Minggu, 14 November 2010
Tugas softskill
Kelas : 2PA04
NPM : 11509170
5 contoh jejaring sosial:
- Blog
- Friendster
- Skype
Dampak positif :
Kita bisa lebih mudah mencari, menemukan, berkomunikasi,dll dengan saudara, teman bahkan dengan orang yang kita tidak kenal sama sekali. Bahkan ditengah kesibukan dan kemacetan kota jakarta kita juga bisa mudah menghubungi teman atau keluarga dengan membuka salah satu jenis jejaring sosial di atas. Kita bisa lebih mudah mengirim pesan singkat melalui aplikasi yang telah tersedia di dalamnya. Kita juga bisa memberitahukan saudara atau teman-teman jika ingin mengadakan acara dengan melaui undangan yang kita buat di jejaring sosial tersebut tanpa harus menggunakan tenaga dan waktu untuk mengirim undangan tersebut atau uang untuk ongkos mengirimnya.
Dampak Negatif :
Segala sesuatu yang telah tercipta di dunia ini pasti memiliki dampak negatifnya. Contohnya pada jejaring sosial ini. Karena kita bisa berhubungan dengan orang yang tidak pernah kita lihat wajah dan wujudnya secara nyata maka banyak sekali hal-hal yang bisa terjadi. Ada orang yang melakukan penipuan atau tertipu di jejaring sosial ini. Misalnnya kita dengan mudah percaya lalu mengirimkan uang dengan alasan untuk membeli suatu barang yang sebelumnya telah diatur perjanjiannya, tetapi setelah kita mengirim uangnya ternyata barang yang dijanjilkan tidak ada. Bahkan ada yang lebih buruk dampaknya yaitu sering ada pelececah seksual yang terjadi. Tersangka pura-pura berkenalan dengan salah satu teman dunia mayanya, kemudian tersangka mengajak bertemu di suatu tempat dan pada akhirnya tersangka memperkosa, memeras hartanya,bahkan ada juga yang dibunuh.Setelah terjadi hal-hal tersebut kita harus lebih hati-hati dalam berteman dan jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal.
Senin, 01 November 2010
Tugas Softskill
Aisa Mutia
Andraningsih
Anes Eka W. P
Putri Andriyani
Sya rachmawati
Semakin banyak berita yang melibatkan anak-anak karena internet. Orang tua menjadi merasa prihatin karena anak-anak mereka semakin jauh dari rumah, karena anak-anak semakin masuk ke dalam lingkungan internet.
Anak mungkin bahkan tidak mungkin untuk mempertimbangkan secara kritis menilai jenis sumber daya internet, seperti permainan, chatting, instant messaging, musik, dan video. Sebagai contoh, anak-anak mungkin lebih cenderung tertarik pada sebuah game internet berdasarkan daya tarik visual dan auditori daripada mereka untuk menilai tuan rumah untuk potensi untuk men-download virus atau akurasi umpan balik yang diberikan pada kinerja. mereka tidak mungkin untuk menganggap seorang teman yang baru bertemu di chat room yang menyatakan kepentingan bersama adalah orang lain selain rekan. Mereka cenderung untuk men-download langsung video musik terbaru selundupan daripada mempertimbangkan apa virusis video yang mungkin membawa dengan itu.
Sejumlah anak-anak yang dilaporkan sebagai korban pelecehan internet mereka juga melaporkan sebagai pelaku pelecehan internet. Ybarra dan Mitchell menganalisis karakteristik anak-anak dari survei pemuda keamanan internet yang melaporkan tentang pelecehan karena internet. Ybarra dan Mitchell menemukan bahwa 15% responden survei dari pemuda keselamatan internet mengindikasikan bahwa dalam satu tahun terakhir ini anak-anak kebanyakan telah membuat komentar kasar atau jahat kepada orang lain dan internet digunakan 1% untuk melecehkan seseorang. Berdasarkan hasil penelitian mereka, Ybarra dan Mitchell berpendapat bahwa anonimitas dari internet memungkinkan beberapa anak lebih agresif dalam kehidupan internet daripada mereka mengekspresikannya dalam kehidupan nyata.
Dalam ringkasan, penelitian tentang penggunaan internet dan terjadinya kekerasan sangat erat . Mengakses internet lebih banyak dampaknya terhadap kekerasan dan pelecehan trehadap anak-anak. Bagaimanapun, dari kejadian tersebut dapat lebih menghancurkan korban pada anak.
