil Maslow.Pada umur 16 tahun, Maslow sadar bahwa dia mencintai Bertha, dan menikahinya pada tahun 1928. Dia mempunyaianak (Ann dan Ellen), dan Maslow berkata bahwa kelahiran anak pertamanya telah merubah kehidupannya. Ketikapertama kali sampai di Wiconsin dia sangat antusias terhadap Watson dan teorinya tentang ³behavior´. Setelahpenelitiannya dengan ³monyet´, Maslow melakukan studi paralel tentang manusia, dengan menemukan banyak kesamaan (Maslow 1968). Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslowmengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusiadan sekitarnya. Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapiwalaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akanditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.
Manusia Pada Dasarnya Baik Pertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai ³kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagiankarakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia ataukecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakansebagai dosa; konsep Freud tentang Id).Kedua, kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensiorang yang berfungsi sepenuhnya. Kematangan orang ³sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secarasamar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar´ (Maslow,1954).Ketiga, menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954)
Motivasi : Hirarki Kebutuhan
Gambar Hirarki Kebutuhan dari Maslow
Harga Diri Kebutuhan Psikologis (Dicintai, Diterima, Memiliki) Rasa Aman Kebutuhan
Fisiologis Aktualisasi Diri
Maslow memformulasikan sebuah teori dari motivasi manusia dalam berbagai kebutuhan manusia yang dilihatseperti muncul dalam hirarki pertunjukkan. Kebutuhan dasar manusia, berupa makan dan minum harus dipenuhiterlebih dahulu dari kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan harga diri dan lainnya. Kebutuhan FisiologisSebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda). Sebagai contoh, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain. Kebutuhan Rasa AmanKebutuhan berikut adalah kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan untuk keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, order,hukum, batas-batas, bebas dari ketakutan dan kecemasan, dan seterusnya. Ekspresi manusia pada kebutuhan iniadalah nampak lebih jelas dalam respon-respon : menangis, menjerit, dan hentakan yang sangat tegang untuk ditangani secara kasar, yang terkejut oleh suara gaduh atau lampu yang terang, atau hanya dengan kekurangan yangdidukung oleh orangtua. Seperti kelaparan, kesakitan dari penyakit, dari kemarahan orangtua dan perselisihan, ataudari kelalaian atau yang disalahgunakan, mungkin merubah pandangan anak-anak secara keseluruhan pada dunia.Dunia mungkin menjadi tempat teror dan kegelapan.
Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada manusia cukup baik, mereka akan bekerja keras dengan intensitasyang tinggi untuk meningkatkan hubungan secara afeksi dengan orang lain, yaitu keluarga, teman, pasangan jiwa,kekasih, anak-anak. Maslow mengemukakan bahwa kita mempunyai ³kecenderungan seperti binatang untuk berkumpul, bergerombol, bergabung, untuk menjadi anggota´ (1970) yang telah frustrasi ³oleh kebijakan mobilitaskita, gangguan pada kelompok tradisional, menyebar pada keluarga-keluarga, kelompok generasi, orang urban yangmenetap dan penghilangan dari desa yang menghadapi dan kesimpulan yang dangkal dari persahabatan di Amerika´. Kebutuhan Rasa Harga DiriKebutuhan rasa harga diri ada dua set. Set pertama meliputi kebutuhan untuk kuat, penguasaan, kompetensi, percayadiri, dan mandiri. Set yang kedua meliputi kebutuhan untuk gengsi, dalam merasakan hormat dari orang lain; status;ketenaran; dominan; orang penting; bermartabat; dan penghargaan.
Kebutuhan Aktualisasi DiriKetika keempat kebutuhan dasar, atau kekurangan, kebutuhan kita untuk mendiskusikan yang telah terpenuhi.Konsep aktualisasi diri dari Maslow benar-benar mempunyai relativitas. Diantaranya adalah konsep Jung padaarketipe diri, konsep Adler kekuatan kreatif dari diri, konsep Horney realisasi diri, dugaan Roger pada evolusi dantumbuhnya diri.MetaneedsKebutuhan akan aktualisasi diri adalah merupakan payung dari segala kebutuhan, ada 17 metaneeds atau nilai-nilai.Metaneeds tersebut sangat fokus terhadap pengetahuan dan pemahaman. Beberapa metaneeds ini sangat penting,yang menjadi kebutuhan dasar; sebagai contoh, kebutuhan akan kebenaran, keadilan dan kebermaknaan ataukebutuhan akan estetika, sebagai contoh; keindahan, kesederhanaan, kesempurnaan. Bagaimana Kepribadian dapat Teroganisir?Bagi Maslow, unit kepribadian yang mendasar adalah sindrom kepribadian. Sindrom kepribadian adalah sesuatuyang terorganisir, saling ketergantungan, gejala-gejala struktur kelompok. Dalam studinya pada dua sindrom, yaitu;harga diri dan rasa aman, Maslow menyebutnya ´holistic-analytic methodology´.Analisis Maslow tentang rasa aman dan sindrom kepribadian, dia membuat menjadi beberapa level dan level 1adalah sindrom kepribadian itu sendiri dan level selanjutnya sampai pada level ke-5.
Sindrom Kepribadian
Level 1 Security - InsecuritySub Sindrom
Level 2Kekuatan ± KetundukkanSub-Subsindrom
Level 3Prasangka - EgalitarianismSub-Sub-Subsindrom
Level 4Warna Kulit ± Karakteristik Manusia lebih dalamSub-Sub-Sub-Subsindrom
Level 5Perbedaan Individu ± Persamaan Individu
Aktualisasi Diri :
Puncak Pengalaman dan B & D RealmsMaslow melakukan studi tentang penyimpangan atau neurotik, dia mengemukakan bahwa individu hanya akanmenghasilkan penyimpangan psikologi. Studi ini dilakukan terhadap seseorang yang menyadari sepenuhnya akanpotensi-potensi dirinya. Menggunakan metode penelitian klinis. Maslow menemukan bahwa setiap subjek penelitianitu mengalami neurosis, kepribadian psikopat, psikosis dan kecenderungan penyimpangan-penyimpangan yang lain. Puncak PengalamanMaslow memulai studi tentang puncak pengalaman ini, dengan bertanya kepada subjek tentang pengalaman yangpaling indah dalam hidup mereka. Saat yang sangat membahagiakan, ketika merasa sangat dicintai atau ketikasedang mendengarkan musik atau saat kita melakukan hal yang kreatif. Orang yang mengalami puncak daripengalamannya ini akan merasa mempunyai integritas diri. Ada 7 pengaruh dari puncak pengalaman ini, yaitu:
1. Menyembuhkan gejala-gejala neurotik
2. Kecenderungan untuk memandang diri dengan lebih baik
3. Perubahan dalam memandang orang lain, sehingga memperbaiki hubungan dengan mereka
4. Perubahan dalam memandang dunia
5. Melahirkan kreativitas, spontanitas dan ekspresif
6. Berusaha untuk mengulangi pengalaman yang membahagiakan
7. Memandang hidup lebih bermanfaat
B & D RealmsMenurut Maslow seorang individu berhubungan dengan dunia melalui 2 metode yaitu D dan B realms. D adalahdefisiensi, individu yang hanya puas dengan memenuhi kebutuhan dasarnya saja. Dan B adalah being, ketikakebutuhan dasar dan motif-motifnya sudah terpenuhi, individu akan mulai fokus pada motivasi, aktualisasi diri danmemperkuat eksistensi dirinya.
Hal-hal yang Mendorong Aktualisasi DiriMaslow tidak mengemukakan teori yang formal tentang perkembangan kepribadian. Dia lebih fokus padaperkembangan aktualisasi diri, ide-idenya tentang bagaimana individu dapat mengaktualisasikan diri dan bagaimanapendidikan dan masyarakat dapat mendorong aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat dimunculkan di sekolah(Maslow 1971).
Carl Rogers
Metode yang diterapkan Rogers dalam psikoterapi awalnya disebut non direktive atau terapi yang berpusat padaklien (client centered therapy), dan pioner dalam risetnya pada proses terapi bahwa Carl Rogers adalah terkenaldalam dunia psikologi. Metode Rogers telah tersebar luas antar orang-orang dalam berbagai profesi, sebagai contohkonselor pendidikan, konselor bimbingan, dan pekerja sosial. Rogers adalah orang pertama yang melibatkan penelitike dalam sesi terapi (memakai tape recorder), yang pada tahun 1940an membuka sesi klien untuk dicermati oranglain masih tabu. Dengan cara itu orang mulai belajar mengenal hakekat psikoterapi dan proses beroperasinya.