Anak-anak menjadi lebih kritis terhadap informasi yang mereka temukan di internet ketika mereka mengembangkan namun mereka masih mengandalkan internet sebagai sumber informasi yang penting. sebagai bagian dari penelitian yang lebih besar (varnhagen, data tidak dipublikasikan).
Jumat, 24 September 2010
HUBUNGAN DAN DAMPAK INTERNET PADA SISWA
KELAS: 2PA04
NPM: 11509170
TUGAS: Psi & teknologi internet
Pengertian Internet adalah (inter-network) diartikan sebagai jaringan computer luas yang menghubungkan pemakai computer satu dengan computer lainnya dan dapat berhubungan dengan computer dari suatu Negara ke Negara di seluruh dunia.
internet dapat menyebabkan kecanduan merupakan hal yang mencemaskan dan menarik perhatian bagi pari orangtua.Umum ada dua faktor, faktor eksternal seperti lingkungan keluarga, lingkungan sosial, dan budaya. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kontrol diri, minat, motif, pengetahuan, dan usia. Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam membaca situasi diri dan lingkungannya serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi. Pencandu internet tidak mampu mengontrol diri sehingga mengabaikan kegiatan lainnya.
Dampaknya bagi para siswa atau pelajar
Ketergantungan pada internet mulai merambah kota-kota besar di Indonesia. Sayangnya tidak semuanya berdampak positif, bahkan sejauh ini pengguna internet lebih dominan melakukan kegiatan-kegiatan negatif. Untuk dapat mengambil tindakan yang tepat, sebelumnya perlu ada pengertian yang jelas dan praktis terhadap ketergantungan yang tidak sehat akan internet ini. Kecanduan pada dunia cyber terbagi dalam lima kategori.
1. Cybersexual addiction
yaitu obsesi untuk melihat, men-download dan memperdagangkan pornografi. Chat rooms yang berisi fantasi dan role playing untuk dewasa juga termasuk dalam kategori ini.
2. Cyber-relational addiction
adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata.
3. Net gaming
yaitu sejenis kecanduan karena judi, bermain game, berbelanja dan kegiatan jual beli saham melalui internet yang mengganggu pekerjaan dan/atau mengakibatkan terjadinya utang.
4. Information overload
Karena menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada.
5. Computer addiction
Riset menemukan bahwa beberapa organisasi mengalami dampak negatif sebagai akibat dari kecanduan akan games off-line (seperti Solitaire dan Tetris yang populer di dekade 1980-an lalu), yang memang rata-rata banyak di-install dalam komputer.
Sumber: http://www.enformasi.com/2009/01/dampak-negatif-internet.html
Dampak positif internet sudah bisa dipatikan memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi peradaban manusia, semisal dalam hal tranfer teknologi, internet sangat berperan besar dalam hal ini, karena dengan adanya internet, informasi yang harus disampaiakn dapat di terima dengan hitungan detik, artinya dengan adanya internet proses penyampaian informasi dapat di lakukan dengan sangat cepat.
Sebenarnya bukan hanya sebatas hal diatas manfaat dari internet, melaikan masih banyak sekali dampak posifit internet bagi kehidupan manusia, nah dibawah ini adalah beberapa dampak positif internet bagi manusia.
1. Media pertukaran data denagn cepat
Internet dapat digunakan untuk media pertukaran , baik itu menerima ataupun mengirim data semisal e-mail,newsgroup,.
2. Hiburan
Iinternetpun dapat menjadi sarana yang baik untuk digunakan sebagai hiburan, di internet banyak sekali fasilitas yang dapat diguankan untun sekedar menghibur diri, semisal mendengatkan musik , main game dsb.
3. Melakuakn EFISIENSI BIAYA
Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa internet dapt digunakan untuk melakukan efisiensi biaya, bayangkan saja dengan internet kita bisa berkomunikasi dengan rekan, keluarga dsb, dengan biaya yang murah, selain itu sekarang ini banyak sekali bisnisman yang memanfaatkan internet untuk mempromosikan produknya melalui web-web yang mereka bangun dengan biaya yang murah.