Struktur KepribadianSejak awal Rogers mengurusi cara bagaimana kepribadian berubah dan berkembang, Rogers tidak menekankanaspek struktural dari kepribadian. Namun, dari 19 rumusannya mengenai hakekat pribadi, diperoleh tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya, organisme, medan fenomenal, dan self. OrganismeOrganisme adalah secara fisik makhluk dengan semua fisik dan fungsi psikologi. Hal tersebut termasuk medanfenomenal dan self.
Self (diri)
Self pada konsep self adalah diorganisir, konsisten konseptual gestalt yang terdiri dari persepsi pada karakteristik ‘aku’ atau ‘saya’ dan persepsi pada hubungan ‘aku’ atau ‘saya’ pada yang lain dan berbagai aspek kehidupan,bersama-sama dengan nilai-nilai yang ada untuk persepsi ini´ (Rogers, 1959). Self merupakan cairan, perubahanGestalt, dan mungkin menjadi di dalam atau keluar dari kesadaran. Self merupakan pusat konstruksi dalam teoriRogers.
Dinamika Kepribadian
Rogers, organisme mempunyai kekuatan motivasi yang tunggal dan tujuan yang tunggal dalam hidup yaitu menjadiaktualisasi diri. Dua dari banyaknya kebutuhan yang penting adalah kebutuhan untuk penerimaan secara positif (positive regards) pada yang lain dan kebutuhan untuk penerimaan diri (self regards). Kebutuhan ini dipelajari sejak masa infansi, ketika bayi dicintai dan disayang dan menerima penerimaan secara positif dari orang lain
Perkembangan Kepribadian
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, dan tidak melakukan riset jangka panjang yangmempelajari hubungan anak dengan orangtuanya. Namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orangyang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, ekspansi, otonom, sosial, dan secarakeseluruhan semakin aktualisasi diri. Struktur self menjadi bagian terpisah dari medan fenomenal dan semakinkompleks. Self berkembang secara utuh keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagiannya. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap kongruen denganstruktur self.
Menurut Rogers tujuan hidup adalah mencapai aktualisasi diri, atau memiliki ciri-ciri kepribadian yang membuatkehidupan menjadi sebaik-baiknya. Pandangan ini dikembangkan berdasarkan terapi yang dilakukannya. Kehidupanyang sebaik-baiknya bukan sasaran yang harus dicapai, tetapi arah dimana orang dapat berpartisipasi sepenuhnyasesuai dengan potensi alamiahnya. Berfungsi utuh adalah istilah yang dipakai Rogers untuk menggambarkanindividu yang memakai kapasitas dan bakatnya, merelisasi potensinya, dan bergerak menuju pemahaman yanglengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh rentang pengalamannya.
Para psikolog yang beraliran humanistik percaya bahwa inti dari perkembangan individu adalah kekuatan dorongandari diri individu itu sendiri untuk memaksimalkan potensi diri mereka. Abraham Maslow dan Carl Rogersmenghabiskan waktu mereka untuk mengembangkan pandangan humanistik secara luas, sehingga dapat diterimaoleh para pekerja yang peduli akan kesehatan mental. Konsep dan teori mereka telah menghasilkan suatu legitimasidemi kemajuan masa depan para pendidik, psikolog, dan konselor.
Maslow dan Rogers keduanya sama-sama menekankan sisi keunikan manusia sebagaimana mereka tumbuh danberkembang, para ahli kesehatan mental menyebutnya sebagai ´individual differences´.Seorang individu akan berkembang dengan sehat apabila atmosfir dan lingkungan dimana mereka tumbuh dapatmenerima dan memberikan ´positive regards´ kepada mereka. Mengacu pada teori Maslow sejumlah informasi danteknik modifikasi tingkah laku tidaklah terlalu penting, selama individu tersebut secara alami selalu bersikap baik dan melakukan hal-hal yang baik. Pertumbuhan individu memberikan nilai-nilai yang dapat membantu merekauntuk memilih dan memfilter apa yang dialami, dilihat dan pelajari, sehingga membentuk sikap dan gaya belajar yang menjadikan setiap orang unik dan berbeda.
Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling
Pada tahun 1959, pada awal berdirinya NDEA Institut Bimbingan, merupakan kekuatan pendorong bagi pergerakankonseling sekolah di Amerika, teori Maslow digunakan hampir keeseluruhan kurikulum dasar konseling.Dilihat dari sudut pandang perkembangan manusia, Maslow memberi perhatian pada konselor dan pendidik dengankonsep keaslian, kongruen,empati, dan unconditional regards. Pada konteks ini hubungan antar manusia menjadilebih penting dibanding teknik-teknik terapeutik dalam memaksimalkan potensi manusia.Teori-teori humanis mempunyai pengaruh yang luas pada pendidikan sama seperti terhadap konseling dan terapi.Beberapa pandangan dan pendekatan humanistik sangat simple dan optimistik. Setiap manusia, termasuk anak-anak,membutuhkan keberadaan sistem nilai yang terpadu, ketidakberadaan nilai-nilai akan menciptakan gangguan-gangguan psikologis pada diri individu. Konsep Maslow tentang pendidikan nilai ini sangat mendukung akankeberhasilan program bimbingan dan konseling di sekolah.Pendekatan terapi yang berpusat pada klien dari Rogers sebagai metode untuk memahami orang lain, menanganimasalah-masalah gangguan emosional. Rogers berkeyakinan bahwa pandangan humanistik dan holisme terhadapnilai-nilai kemanusiaan. Dalam teorinya, klien diajak untuk memahami diri dan pada akhirnya menyadari untuk mengembangkan diri secara utuh (berfungsi secara utuh).
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa teori humanistik dan holisme dariAbraham Maslow dan Carl Rogers adalah memandang manusia secara utuh sebagai manusia. Menurut Maslowdalam hirarki kebutuhan, manusia dapat mencapai puncak dari kebutuhan yaitu aktualisasi diri jika kebutuhan-kebutuhan dasar sudah terpenuhi dengan baik. Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan fisiologis,kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai dan mencintai, dan kebutuhan akan harga diri.Rogers berpendapat bahwa manusia dipandang dengan unconditional positive regards. Pandangan ini selalumemandang bahwa manusia dapat berfungsi secara utuh, sehingga pada akhirnya dapat menerima diri kemudiandapat merealisasikan dirinya dengan baik.
Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri adalah tujuan yangtidak pernah dapat dicapaisepenuhnya karena gerakan ke arahaktualisasi tidak otomatis dan mudah.
Mengapa demikian?
Aktualisasi memerlukan persyaratanya itu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah, yaitudefeciency needs.
Aktualisasi diri adalah kebutuhannaluriah yang paling lemah (jauh lebihlemah dari basic needs), sehinggadapat dengan lebih mudah dikuasaioleh kebiasaan, tekanan,kebudayaan, dan sikap yang salahterhadap aktualisasi diri.
Orang ± orang sering takut untukmengetahui diri sendiri, yangsebenarnya penting untuk aktualisasidiri.
Aktualisasi diri pada umumnyamemerlukan lingkungan di manaseseorang bebas untukmengunkapkan dirinya, untukmenjelajah, untuk memilihperilakunya dan untuk mengejar nilai-nilai seperti kebenaran-keadilan, dankejujuran.
Ciri-ciri orang yang melakukanaktualisasi diri:
Mereka mampu melihat realitas secara lebihbaik dan efisien.Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
Berfokus pada masalah.
Kebutuhan akan privasi dan independensi.
Berfungsi secara otonom.
Apresiasi yang senantiasa segar.
Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yangmendalam
Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadapsesama manusia.
Perasaan empati dan afeksi yangkuat terhadap sesama manusia.
Hubungan antar pribadi.
Struktur watak demokratis.
Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.
Kreativitas.
Resistensi terhadap inkulturasi.
Pengalaman-pengalaman mistik atau puncak (peak and mystical exper ience):
Ada waktu-waktu di mana orang yangaktualisasi diri menglami ekstase, kebahagiaan,perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap sama seperti pengalaman-penglamankeagamaan yang mendalam.
Selama masa ini, diri mereka dilampau dandigenggam oleh suatu perasaan kekuatan,kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam, bahwa tak ada sesuatu yang takdapat diselesaikan.
Berdasarkan penglaman ini dapat dibedakan dua macam orang yang aktualisasi diri : sehatsupernormal (peaker/trancender) dan sehatsuper-super (non peaker/non trancender)
Pembedaan ini didasarkan pada kuantitas dankualitas pengalaman puncak yang transenden.Peaker memiliki banyakpuncak yangberintensitas kuat, dan non peaker memilikipuncak lebih sedikit dan lebih ringan.
Non peaker cenderung menjadi orang-orang yangpraktis, berienteraksi dengan dunia secara lebihefektif dan kurang dengan dunia B-living yanglebih tinggi. Mereka adalah pemimpin-pemimpindunia untuk maksud-maksud baik.