4. internet sebagai media untuk Pendidikan
internet dewasa ini telah digunakan sebagai median dalam tranformasi ilmu, sekarang banyak sekali lembaga penndidikan yang memanfaatkan internet sebagai media membelajaran melalui e-learning dsb.
sumber: http://ipoetmedia.blogspot.com/2010/07/dampak-positif-internet.html
Rabu, 21 Juli 2010
Tokoh Imajinatif yang Menggambarkan 4P dan Metode Belajar Mengajar Kreatif Dikelas
TOKOH-TOKOH IMAJINATIF YANG MENGGAMBARKAN 4P ( PRIBADI, PROSES, PENDORONG, DAN PRODUK)
1. Abraham Maslow
Abraham H. Maslow (selanjutnya ditulis Maslow) adalah tokoh yang menonjol dalam psikologi humanistik. Karyanya dibidang pemenuhan kebutuhan berpengaruh sekali terhadap upaya memahami motivasi manusia. Sebagian dari teorinya yang penting didasarkan atas asumsi bahwa dalam diri manusia terdapat dorongan positif untuk tumbuh dan kekuatan-kekuatan yang melawan atau menghalangi pertumbuhan (Rumini, dkk. 1993). Maslow berpendapat, bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan yang dimulai dari kebutuhan jasmaniah-yang paling asasi- sampai dengan kebutuhan tertinggi yakni kebutuhan estetis.
- Kebutuhan Jasmaniah
Kebutuhan jasmaniah seperti makan, minum, tidur dan sex menuntut sekali untuk dipuaskan. Apabila kebutuhan ini terpuaskan, maka muncullah kebutuhan keamanan seperti kebutuhan kesehatan dan kebutuhan terhindar dari bahaya dan bencana.
- Kebutuhan untuk memiliki dan cinta kasih
Seperti dorongan untuk memiliki kawan dan berkeluarga, kebutuhan untuk menjadi anggota kelompok, dan sebagainya. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan ini dapat mendorong seseorang berbuat lain untuk memperoleh pengakuan dan perhatian, misalnya dia menggunakan prestasi sebagai pengganti cinta kasih.
- Kebutuhan harga diri
Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihargai, dihormati, dan dipercaya oleh orang lain.
- Kebutuhan aktualisasi diri
Apabila seseorang telah dapat memenuhi semua kebutuhan yang tingkatannya lebih rendah tadi, maka motivasi lalu diarahkan kepada terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan Psikologi Humanistik (Ratna Syifa’a Rachmahana) untuk mengembangkan potensi atau bakat dan kecenderungan tertentu. Bagaimana cara aktualisasi diri ini tampil, tidaklah sama pada setiap orang. Sesudah kebutuhan ini, muncul kebutuhan untuk tahu dan mengerti, yakni dorongan untuk mencari tahu, memperoleh ilmu dan pemahaman.
Maslow berpendapat adanya kebutuhan estetis, yakni dorongan keindahan, dalam arti kebutuhan akan keteraturan, kesimetrisan dan kelengkapan. Maslow membedakan antara empat kebutuhan yang pertama dengan tiga kebutuhan yang kemudian. Keempat kebutuhan yang pertama disebutnya (kebutuhan yang timbul karena kekurangan), dan pemenuhan kebutuhan ini pada umumnya bergantung pada orang lain. Sedangkan ketiga kebutuhan yang lain dinamakan growth need (kebutuhan untuk tumbuh) dan pemenuhannya lebih bergantung pada manusia itu sendiri. Implikasi dari teori Maslow dalam dunia pendidikan sangat penting. Dalam proses belajar-mengajar misalnya, guru mestinya memperhatikan teori ini. Apabila guru menemukan kesulitan untuk memahami mengapa anak-anak tertentu tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengapa anak tidak dapat tenang di dalam kelas, atau bahkan mengapa anak-anak tidak memiliki motivasi untuk belajar. Menurut Maslow, guru tidak bisa menyalahkan anak atas kejadian ini secara langsung, sebelum memahami barangkali ada proses tidak terpenuhinya kebutuhan anak yang berada di bawah kebutuhan untuk tahu dan mengerti. Bisa jadi anak-anak tersebut belum atau tidak melakukan makan pagi yang cukup, semalam tidak tidur dengan nyenyak, atau ada masalah pribadi / keluarga yang membuatnya cemas dan takut, dan lain-lain.
Menurut steinberg seseorang yang kreatif yang menggambarkan 4p harus memiliki tiga atribut psikologi yaitu inteligensi,
- Intelegensi adalah sesuatu yang menekan pada kemampuan verbal, pemikiran yang lancar, pengetahuan, perencanaan, perumusan maslah, reprensimental, keterampilan membuat keputusan dan keseimbangandan integrensi intelektual secara umum.
- Gaya kognisi atau pengaturan diri mental, didapat pada seseorang yang menunjukan kelonggaran dari keterkaitan pada aturan kovensi, suatu pilihaan untuk membuat aturan sendiri dan mengerjakan sesuatu dengan caranya sendiri, kegemaran pada masalah yang tidak terlalu terstruktur, kesukaanmenulis, membuat disain, mencipta (creating), tertarik pada pekerjaan yang menuntut Kreativitas seperti ilmuwan.
- Dimensi kepribadian/motivasi, meliputi cirri-ciri kreatif : toleransi terhadap kebermaknaan ganda (ambiguity), kelenturan (flexibility), dorongan untuk berprestasi dan mendapat pengakuan(recognition), keuletan dalam menghadapi rintangaan (obstacles), keinginan untuk mengembangkan kinerja yang kreatif, dan pengambilan resiko yang moderat.
3. Arthur Combs
Perasaan, persepsi, keyakinan dan maksud merupakan perilaku-perilaku batiniah yang menyebabkan seseorang berbeda dengan yang lain. Agar dapat memahami orang lain, seseorang harus melihat dunia orang lain tersebut, bagaimana ia berpikir dan merasa
tentang dirinya. Itulah sebabnya, untuk mengubah perilaku orang lain, seseorang harus mengubah persepsinya. Menurut Combs, perilaku yang keliru atau tidak baik terjadi karena tidak adanya kesediaan seseorang melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebagai akibat dari adanya sesuatu yang lain, yang lebih menarik atau memuaskan. Misalkan guru mengeluh murid-muridnya tidak berminat belajar, sebenarnya hal itu karena murid-murid itu tidak berminat melakukan apa yang dikehendaki oleh guru. Kalau saja guru tersebut lalu mengadakan aktivitas-aktivitas yang lain, barangkali murid-murid akan berubah sikap dan reaksinya (Rumini, dkk. 1993).
Sesungguhnya para ahli psikologi humanistik melihat dua bagian belajar, yaitu diperolehnya informasi baru dan personalisasi informasi baru tersebut. Adalah keliru jika guru berpendapat bahwa murid akan mudah belajar kalau bahan pelajaran disusun dengan rapi dan disampaikan dengan baik, sebab arti dan maknanya tidak melekat pada bahan pelajaran itu; murid sendirilah yang mencerna dan menyerap arti dan makna bahan pelajaran tersebut ke dalam dirinya. Yang menjadi masalah dalam mengajar bukanlah bagaimana bahan pelajaran itu disampaikan, tetapi bagaimana membantu murid memetik arti dan makna yang terkandung di dalam bahan pelajaran tersebut, yakni apabila murid dapat mengaitkan bahan pelajaran tersebut dengan hidup dan kehidupan mereka, guru boleh bersenang hati bahwa missinya telah berhasil. Semakin jauh hal-hal yang terjadi di luar diri seseorang (dunia) dari pusat lingkaran lingkaran (persepsi diri), semakin kurang pengaruhnya terhadap seseorang. Sebaliknya, semakin dekat hal-hal tersebut dengan pusat lingkaran, maka semakin besar pengaruhnya terhadap seseorang dalam berperilaku. Jadi jelaslah mengapa banyak hal yang dipelajari oleh murid segera dilupakan, karena sedikit sekali kaitannya dengan dirinya.
3. Amabile.
Amabile menggambarkan seorang ilmuwan yang cerdas telah menggembangkan ilmu pengetahuan yang baru untuk menjelaskan beberapa aspek yang mash membingungkansuatu kelompok ahli-ahli ilmu pengetahuan (scientific community). Pemecahan yang demikian disebut pemecahan yang kreatif, karena menuntut beberapa hal dari seorang kreatif, yang jarang ditemukan dalam pemecahan masalah masalah yang biasa. Salah satu diantaranya adalah kemampuan untuk melakukan adaptasi terhadap situasi yang sulit dijelaskan. Untuk mengatasi situasi yang sangat sulit ini, ia akan mendefinisikan masalah tersebut dan menentukan informasi apa yang harus ia kumpulkan dan melakukan cara-cara pemecahan yang tidak rutin dan tidak konvensional.