Peakers lebih hidup dalam dunia B-living danmemiliki pengalaman puncak yang memberikan wawasan yang jelas tentang diri dan dunia mereka. Mereka cenderung lebih mistis, puitis dansaleh, lebih tanggap terhadap keindahan dankemungkinan besar menjadi pembaharu ataupenemu-penemu
Akan tetapi tidak semua peakers adalah senimanatau ahli ilmu pengetahuan, ada peakers dikalangan pendidik, politisi, atau pemimpinperusahaan.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/46649475/Holisme-Dan-Humanisme
Perbedaaan Meta needs dengan Deficiency needs
Deficiency needs):
Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasalapar, haus, oksigen, dan seks.
Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhanakan perlindungan, keamanan,hukum, kebebasandari rasa takut, dan kecemasan.
Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhanuntuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaanyang didasarkan atas respek terhadapkemampuan, kemandirian, dan perwujudan kitasendiri, dan juga penghargaan atas penilaianorang lain.
Sifat-sifat kebutuhan dasar:
Ketiadaannya menimbulkan penyakit.
Keberadaannya mencegah timbulnyapenyakit.
Pemulihannya menyembuhkan penyakit.
Dalam situasi tertentu yang sangatkompleks dan di mana orang bebasmemilih, orang yang kekurangankebutuhan akan mengutamakanpemuasan kebutuhan ini dibandingkanjenis kepuasan yang lain.
Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atausecara fungsional tidak terdapat padaorang yang sehat.
Meta needs :
Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.
Meta needstidak bersifat hirarkhis.
Meta needsmerupakan pembawaanmanusia sebagaimana basic needs.
Bila tidak terpenuhi mengakibatkanorang mengalamimetapatologi.
Meta needs:
Kebenaran
Kebaikan
Keindahan
Kesatuan
Transendensi-dikotomi
Penuh energi
Keunikan individualitas
Kesempurnaan
Keperluan
Penyelesaian, penghabisan
KeadilanKesederhanaan
Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapanperhatian pada dunia
Kesanggupan untuk berdiri sendiriPenuh arti
MetapatologiKebenaran:
Ketidakpercayaan
Sinisme
Skeptisme
Metapatologi Kebaikan:
Kebencian
Penolakan
Kejijikan
Kepercayaan hanya pada diri sendiridan untuk diri.
Metapatologi Keindahan:
Kekasaran
Kegelisahan
Kehilangan selera
Rasa suram.
Metapatologi Kesatuan:
Disintegrasi
Metapatologi Transendensi d i kotomi:
Pikiran hitam putih
Pikiran salah satu dari dua
Pandangan sederhana tentangkehidupan
Metapatolog i penuh energi:
MatiMenjadi robot
Merasa diri sendiri sama sekali ditentukan
Kehilangan emosi dan semangat dalam kehidupan
Kekosongan pengalaman
Metapatologi keunikan individualitas:
Kehilangan perasaan diri
Perasaan diri sendiri yang dapatberubah-ubah atau anonim.
Metapatologikesempurnaan:
Keputusasaan
Tidak bisa bekerja apa-apa
Metapatologi Penyelesaian:
Ketidak lengkapan
Keputusan
Berhenti berjuang
Menanggulangi
Metapatologi keperluan:
Kacau balau
Tidak dapat diramalkan
Metapatolog i Keadilan:
Kemarahan
Sinisme
Ketidakpercayaan
Pelanggaran hukum
Sama sekali mementingkan diri sendiri
Ketidakamanan
Ketidakwaspadaan
Perlu berhati-hati
Metapatologi kesederhanaan:
Terlalu kompleks
Kekacauan
Kebingungan
Kehilangan orientasi
Metapatologi kekayaan:
Depresi
Gelisah
Kehilangan tenaga
Kelelahan
Tegangan
Kecanggungan
Kejanggalan kekuan
Metapatologikejenakaan:
Keseraman
Depresi
Keadaan tidak jenaka
Paranoid
Kehilangan semangat dalam kehidupan
kesedihan
Metapatolog ikesanggupan untuk berdiri sendiri:
Tanggung jawab diberikan kepadaorang lain.
Metapatologi
penuh arti:
Tidak berarti
Putus asa
Hidup sia-sia
Sumber : http://www.scribd.com/doc/44908998/PSIKOLOGI-Maslow
Kamis, 24 Februari 2011
ALIRAN HUMANISTIK
KELOMPOK 3
1. Siti Nurfajaria
2. Siti Adiyati
3. Siti Juleha
4. Putri Andriyani
5. Putri Susanti
6. Putri Yuli
7. Rosa eva
8. Spangga
9. Sayyidinah Suci
10.Petrus
TEORI ALIRAN HUMANISTIK/PHENOMENOLOGIS
DAN EKSISTENSIALISME
Aliran humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan besar psikologi dalam tahun 1950-an dan 1960-an. Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Walaupun psikolog humanistik dipengaruhi oleh psikoanalisis dan behaviorisme, namun aliran ini mempunyai ketidaksesuaian yang sangat berarti dengan psikoanalisis dan behaviorisme. Tekanan utama yang oleh behavioris dikenakan pada stimuli dan tingkah laku yang teramati, dipandang Psikologi Humanistik sebagai penyederhanaan yang keterlaluan yang melalaikan diri manusia sendiri dan pengalaman-pengalaman batinnya, tingkah lakunya yang kompleks seperti cinta, nilai-nilai dan kepercayaan, begitu pula potensinya untuk mengarahkan diri dan mengaktualisasikan diri. Maka psikologi humanistik sangat mementingkan diri (self) manusia sebagai pemersatu yang menerangkan pengalaman-pengalaman subjektif individual, yang banyak menentukan tingkah lakunya yang dapat diamati.
Psikolog-psikolog Humanistik pun tidak menyetujui pandangan pesismis terhadap hakekat manusia dan dicerminkan oleh psikoanalisis Freud maupun pandangan netral (tidak jahat dan tidak baik) kaum behavior.
Menurut aliran humanistik, kedua aliran itu memandang tingkah laku manusia secara salah yaitu sebagai tingkah laku yang seluruhnya ditentukan oleh kekuatan-kekuatan diluar kekuasaannya; apakah kekuatan-kekuatan itu berupa motif-motif yang tak disadari atau conditioning dari masa kanak-kanak dan pengaruh lingkungan. Bertentangan dengan kedua pandangan aliran tadi, aliran Humanistik menyetujui sebuah konsep yang jauh lebih positif mengenai hakekat manusia, yakni memandang hakekat manusia itu pada dasarnya baik. Perbuatan-perbuatan manusia yang kejam dan mementingkan diri sendiri dipandang sebagai tingkah laku patologik yang disebabkan oleh penolakan dan frustasi dari sifat yang pada dasarnya baik itu. Seorang manusia tidak dipandang sebagai mesin otomat yang pasif, tetapi sebagi peserta yang aktif yang mempunyai kemerdekaan memilih untuk menentukan nasibnya sendiri dan nasib orang lain.
Aliran humanistik ini mempunyai pertalian yang erat dengan aliran eksistensialisme. nyatanya, banyak Psikolog-psikolog Humanistik berorientasi eksistensialisme. Psikologi Humanistik dan Eksistensialisme mementingkan keunikan-keunikan pada seorang individu, usahanya mencari nilai-nilai, dan kebebasannya untuk memuaskan diri. Aliran eksistensialisme menekankan beberapa tema dasar yang diantaranya tema menghendaki arti, kecemasan eksistensial, dan menemukan ketidakadaan (kehampaan) adalah yang paling tepat.
Tema-tema ini dapat dilihat pada paparan dari Viktor Frankl merupakan salah seorang psikiater yang berorientasi eksistensialisme yang sangat menonjol. Viktor Frankl mendirikan aliran Psikoterapi-Logoterapi dari pengalaman pahit dan lama dalam kamp konsentrasi Nazi yang kejam. “Logoterapi” berasal dari perkataan Yunani logos yang berarti “arti/ makna” atau “spirit”. Maka logoterapi berfokus pada arti eksistensi manusia dan usahanya mencari arti itu.
Untuk menstimulasi pencarian arti dalam diri pasien-pasiennya, frankl bertanya kepada mereka yang putus asa: “…….karena kamu hidup begitu menderita kenapa kamu tidak bunuh diri?” dari jawaban-jawaban mereka, misalnya karena cinta kepada anak, ibu atau kekasih, karena pengabdian kepada tugas atau partai, Dr. Frankl bisa memunculkan dan menggabungkan semua tenaga-tenaga pendorong yang memberi arti kepada kehidupan psikik dan spiritual mereka.
Motto logoterapi adalah pernyataan Nietzche yang terkenal: “Ia yang mempunyai sebab untuk hidup dapat menanggungkan hampir segala-galanya”. Baginya, sebab pokok ledakan gangguan-gangguan emosional adalah rasa frustasi dari kehendak manusia akan “arti
Jadi, kehendak akan “arti’ adalah watak dasar manusia. Frustasi terhadap kehendak itu membawa kepada kekosongan dan eksistensial, kepada pertemuan dan ketidakadaan; dengan yang tidak hidup. Frustasi ini terutama sekali berujud kebosanan dan “kecemasan eksistensial” yang mungkin sekali bisa membawa kepada apa yang disebut oleh Frankl sebagai “noogenic neurosis”. Noogenic neurosis adalah suatu neurosis yang timbul akibat konflik moral dan spiritual antara berbagai nilai-nilai, bukan sebagai akibat konflik antara dorongan-dorongan.
Ada dua kutipan pendek dari pandangan eksistensialisme dalam menyangkal psikoanalisis dan behavior :
- Pencarian arti (makna) bagi manusia adalah merupakan suatu kekuatan primer dan bukan “rasionalisasi sekunder” dari dorongan-dorongan instink.
- Arti (makna) itu unik dan khusus hingga harus dan hanya dapat dipenuhi oleh manusia itu sendiri; barulah tercapai kepuasan kehendaknya akan arti (makna).
Ada beberapa penulis yang mengatakan bahwa arti dan nilai tidak lain hanyalah mekanisme pertahanan, reaksi-reaksi formasi dan sublimasi-sublimasi. Tapi bagi eksistensialisme manusia tidak hidup semata-mata demi “mekanisme pertahanan” dan juga tidak rela mati demi sebuah “reaksi formasi”. Tapi manusia sanggup hidup maupun mati demi ideal-ideal dan nilai-nilainya.
TEORI CARL ROGERS/PSIKOLOGI SELF
Carl Ransom Rogers dilahirkan di Oak Park, Illinois, pada tahun 1902 dan wafat di LaJolla, California, pada tahun 1987. Semasa mudanya, Rogers tidak memiliki banyak teman sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca. Dia membaca buku apa saja yang ditemuinya termasuk kamus dan ensiklopedi, meskipun ia sebenarnya sangat menyukai buku-buku petualangan. Ia pernah belajar di bidang agrikultural dan sejarah di University of Wisconsin. Pada tahun 1928 ia memperoleh gelar Master di bidang psikologi dari Columbia University dan kemudian memperoleh gelar Ph.D di dibidang psikologi klinis pada tahun 1931.
Pada tahun 1931, Rogers bekerja di Child Study Department of the Society for the prevention of Cruelty to Children (bagian studi tentang anak pada perhimpunan pencegahan kekerasan tehadap anak) di Rochester, NY. Pada masa-masa berikutnya ia sibuk membantu anak-anak bermasalah/nakal dengan menggunakan metode-metode psikologi. Pada tahun 1939, ia menerbitkan satu tulisan berjudul “The Clinical Treatment of the Problem Child”, yang membuatnya mendapatkan tawaran sebagai profesor pada fakultas psikologi di Ohio State University. Dan pada tahun 1942, Rogers menjabat sebagai ketua dari American Psychological Society.
Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut Rogers, teknik-teknik assessment dan pendapat para terapist bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment kepada klien.
Hasil karya Rogers yang paling terkenal dan masih menjadi literatur sampai hari ini adalah metode konseling yang disebut Client-Centered Therapy. Dua buah bukunya yang juga sangat terkenal adalah Client-Centered Therapy(1951) dan On Becoming a Person (1961).
Rogers terkenal dengan teori selfnya dalam menjelaskan kepribadian. Teori dari rogers pada dasarnya bersifat phenomenologis. Sebelum menjelaskan lebih lanjut lagi mengenai teori rogers perlu diungkapkan disi makna dari self itu sendiri secara psikologi. Istilah self banyak didefinisikan oleh para ahli-ahli psikologi dengan berbagai sudut pandang yang berbeda tapi dengan tujuan satu yakni menjelaskan mengenai diri individu. Secara umum dapat dijelaskan bahwa self di dalam psikologi memiliki dua makna, yakni :
- Sikap dan perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri. Hal ini dapat diartikan bahwa self adalah sebagai objek, karena pengertian ini mengarah kepada sikap, perasaan, pengamatan dan penelaahan individu terhadap dirinya sendiri sebagai objek dengan kata lain self adalah apa yang dipikirkan orang tentang dirinya sendiri.
- Suatu keseluruhan proses psikologis yang menguasai tingkah laku dan penyesuaian diri.. Dalam hal ini self dapat dimaknakan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari proses-proses aktif seperti berpikir, mengingat dan mengamati.
Dalam teori-teori psikologi modern ditekankan bahwa self bukanlah sesuatu yang ada di dalam yang mengatur tingkah laku manusia bukanlah sebagi jiwa adalam arti metafisis. Suatu teori self menunjukkan adanya usaha untuk menyelidiki gejala-gejala dan membuat suatu konsepsi dari hasil penyelidikan mengenai tingkah laku itu.
POKOK-POKOK TEORI ROGERS.
Konsep pokok dari teori Rogers :
1. organism. Keseluruhan individu.
Yang memiliki sifat :
•organism bereaksi sebagai keseluruhan dari medan phenomenal dengan maksud untuk memenuhi kebutuhannya.
•Organism mempunyai satu motif dasar yakni mengaktualisasikan, mempertahankan dan mengembangkan diri.
•Organisme mungkin melambangkan pengalamannya atau menolak pelambangan itu, hal ini merupakan munculnya pola disadari maupun tak disadari, atau mungkin juga organisme itun tak memperdulikan pengalaman-pengalamannya.
2. Medan phenomenal.
Yaitu keseluruhan pengalaman yang memiliki sifat disadari dan tak disadari, tergantung apakah pengalaman yang mendasari dari medan phenomenal tersebut dilakan atau tak dilambangkan.
3. Self,
yaitu bagIan dari medan phenomenal yang terdeferensisasikan dan terdiri dari pola-pola penamatan dan penilaian sadar dari pada diri ( I or me). Self mempunyai bermacam-macam sifat :
- Self berkembang dari interaksi organisme dengan lingkungannya.
- Self mungkin menginteraksikan nilai-nilai orang lain dan mengamatinya dalam bentuk yang tidak wajar.
- Self menginginkan adanya konsistensi yang maksudnya adanya keutuhan/kesatuan dan keselarasan.
- Organisme bertingkah laku dalam cara yang selaras dengan self.
- Pengalaman-pengalaman yang tak selaras dengan struktur self diamati sebagai suatu ancaman.
- Self kemungkinan besar berubah sebagai hasil dari adanya proses kematangan dan belajar.
Dalam menjelaskan mengenai dimensi teori kepribadian yang terdiri dari struktur, pertumbuhan dan perkembangan, psikopatologi dan perubahan tingkah laku/modifikasi tingkah laku digambarkan oleh rogers dalam 19 buah dalil dalam bukunya Client Centered Therapy yang merupakan teori rogers yang mengenali self.
Dalil 1 sampai dengan 7 menyatakan tentang phenomenologis dan mengenai individu yang bertingkah laku.
1.Tiap individu ada dalam dunia pengalaman yang selalu beryba, dimana individu menjadi pusat.
Penjelasan : Pengalaman merupakan segala seuatu yang terjadi dalam individu setiap saat, termasuk proses psikologis, kesan sensorik, dan aktivitas-aktivitas motorik.
Menurut dalil ini dunia pengalam individu hanya dapat dikenal oleh individu itu sendiri, hanya saja bekum tentu individu bisa atau mampu mengembangkan pengalaman dirinya sebaik-baiknya walaupun secara potensial telah dimilikinya.
Hal ini merupakan dasar dari client centered therapy bahwa sumber terbaik dalam penelaahan prilaku adalah individu itu sendiri, karena setiap pernyataan pribadinya merupakan lambang dari pengalama batinnya, untuk mempelajari apa yang ada dalam dunia pribadi individu dengan cara mendengarkan apa yang diungkapkan oleh individu itu.
2.Individu memberikan reaksi terhadap medan phenomenal sebagaimana medan tersebut dialami dan diamati, bagi individu dunia pengamatan adalah kenyataan.
Penjelasan : individu tidak hanya bereaksi pada stimulus dari luar ataupun karena adanya dorongan dari dalam diri, tetapi individu beraksi terhadap hal yang merangsang dan mendorongnya seperti apa yang dalaminya. Segala sesuatu yang dipikirkan sebagai hal yang benar, baik itu benar ataupun tidak adalah kenyataan, dan kenyataan subjektif inilah yang menentukan tingkah laku.