4. David Mills dan Stanley Scher
Ilmu Pengetahuan Alam selama bertahun-tahun hanya dibahas dan dipelajari secara kognitif semata, yakni sebagai akumulasi dari fakta-fakta dan teori-teori. Padahal, bagaimanapun, praktek dari ilmu pengetahuan selalu melibatkan elemen-elemen afektif yang meliputi adanya kebutuhan akan pengetahuan, penggunaan intuisi dan imajinasi dalam usaha-usaha kreatif, pengalaman yang menantang, frustasi, dan lain-lain. Berdasarkan fenomena tersebut, David Mills dan Stanley Scher (Roberts, 1975) mengajukan konsep pendidikan terpadu, yakni proses pendidikan yang mengikutsertakan afeksi atau perasaan murid dalam belajar. Metode afektif yang melibatkan perasaan telah bisaa diterapkan pada murid-murid untuk pelajaran IPS, Bahasa dan Seni. Sebetulnya ahli yang memulai merintis usaha ini adalah George Brown, namun kedua ahli ini kemudia mencoba melakukan riset yang bertujuan menemukan aplikasi yang lebih real dalam usaha tersebut. Penggunaan pendekatan terpadu ini dilakukan dalam pembelajaran IPA, pendidikan bisnis dan bahkan otomotif. Pendekatan terpadu atau merupakan sintesa dari Psikologi Humanistik –khususnya Terapi Gestalt- dan pendidikan, yang melibatkan integrasi elemen-elemen afektif dan kognitif dalam proses belajar. Elemen kognitif menunjuk pada berpikir, kemampuan verbal, logika, analisa, rasio dan cara-cara intelektual, sedangkan elemen afektif menunjuk pada perasaan, caracara memahami yang melibatkan gambaran visual-spasial, fantasi, persepsi keseluruhan, metaphor, intuisi, dan lain-lain. Tujuan umum dari pendekatan ini adalah mengembangkan kesadaran murid-murid terhadap dirinya sendiri dan dunia sekitarnya, serta meningkatkan kemampuan untuk menggunakan kesadaran ini dalam menghadapi lingkungan dengan berbagai cara, menerima petunjuk-petunjuk internal dan menerima tanggung jawab bagi setiap pilihan mereka. Fungsi guru dalam pendekatan terpadu adalah untuk lebih membebaskan murid dari ketergantungan kepada guru, dengan tujuan akhir mengembangkan responsibilitas murid untuk belajar sendiri. Guru hanya membantu mereka dengan memberikan pilihan-pilihan yang masuk akal bagi pikiran mereka, dan jika perlu guru bisa menolak memberikan bantuan untuk hal-hal yang bisa ditangani oleh murid sendiri.
Lebih jauh, David Mills dan Stanley Scher memaparkan tujuan pendidikan terpadu ini secara detail sebagai berikut :
a. Membantu murid untuk mengalami proses ilmu pengetahuan, termasuk penemuan ide-ide baru, baik proses intelektual maupun afektif.
b. Membantu murid dalam mencapai kemampuan untuk menggali dan mengerti diri mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya dengan cara yang ilmiah.
c. Meningkatkan pengertian dan ingatan terhadap konsep-konsep dan ide-ide dalam ilmu pengetahuan.
d. Menggali bersama-sama murid, implikasi-implikasi dari aplikasi yang mungkin dari ilmu pengetahuan.
e. Memungkinkan murid untuk menerapkan baik proses maupun pengetahuan ilmiah untuk diri mereka, serta meningkatkan kesadaran murid terhadap dunia mereka dan setiap pilihan yang mereka ambil.
Penerapan metode gabungan antara kognitif dan afektif ini menunjukkan hasil yang lebih efektif dibanding pengajaran yang hanya menekankan aspek kognitif. Para siswa merasa lebih cepat menangkap pelajaran dengan menggunakan fantasi, role playing dan game , misalnya mengajarkan teori Newton dengan murid berperan.
5. Carl R. Rogers
Carl R. Rogers adalah seorang ahli psikologi humanistik yang gagasan-gagasannya berpengaruh terhadap pikiran dan praktekpsikologi di semua bidang, baik klinis, pendidikan, dan lain-lain. Lebih khusus dalam bidang pendidikan, Rogers mengutarakan pendapat tentang prinsip-prinsip belajar yang humanistik, yang meliputi hasrat untuk belajar, belajar yang berarti, belajar tanpa ancaman, belajar atas inisiatif sendiri, dan belajar untuk perubahan (Rumini,dkk. 1993).