Individu cenderung mencek dunia pengalaman dengan dunia sebenarnya, hal ini akan memberinya pengetahuan yang dapat dihubingjan dengan dunia sehingga dia dapat bertingkah laku secara realistis. Namun Rogers juga mengakui tidak selamanya di test atau ditest secara tidak akurat sehingga menyebabkan tingkah laku yang tidak realistis.
3.Individu bereaksi terhadap medan phenomenal sebagai satu kesatuan yang terorganisir,
Rogers berpendapat menyelediki individu tidak bisa secara segmental, individu merupakan sistem yang terorganisir, sehingga perubahan yang terjadi pada setiap bagiannya akan menimbulkan perubahan-perubahan pada bagian lainnya.
4.Individu memiliki satu kecenderungan dan dorongan dasar yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan dan mengembangkan diri
5.Tingkah laku adalah usaha individu untuk berarah pada tujuan, yakni memenuhi dan memuaskan kebutuhan sebagaimana dialaminya dan dlam medan phenomenal sebagimana yan dianatunya. Walau banya kebutuhan-kebutuhan namun segalanya mengabdi keapada tujuan individu untuk mengaktualisasikan, mempertahankan dan mengembangkan diri
6.Emosi mengikuti dan umumnya memberikan fasilitas tingkah laku kepada arah tujuan itu. Emosi ini intensitasnya beragam-ragam sesuai dengan arti situasi bagi individu, apabila bahaya dan mengancam hidunya maka akan semakin kuat, demikian sebaliknya.
7.Jalan yang paling baik untuk memahami tingkah laku adalah melalui internal frame of reference individu itu sendiri. Yang merupakan pernyataan sikap dan perasaan yang diungkapkan dalam situasi atau suasana bebas (permissive, no threatening)- merupakan manifestasi client centered therapy.
Dalil-dalil bermikutnya membahas tentang konsepsi self secara lebih mendalam
8.suatu bagian dari seluruh medan pengamatan sedikit demi sedikit terdiferensiasi sebagai self. Self merupakan kesadaran individu akan adanya dan berfungsinya individu, jadi self merupakan objek dari pengalaman-pengalaman yang menunjukkan aku, atau dapat dikatakan sekumpulan pengalaman-pengalaman yang menunjukkan diri individu.
9.Struktur self terbentuk melalui pola pengamatan yang teratur, lentur, selaras dalam hubungannya dengan individu yang merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungan terutama saling pengaruh yang bersifat penilaian-penilaian.
10.Nilai-nilai terikat pada suatu pengalaman dan nilai-nilai merupakan bagian struktur self, dalam bebrapa hal adalah nilai-nilai yang dialami langsung oleh individu, dan dalam beberapa hal adalah nilai-nilai yang dimasukkan ke dalam diri yang diambil dari orang lain tetapi diamati sebagai dialami langsung.
11.Penagalaman yang terjadi dalam kehidupan individu dapat dihadapi dengan model :
- Dilambangkan, diamati dan diatur dalam hubungan dengan struktur self.
- Diabaikan, karena tak ada hubungan yang jelas dengan struktur self.
- Ditolak atu juga bisa dilambangkan secara palsu karena pengalaman tidak sejalan dengan struktur self.
12.Kebanyakan cara-cara bertingkah laku yang diambil orang ialah yang selaras dengan konsepsi self. Jadi menurut rogers cara yang paling baik mengubah perilaku ialah dengan mengubah konsepsi self.
13.Dalam beberapa hal tingkah laku merupakan dorongan dari pengalaman-pengalaman dan kebutuhan-kebutuhan organis yang tidak dilambangkan. Tgingklah laku ini tidak selaras dengan struktur self.
Penjelasan : Jika kita lihat dalil 12 dan 13 ditinjau secara bersamaan makan sistem pengatur tingkah kau ada 2 yakni self dan sistem organis, kedua sistem ini diharapkan bekerja selaras seperti tergambar pada dalil 15, jika bertentangan satu dengan yang lainnya maka hasilnya adalah ketegangan dan penyesuaian diri yang tidak baik seperti tergambar pada dalil 14.
14.Psychological maladjustment terjadi pada saat individu menolak menjadi sadarnya pengalaman sensoris dan visceral yang kuat, yang selanjutnya tidak dilambangkan kedalam struktur self, apabila terjadi hal seperti ini akan menimbilkan psychological tension.
15.Psychological adjustment terjadi pada saat pengalaman sensoris dan visceral didisimilasikan pada prelambangan (sadar) kepada hubunagn yang selaras deng konsepsi self.
16.Tiap pengalaman yang tidak selaras dengan struktur self akan dianggap sebagai ancaman, dan struktur self akan mempertahankan diri, self akan membentuk pertahanan-pertahanan terhadap pengalaman yang mengancam tadi dengan menolaknya untuk memasuki kesdaran. Jika hal ini terjadi gambaran diri akan makin kurang cocok dengan kenyataan individum berakibat makin banyaknya bentuk-bentuk pertahanan untuk memberi gambran palsu, self akan kehilangan hubungannya dengan pengalaman organisme yang sebenarnya dan meningkatkan pertentangan dan menimbulkan ketegangan sehingga individu semakin mal-adjusted.
17.Kondisi ketidakselaras yang terjadi menjadi hal-hal yang tidak disadari karena ada penolakan. Proses therapy harus membuat individu dalam kondisi yang tanpa bahaya/ancaman dengan membuat perasaan individu bahwa ia diterima sepenuhnya oleh counselor. Hal ini mendorong individu untuk menjelaskan perasaan-perasaan tak sadarnya dan menyadari, lambat laun individu akan lebih mengenal perasaan tak sadarnya yang dianggapnya sebagai ancaman, dan perasan-perasaan itu diasimilasikan ke dalam sutruktur self, individu melakukan mekanisme reorganisasi konsepsi self agar bisa sejalan dengan kenyataan pengalaman organismiknya.
18.Keuntungan yang dapat dicapai dari rposes terapy 17 adalah individu akan main mengerti dan menerima orang lain karena pengalaman yang terdahulu ditolaknya terlah terasimilasi. Apabila individu mengalami dan menerima segala pengalaman sensorik dan visceralnya kedalam sistem yang selaras maka akan lebih mudah memahami orang lain dan menerima orang lain sebagai individu. Individu yang defensif cenderung akan memusuhi atau menolak terhadap individu lain yang menurut pengamatannya mencerminkan tingkah laku yang menggambarkan perasaan yang ditekannya. Sebaliknya apabila individu dapat menerima perasaan yang ditekannya dan menerima permusuhannya maka ia akan lebih torelan terhadap individu lain yang mengekspresikan perasaan yang sama akibatnya hubungan sosial semakin baik,
Contoh :
Individu ——- terancam impuls seks —— ditekan —— mengkritik individu yang menonjolkan seksualitas
19.Jika individu lebih banyak mengamati dan menerima pengalaman organisnya ke dalam struktur selfnya, dia kan mengetahui bahwa sistem nilainya kini didasarkan pada penerimaannya dengan proses penilaian terus menerus.
Untuk adanya adjustment yang sehat individu harus selalu menilai pengalaman-pengalamannya untuk mengetahui apakah perlu adanya perubahan pada sistem nilainya. Struktur nilai yang tepa cenderung untuk mencegah individu bereaksi secara baik dan efektif terhadap pengalaman-pengalaman baru. Maknanya individu harus fleksibel supaya dapat menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi kehidupan yang selalu berubah.
Situasi ayang apabila tercapai yang berisikan kebebasan dari ketegangan yang potensial, akan menunjukkan adaptasi yang realistis, berarti pembentukan sistem nilai individu yang mempunyai kesamaan dengan sisitem nilai orang lain dan menjadi rpibadi yang well-adjusted
Sumber : http://makmun.blog.com/2008/09/06/aliran-humanistik
1. Siti Nurfajaria
2. Siti Adiyati
3. Siti Juleha
4. Putri Andriyani
5. Putri Susanti
6. Putri Yuli
7. Rosa eva
8. Spangga
9. Sayyidinah Suci
10.Petrus
TEORI ALIRAN HUMANISTIK/PHENOMENOLOGIS
DAN EKSISTENSIALISME
Aliran humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan besar psikologi dalam tahun 1950-an dan 1960-an. Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Walaupun psikolog humanistik dipengaruhi oleh psikoanalisis dan behaviorisme, namun aliran ini mempunyai ketidaksesuaian yang sangat berarti dengan psikoanalisis dan behaviorisme. Tekanan utama yang oleh behavioris dikenakan pada stimuli dan tingkah laku yang teramati, dipandang Psikologi Humanistik sebagai penyederhanaan yang keterlaluan yang melalaikan diri manusia sendiri dan pengalaman-pengalaman batinnya, tingkah lakunya yang kompleks seperti cinta, nilai-nilai dan kepercayaan, begitu pula potensinya untuk mengarahkan diri dan mengaktualisasikan diri. Maka psikologi humanistik sangat mementingkan diri (self) manusia sebagai pemersatu yang menerangkan pengalaman-pengalaman subjektif individual, yang banyak menentukan tingkah lakunya yang dapat diamati.
Psikolog-psikolog Humanistik pun tidak menyetujui pandangan pesismis terhadap hakekat manusia dan dicerminkan oleh psikoanalisis Freud maupun pandangan netral (tidak jahat dan tidak baik) kaum behavior.
Menurut aliran humanistik, kedua aliran itu memandang tingkah laku manusia secara salah yaitu sebagai tingkah laku yang seluruhnya ditentukan oleh kekuatan-kekuatan diluar kekuasaannya; apakah kekuatan-kekuatan itu berupa motif-motif yang tak disadari atau conditioning dari masa kanak-kanak dan pengaruh lingkungan. Bertentangan dengan kedua pandangan aliran tadi, aliran Humanistik menyetujui sebuah konsep yang jauh lebih positif mengenai hakekat manusia, yakni memandang hakekat manusia itu pada dasarnya baik. Perbuatan-perbuatan manusia yang kejam dan mementingkan diri sendiri dipandang sebagai tingkah laku patologik yang disebabkan oleh penolakan dan frustasi dari sifat yang pada dasarnya baik itu. Seorang manusia tidak dipandang sebagai mesin otomat yang pasif, tetapi sebagi peserta yang aktif yang mempunyai kemerdekaan memilih untuk menentukan nasibnya sendiri dan nasib orang lain.
Aliran humanistik ini mempunyai pertalian yang erat dengan aliran eksistensialisme. nyatanya, banyak Psikolog-psikolog Humanistik berorientasi eksistensialisme. Psikologi Humanistik dan Eksistensialisme mementingkan keunikan-keunikan pada seorang individu, usahanya mencari nilai-nilai, dan kebebasannya untuk memuaskan diri. Aliran eksistensialisme menekankan beberapa tema dasar yang diantaranya tema menghendaki arti, kecemasan eksistensial, dan menemukan ketidakadaan (kehampaan) adalah yang paling tepat.
Tema-tema ini dapat dilihat pada paparan dari Viktor Frankl merupakan salah seorang psikiater yang berorientasi eksistensialisme yang sangat menonjol. Viktor Frankl mendirikan aliran Psikoterapi-Logoterapi dari pengalaman pahit dan lama dalam kamp konsentrasi Nazi yang kejam. “Logoterapi” berasal dari perkataan Yunani logos yang berarti “arti/ makna” atau “spirit”. Maka logoterapi berfokus pada arti eksistensi manusia dan usahanya mencari arti itu.
Untuk menstimulasi pencarian arti dalam diri pasien-pasiennya, frankl bertanya kepada mereka yang putus asa: “…….karena kamu hidup begitu menderita kenapa kamu tidak bunuh diri?” dari jawaban-jawaban mereka, misalnya karena cinta kepada anak, ibu atau kekasih, karena pengabdian kepada tugas atau partai, Dr. Frankl bisa memunculkan dan menggabungkan semua tenaga-tenaga pendorong yang memberi arti kepada kehidupan psikik dan spiritual mereka.
Motto logoterapi adalah pernyataan Nietzche yang terkenal: “Ia yang mempunyai sebab untuk hidup dapat menanggungkan hampir segala-galanya”. Baginya, sebab pokok ledakan gangguan-gangguan emosional adalah rasa frustasi dari kehendak manusia akan “arti
Jadi, kehendak akan “arti’ adalah watak dasar manusia. Frustasi terhadap kehendak itu membawa kepada kekosongan dan eksistensial, kepada pertemuan dan ketidakadaan; dengan yang tidak hidup. Frustasi ini terutama sekali berujud kebosanan dan “kecemasan eksistensial” yang mungkin sekali bisa membawa kepada apa yang disebut oleh Frankl sebagai “noogenic neurosis”. Noogenic neurosis adalah suatu neurosis yang timbul akibat konflik moral dan spiritual antara berbagai nilai-nilai, bukan sebagai akibat konflik antara dorongan-dorongan.
Ada dua kutipan pendek dari pandangan eksistensialisme dalam menyangkal psikoanalisis dan behavior :
- Pencarian arti (makna) bagi manusia adalah merupakan suatu kekuatan primer dan bukan “rasionalisasi sekunder” dari dorongan-dorongan instink.
- Arti (makna) itu unik dan khusus hingga harus dan hanya dapat dipenuhi oleh manusia itu sendiri; barulah tercapai kepuasan kehendaknya akan arti (makna).
Ada beberapa penulis yang mengatakan bahwa arti dan nilai tidak lain hanyalah mekanisme pertahanan, reaksi-reaksi formasi dan sublimasi-sublimasi. Tapi bagi eksistensialisme manusia tidak hidup semata-mata demi “mekanisme pertahanan” dan juga tidak rela mati demi sebuah “reaksi formasi”. Tapi manusia sanggup hidup maupun mati demi ideal-ideal dan nilai-nilainya.
TEORI CARL ROGERS/PSIKOLOGI SELF
Carl Ransom Rogers dilahirkan di Oak Park, Illinois, pada tahun 1902 dan wafat di LaJolla, California, pada tahun 1987. Semasa mudanya, Rogers tidak memiliki banyak teman sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca. Dia membaca buku apa saja yang ditemuinya termasuk kamus dan ensiklopedi, meskipun ia sebenarnya sangat menyukai buku-buku petualangan. Ia pernah belajar di bidang agrikultural dan sejarah di University of Wisconsin. Pada tahun 1928 ia memperoleh gelar Master di bidang psikologi dari Columbia University dan kemudian memperoleh gelar Ph.D di dibidang psikologi klinis pada tahun 1931.
Pada tahun 1931, Rogers bekerja di Child Study Department of the Society for the prevention of Cruelty to Children (bagian studi tentang anak pada perhimpunan pencegahan kekerasan tehadap anak) di Rochester, NY. Pada masa-masa berikutnya ia sibuk membantu anak-anak bermasalah/nakal dengan menggunakan metode-metode psikologi. Pada tahun 1939, ia menerbitkan satu tulisan berjudul “The Clinical Treatment of the Problem Child”, yang membuatnya mendapatkan tawaran sebagai profesor pada fakultas psikologi di Ohio State University. Dan pada tahun 1942, Rogers menjabat sebagai ketua dari American Psychological Society.
Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut Rogers, teknik-teknik assessment dan pendapat para terapist bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment kepada klien.
Hasil karya Rogers yang paling terkenal dan masih menjadi literatur sampai hari ini adalah metode konseling yang disebut Client-Centered Therapy. Dua buah bukunya yang juga sangat terkenal adalah Client-Centered Therapy(1951) dan On Becoming a Person (1961).
Rogers terkenal dengan teori selfnya dalam menjelaskan kepribadian. Teori dari rogers pada dasarnya bersifat phenomenologis. Sebelum menjelaskan lebih lanjut lagi mengenai teori rogers perlu diungkapkan disi makna dari self itu sendiri secara psikologi. Istilah self banyak didefinisikan oleh para ahli-ahli psikologi dengan berbagai sudut pandang yang berbeda tapi dengan tujuan satu yakni menjelaskan mengenai diri individu. Secara umum dapat dijelaskan bahwa self di dalam psikologi memiliki dua makna, yakni :
- Sikap dan perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri. Hal ini dapat diartikan bahwa self adalah sebagai objek, karena pengertian ini mengarah kepada sikap, perasaan, pengamatan dan penelaahan individu terhadap dirinya sendiri sebagai objek dengan kata lain self adalah apa yang dipikirkan orang tentang dirinya sendiri.
- Suatu keseluruhan proses psikologis yang menguasai tingkah laku dan penyesuaian diri.. Dalam hal ini self dapat dimaknakan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari proses-proses aktif seperti berpikir, mengingat dan mengamati.
Dalam teori-teori psikologi modern ditekankan bahwa self bukanlah sesuatu yang ada di dalam yang mengatur tingkah laku manusia bukanlah sebagi jiwa adalam arti metafisis. Suatu teori self menunjukkan adanya usaha untuk menyelidiki gejala-gejala dan membuat suatu konsepsi dari hasil penyelidikan mengenai tingkah laku itu.
POKOK-POKOK TEORI ROGERS.
Konsep pokok dari teori Rogers :
1. organism. Keseluruhan individu.
Yang memiliki sifat :
•organism bereaksi sebagai keseluruhan dari medan phenomenal dengan maksud untuk memenuhi kebutuhannya.
•Organism mempunyai satu motif dasar yakni mengaktualisasikan, mempertahankan dan mengembangkan diri.