Adapun penjelasan konsep masing-masing prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
a. Hasrat untuk Belajar
Menurut Rogers, manusia mempunyai hasrat alami untuk belajar. Hal ini terbukti dengan tingginya rasa ingin tahu anak apabila diberi kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan. Dorongan ingin tahu untuk belajar ini merupakan asumsi dasar pendidikan humanistik. Di dalam kelas yang humanistik anak-anak diberi kesempatan dan kebebasan untuk memuaskan dorongan ingin tahunya, untuk memenuhi minatnya dan untuk menemukan apa yang penting dan berarti tentang dunia di sekitarnya.
b. Belajar yang Berarti
Belajar akan mempunyai arti atau makna apabila apa yang dipelajari relevan dengan kebutuhan dan maksud anak. Artinya, anak akan belajar dengan cepat apabila yang dipelajari mempunyai arti baginya.
c. Belajar Tanpa Ancaman
Belajar mudah dilakukan dan hasilnya dapat disimpan dengan baik apabila berlangsung dalam lingkungan yang bebas ancaman. Proses belajar akan berjalan lancer manakala murid dapat menguji kemampuannya, dapat mencoba pengalaman-pengalaman baru atau membuat kesalahan-kesalahan tanpa mendapat kecaman yang bisaanya menyinggung perasaan.
d. Belajar atas Inisiatif Sendiri
Belajar akan paling bermakna apabila hal itu dilakukan atas inisiatif sendiri dan melibatkan perasaan dan pikiran si pelajar. Mampu memilih arah belajarnya sendiri sangatlah memberikan motivasi dan mengulurkan kesempatan kepada murid untuk “belajar bagaimana caranya belajar” (to learn how to learn ). Tidaklah perlu diragukan bahwa menguasai bahan pelajaran itu penting, akan tetapi tidak lebih penting daripada memperoleh kecakapan untuk mencari sumber, merumuskan masalah, menguji hipotesis atau asumsi, dan menilai hasil. Belajar atas inisiatif sendiri memusatkan perhatian murid baik pada proses maupun hasil belajar. Belajar atas inisiatif sendiri juga mengajar murid menjadi bebas, tidak bergantung, dan percaya pada diri sendiri. Apabila murid belajar atas inisiatif sendiri, ia memiliki kesempatan untuk menimbang-nimbang dan membuat keputusan, menentukan pilihan dan melakukan penilaian. Dia menjadi lebih bergantung pada dirinya sendiri dan kurang bersandar pada penilaian pihak lain. Di samping atas inisiatif sendiri, belajar juga harus melibatkan Psikologi Humanistik … (Ratna Syifa’a Rachmahana) semua aspek pribadi, kognitif maupun afektif. Rogers dan para ahli humanistik yang lain menamakan jenis belajar ini sebagai belajar dengan seluruh pribadi, belajar dengan pribadi yang utuh. Para ahli humanistik percaya, bahwa belajar dengan tipe ini akan menghasilkan perasaan memiliki (feeling of belonging ) pada diri murid. Dengan demikian, murid akan merasa terlibat dalam belajar, lebih bersemangat menangani tugas-tugas dan yang terpenting adalah senantiasa bergairah untuk terus belajar.
e. Belajar dan Perubahan
Prinsip terakhir yang dikemukakan oleh Rogers ialah bahwa belajar yang paling bermanfaat ialah bejar tentang proses belajar. Menurut Rogers, di waktu-waktu yang lampau murid belajar mengenai fakta-fakta dan gagasan-gagasan yang statis. Waktu itu dunia lambat brerubah, dan apa yang diperoleh di sekolah sudah dipandang cukup untuk memenuhi tuntutan zaman. Saat ini perubahan merupakan fakta hidup yang sentral. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi selalu maju dan melaju. Apa yang dipelajari di masa lalu tidak dapat membekali orang untuk hidup dan berfungsi baik di masa kini dan masa yang akan datang. Dengan demikian, yang dibutuhkan saat ini adalah orang yang mampu belajar di lingkungan yang sedang berubah dan akan terus berubah.