•Organisme mungkin melambangkan pengalamannya atau menolak pelambangan itu, hal ini merupakan munculnya pola disadari maupun tak disadari, atau mungkin juga organisme itun tak memperdulikan pengalaman-pengalamannya.
2. Medan phenomenal.
Yaitu keseluruhan pengalaman yang memiliki sifat disadari dan tak disadari, tergantung apakah pengalaman yang mendasari dari medan phenomenal tersebut dilakan atau tak dilambangkan.
3. Self,
yaitu bagIan dari medan phenomenal yang terdeferensisasikan dan terdiri dari pola-pola penamatan dan penilaian sadar dari pada diri ( I or me). Self mempunyai bermacam-macam sifat :
- Self berkembang dari interaksi organisme dengan lingkungannya.
- Self mungkin menginteraksikan nilai-nilai orang lain dan mengamatinya dalam bentuk yang tidak wajar.
- Self menginginkan adanya konsistensi yang maksudnya adanya keutuhan/kesatuan dan keselarasan.
- Organisme bertingkah laku dalam cara yang selaras dengan self.
- Pengalaman-pengalaman yang tak selaras dengan struktur self diamati sebagai suatu ancaman.
- Self kemungkinan besar berubah sebagai hasil dari adanya proses kematangan dan belajar.
Dalam menjelaskan mengenai dimensi teori kepribadian yang terdiri dari struktur, pertumbuhan dan perkembangan, psikopatologi dan perubahan tingkah laku/modifikasi tingkah laku digambarkan oleh rogers dalam 19 buah dalil dalam bukunya Client Centered Therapy yang merupakan teori rogers yang mengenali self.
Dalil 1 sampai dengan 7 menyatakan tentang phenomenologis dan mengenai individu yang bertingkah laku.
1.Tiap individu ada dalam dunia pengalaman yang selalu beryba, dimana individu menjadi pusat.
Penjelasan : Pengalaman merupakan segala seuatu yang terjadi dalam individu setiap saat, termasuk proses psikologis, kesan sensorik, dan aktivitas-aktivitas motorik.
Menurut dalil ini dunia pengalam individu hanya dapat dikenal oleh individu itu sendiri, hanya saja bekum tentu individu bisa atau mampu mengembangkan pengalaman dirinya sebaik-baiknya walaupun secara potensial telah dimilikinya.
Hal ini merupakan dasar dari client centered therapy bahwa sumber terbaik dalam penelaahan prilaku adalah individu itu sendiri, karena setiap pernyataan pribadinya merupakan lambang dari pengalama batinnya, untuk mempelajari apa yang ada dalam dunia pribadi individu dengan cara mendengarkan apa yang diungkapkan oleh individu itu.
2.Individu memberikan reaksi terhadap medan phenomenal sebagaimana medan tersebut dialami dan diamati, bagi individu dunia pengamatan adalah kenyataan.
Penjelasan : individu tidak hanya bereaksi pada stimulus dari luar ataupun karena adanya dorongan dari dalam diri, tetapi individu beraksi terhadap hal yang merangsang dan mendorongnya seperti apa yang dalaminya. Segala sesuatu yang dipikirkan sebagai hal yang benar, baik itu benar ataupun tidak adalah kenyataan, dan kenyataan subjektif inilah yang menentukan tingkah laku.
Individu cenderung mencek dunia pengalaman dengan dunia sebenarnya, hal ini akan memberinya pengetahuan yang dapat dihubingjan dengan dunia sehingga dia dapat bertingkah laku secara realistis. Namun Rogers juga mengakui tidak selamanya di test atau ditest secara tidak akurat sehingga menyebabkan tingkah laku yang tidak realistis.
3.Individu bereaksi terhadap medan phenomenal sebagai satu kesatuan yang terorganisir,
Rogers berpendapat menyelediki individu tidak bisa secara segmental, individu merupakan sistem yang terorganisir, sehingga perubahan yang terjadi pada setiap bagiannya akan menimbulkan perubahan-perubahan pada bagian lainnya.
4.Individu memiliki satu kecenderungan dan dorongan dasar yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan dan mengembangkan diri
5.Tingkah laku adalah usaha individu untuk berarah pada tujuan, yakni memenuhi dan memuaskan kebutuhan sebagaimana dialaminya dan dlam medan phenomenal sebagimana yan dianatunya. Walau banya kebutuhan-kebutuhan namun segalanya mengabdi keapada tujuan individu untuk mengaktualisasikan, mempertahankan dan mengembangkan diri
6.Emosi mengikuti dan umumnya memberikan fasilitas tingkah laku kepada arah tujuan itu. Emosi ini intensitasnya beragam-ragam sesuai dengan arti situasi bagi individu, apabila bahaya dan mengancam hidunya maka akan semakin kuat, demikian sebaliknya.
7.Jalan yang paling baik untuk memahami tingkah laku adalah melalui internal frame of reference individu itu sendiri. Yang merupakan pernyataan sikap dan perasaan yang diungkapkan dalam situasi atau suasana bebas (permissive, no threatening)- merupakan manifestasi client centered therapy.
Dalil-dalil bermikutnya membahas tentang konsepsi self secara lebih mendalam
8.suatu bagian dari seluruh medan pengamatan sedikit demi sedikit terdiferensiasi sebagai self. Self merupakan kesadaran individu akan adanya dan berfungsinya individu, jadi self merupakan objek dari pengalaman-pengalaman yang menunjukkan aku, atau dapat dikatakan sekumpulan pengalaman-pengalaman yang menunjukkan diri individu.
9.Struktur self terbentuk melalui pola pengamatan yang teratur, lentur, selaras dalam hubungannya dengan individu yang merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungan terutama saling pengaruh yang bersifat penilaian-penilaian.
10.Nilai-nilai terikat pada suatu pengalaman dan nilai-nilai merupakan bagian struktur self, dalam bebrapa hal adalah nilai-nilai yang dialami langsung oleh individu, dan dalam beberapa hal adalah nilai-nilai yang dimasukkan ke dalam diri yang diambil dari orang lain tetapi diamati sebagai dialami langsung.
11.Penagalaman yang terjadi dalam kehidupan individu dapat dihadapi dengan model :
- Dilambangkan, diamati dan diatur dalam hubungan dengan struktur self.
- Diabaikan, karena tak ada hubungan yang jelas dengan struktur self.
- Ditolak atu juga bisa dilambangkan secara palsu karena pengalaman tidak sejalan dengan struktur self.
12.Kebanyakan cara-cara bertingkah laku yang diambil orang ialah yang selaras dengan konsepsi self. Jadi menurut rogers cara yang paling baik mengubah perilaku ialah dengan mengubah konsepsi self.
13.Dalam beberapa hal tingkah laku merupakan dorongan dari pengalaman-pengalaman dan kebutuhan-kebutuhan organis yang tidak dilambangkan. Tgingklah laku ini tidak selaras dengan struktur self.
Penjelasan : Jika kita lihat dalil 12 dan 13 ditinjau secara bersamaan makan sistem pengatur tingkah kau ada 2 yakni self dan sistem organis, kedua sistem ini diharapkan bekerja selaras seperti tergambar pada dalil 15, jika bertentangan satu dengan yang lainnya maka hasilnya adalah ketegangan dan penyesuaian diri yang tidak baik seperti tergambar pada dalil 14.
14.Psychological maladjustment terjadi pada saat individu menolak menjadi sadarnya pengalaman sensoris dan visceral yang kuat, yang selanjutnya tidak dilambangkan kedalam struktur self, apabila terjadi hal seperti ini akan menimbilkan psychological tension.
15.Psychological adjustment terjadi pada saat pengalaman sensoris dan visceral didisimilasikan pada prelambangan (sadar) kepada hubunagn yang selaras deng konsepsi self.
16.Tiap pengalaman yang tidak selaras dengan struktur self akan dianggap sebagai ancaman, dan struktur self akan mempertahankan diri, self akan membentuk pertahanan-pertahanan terhadap pengalaman yang mengancam tadi dengan menolaknya untuk memasuki kesdaran. Jika hal ini terjadi gambaran diri akan makin kurang cocok dengan kenyataan individum berakibat makin banyaknya bentuk-bentuk pertahanan untuk memberi gambran palsu, self akan kehilangan hubungannya dengan pengalaman organisme yang sebenarnya dan meningkatkan pertentangan dan menimbulkan ketegangan sehingga individu semakin mal-adjusted.
17.Kondisi ketidakselaras yang terjadi menjadi hal-hal yang tidak disadari karena ada penolakan. Proses therapy harus membuat individu dalam kondisi yang tanpa bahaya/ancaman dengan membuat perasaan individu bahwa ia diterima sepenuhnya oleh counselor. Hal ini mendorong individu untuk menjelaskan perasaan-perasaan tak sadarnya dan menyadari, lambat laun individu akan lebih mengenal perasaan tak sadarnya yang dianggapnya sebagai ancaman, dan perasan-perasaan itu diasimilasikan ke dalam sutruktur self, individu melakukan mekanisme reorganisasi konsepsi self agar bisa sejalan dengan kenyataan pengalaman organismiknya.
18.Keuntungan yang dapat dicapai dari rposes terapy 17 adalah individu akan main mengerti dan menerima orang lain karena pengalaman yang terdahulu ditolaknya terlah terasimilasi. Apabila individu mengalami dan menerima segala pengalaman sensorik dan visceralnya kedalam sistem yang selaras maka akan lebih mudah memahami orang lain dan menerima orang lain sebagai individu. Individu yang defensif cenderung akan memusuhi atau menolak terhadap individu lain yang menurut pengamatannya mencerminkan tingkah laku yang menggambarkan perasaan yang ditekannya. Sebaliknya apabila individu dapat menerima perasaan yang ditekannya dan menerima permusuhannya maka ia akan lebih torelan terhadap individu lain yang mengekspresikan perasaan yang sama akibatnya hubungan sosial semakin baik,
Contoh :
Individu ——- terancam impuls seks —— ditekan —— mengkritik individu yang menonjolkan seksualitas
19.Jika individu lebih banyak mengamati dan menerima pengalaman organisnya ke dalam struktur selfnya, dia kan mengetahui bahwa sistem nilainya kini didasarkan pada penerimaannya dengan proses penilaian terus menerus.
Untuk adanya adjustment yang sehat individu harus selalu menilai pengalaman-pengalamannya untuk mengetahui apakah perlu adanya perubahan pada sistem nilainya. Struktur nilai yang tepa cenderung untuk mencegah individu bereaksi secara baik dan efektif terhadap pengalaman-pengalaman baru. Maknanya individu harus fleksibel supaya dapat menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi kehidupan yang selalu berubah.
Situasi ayang apabila tercapai yang berisikan kebebasan dari ketegangan yang potensial, akan menunjukkan adaptasi yang realistis, berarti pembentukan sistem nilai individu yang mempunyai kesamaan dengan sisitem nilai orang lain dan menjadi rpibadi yang well-adjusted
Sumber : http://makmun.blog.com/2008/09/06/aliran-humanistik
Kamis, 17 Februari 2011
Contoh Kasus Sehat dan Sakit dari Salah Satu Dimensi Konsep Sehat
Nama : PUTRI ANDRIYANI
Kelas : 2PA04
NPM : 11509170
A.ARTI DAN KONSEP SEHAT
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994): Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh, Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal,Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23 tahun 1992: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektua, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik,
social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya. Sedangkan bagi masyarakat umum/ awam, sehat hanya berarti “tidak sakit”. Sehat ditinjau dari beberapa dimensi, antara lain :
1) Kesehatan jasmani Ini merupakan dimensi sehat yang paling nyata, dan mempunyai perhatian pada fungsi mekanistik tubuh.
2) Kesehatan mental Diartikan sebagai kemampuan berfikir dengan jernih dan koheren. Istilah ini dibedakan dari kesehatan emosional dan sosial, meskipun ada hubungan yang erat di antara ketiganya.
3) Kesehatan emosional Diartikan sebagai kemampuan untuk mengenali emosi, seperti takut, kenikmatan, kedukaan dan kemarahan dan untuk mengekspresikan emosi-emosi itu secara tepat. Kesehatan emosional atau afektif
juga berarti penanganan stress, ketegangan jiwa, depresi dan kecemasan.
4) Kesehatan sosial Artinya adalah kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.
5) Kesehatan spiritual Ini berkaitan dengan kepercayaan dan praktik keagamaan.
6) Kesehatan sosietal Diartikan bahwa kesehatan individu tidak terlepas dari lingkungan kehidupan individu tersebut.
Contoh sehat
Ada seorang remaja pria yang gemar olah raga, tidak merokok,kehidupan keluarganya samgat baik, mudah berinteraksi dengan siapa saja maka dia sangat disegani oleh orang-orang disekelilingnya
B ARTI DAN KONSEP SAKIT
Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, atau seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit.
Contoh Sakit
klien dengan Demam Berdarah yang sedang menjalani pengobatan mungkin akan mampu berfungsi seperti biasanya, sedangkan klien lain dengan kanker Otak yang sedang mempersiapkan diri untuk menjalani operasi mungkin akan merasakan akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi fisik.
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan. Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa berfungsi sebagai mekanisme koping.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sakit:
1. Faktor Internal
a. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami Klien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari.
b. Asal atau Jenis penyakit Pada penyakit akut dimana gejala relatif singkat dan berat serta mungkin mengganggu fungsi pada seluruh dimensi yang ada, maka klien bisanya akan segera mencari pertolongan dan mematuhi program terapi yang diberikan.
2. Faktor eksternal
a. Gejala yang Dapat Dilihat Gajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi Citra Tubuh dan Perilaku Sakit.
b. Kelompok Sosial Kelompok sosial klien akan membantu mengenali ancaman penyakit, atau justru meyangkal potensi terjadinya suatu penyakit.
c. Latar Belakang Budaya Latar belakang budaya dan etika mengajarkan seseorang bagaimana menjadi sehat, mengenal penyakit, dan menjadi sakit.
d. Ekonomi Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggap terhadap gejala penyakit yang ia rasakan.
e. Kemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan Dekatnya jarak klien dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan.
f. Dukungan Sosial Dukungan sosial disini meliputi beberapa institusi atau perkumpulan yang bersifat peningkatan kesehatan.
Kelas : 2PA04
NPM : 11509170
A.ARTI DAN KONSEP SEHAT
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994): Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh, Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal,Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23 tahun 1992: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektua, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik,
social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya. Sedangkan bagi masyarakat umum/ awam, sehat hanya berarti “tidak sakit”. Sehat ditinjau dari beberapa dimensi, antara lain :
1) Kesehatan jasmani Ini merupakan dimensi sehat yang paling nyata, dan mempunyai perhatian pada fungsi mekanistik tubuh.
2) Kesehatan mental Diartikan sebagai kemampuan berfikir dengan jernih dan koheren. Istilah ini dibedakan dari kesehatan emosional dan sosial, meskipun ada hubungan yang erat di antara ketiganya.
3) Kesehatan emosional Diartikan sebagai kemampuan untuk mengenali emosi, seperti takut, kenikmatan, kedukaan dan kemarahan dan untuk mengekspresikan emosi-emosi itu secara tepat. Kesehatan emosional atau afektif
juga berarti penanganan stress, ketegangan jiwa, depresi dan kecemasan.
4) Kesehatan sosial Artinya adalah kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.
5) Kesehatan spiritual Ini berkaitan dengan kepercayaan dan praktik keagamaan.
6) Kesehatan sosietal Diartikan bahwa kesehatan individu tidak terlepas dari lingkungan kehidupan individu tersebut.
Contoh sehat
Ada seorang remaja pria yang gemar olah raga, tidak merokok,kehidupan keluarganya samgat baik, mudah berinteraksi dengan siapa saja maka dia sangat disegani oleh orang-orang disekelilingnya
B ARTI DAN KONSEP SAKIT
Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, atau seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit.
Contoh Sakit
klien dengan Demam Berdarah yang sedang menjalani pengobatan mungkin akan mampu berfungsi seperti biasanya, sedangkan klien lain dengan kanker Otak yang sedang mempersiapkan diri untuk menjalani operasi mungkin akan merasakan akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi fisik.
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan. Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa berfungsi sebagai mekanisme koping.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sakit:
1. Faktor Internal
a. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami Klien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari.
b. Asal atau Jenis penyakit Pada penyakit akut dimana gejala relatif singkat dan berat serta mungkin mengganggu fungsi pada seluruh dimensi yang ada, maka klien bisanya akan segera mencari pertolongan dan mematuhi program terapi yang diberikan.
2. Faktor eksternal
a. Gejala yang Dapat Dilihat Gajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi Citra Tubuh dan Perilaku Sakit.
b. Kelompok Sosial Kelompok sosial klien akan membantu mengenali ancaman penyakit, atau justru meyangkal potensi terjadinya suatu penyakit.
c. Latar Belakang Budaya Latar belakang budaya dan etika mengajarkan seseorang bagaimana menjadi sehat, mengenal penyakit, dan menjadi sakit.
d. Ekonomi Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggap terhadap gejala penyakit yang ia rasakan.
e. Kemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan Dekatnya jarak klien dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan.
f. Dukungan Sosial Dukungan sosial disini meliputi beberapa institusi atau perkumpulan yang bersifat peningkatan kesehatan.
Langganan:
Postingan (Atom)