METODE BELAJAR MENGAJAR YANG EFEKTIF DI KELAS
1. Perhatian (empati) sebagai Bagian dari Seorang Guru
Cobalah untuk melihat berbagai hal dari sudut pandang seorang murid. Sebuah pepatah kuno Indian mengatakan bahwa tidak ada Indian yang berani memberikan komentar tentang perilaku saudara laki-lakinya sampai ia dapat menghidupi dirinya sendiri setidaknya selama satu minggu. Guru yang akan membantu murid-muridnya bertumbuh harus tahu beberapa masalah di rumah dan kesulitan-kesulitan murid-muridnya, demikian pula dengan memahami ciri-ciri kelompok usia anak tersebut.
2. Kreatif dalam Fasilitas Ruangan
Tampilan fisik ruang kelas memberikan kesempatan untuk berkreativitas. Contohnya, penggunaan lingkaran, setengah lingkaran, kelompok kecil, atau mungkin menyingkirkan seluruh meja dan kursi di beberapa kelompok anak mungkin bisa memberikan suatu sentuhan kreativitas terhadap setting ruang kelas tersebut. Ini mungkin dapat mengubah perilaku anak di dalam kelas pada saat mengikuti pelajaran. Demikian pula dengan penggunaan gambar-gambar, majalah dinding, dan cat-cat yang berwarna segar yang juga memberikan kesempatan berkreasi yang potensial.
3. Keterbukaan Pikiran
Orang yang benar-benar kreatif memiliki keterbukaan pikiran terhadap pengalaman. Ia tidak mengartikan setiap pernyataan dan tindakan murid-muridnya dengan cepat menarik kesimpulan. Ia memahami kegagalan-kegagalan yang kadang-kadang dilakukan oleh orang lain ketika mencari penerapan yang tepat terhadap kebenaran Allah. Ia mencari pemecahan yang baru terhadap masalah lama. Ia menghubungkan prinsip-prinsip lama dengan masalah-masalah baru dengan menggunakan cara-cara yang baru dan dengan penekanan-penekanan baru. Ia menerapkan kebijaksanaan pada masa lalu untuk menantang masa depan dengan suatu keinginan untuk mendengarkan orang lain dan membantu mereka dalam menemukan jawaban atas apa yang mereka cari.
4. Terapkan Teknik Pemecahan Masalah
Orang yang kreatif mencari cara-cara yang membangun untuk mendekati dan mengatasi masalah. Pendekatan pemecahan masalah yang baik biasanya dengan memfokuskan pada permasalahan, memberikan solusi- solusi, mengevaluasi solusi, memilih solusi yang terbaik, dan melaksanakannya dengan dasar percobaan.
5. Keragaman Suasana dalam Mengajar
Seperti yang telah disebutkan, keragaman adalah salah satu ciri-ciri yang dapat diteliti untuk dapat mengajar dengan kreatif. Guru yang akan mengendalikan murid-muridnya tidak dapat hanya memberikan catatan yang sama atau menggunakan pendekatan yang sama selama berminggu-minggu. Harus ada perubahan, harus ada penyegaran situasi di dalam kelas.
6. Antusiasme
Antusiasme tidak dapat disamakan dengan kegaduhan atau kegiatan fisik saja. Bagi guru Kristen kreativitas berarti mengutamakan hubungan yang dinamis dengan Tuhan dan firman-Nya. Dari hubungan ini muncullah antusiasme terhadap pengajarannya dan minat yang disalurkan dalam kehendak Tuhan.
7. Meresponi Tantangan
Ada banyak tantangan dalam berbagai kenyataan hidup yang sama besarnya dengan mengajar di kelas. Tantangan ini kemudian diperluas ke dalam konteks pengajaran Kristen. Tujuan penginjilan, pertumbuhan orang Kristen, pelatihan pelayanan, dan perilaku yang serupa dengan Kristus secara terus-menerus membutuhkan pendekatan dan respon yang segar. Suatu respon kreatif terhadap tantangan bisa berupa rencana prosedur yang baru, cara baru untuk menarik minat setiap murid, pengorganisasian masalah yang lebih baik, atau metode pengajaran yang lebih bervariasi.
8. Terus Mengembangkan Ide-ide
Kreativitas mungkin didefinisikan sebagai suatu kualitas dimana guru harus mengembangkan ide-ide yang baru dan imajinatif dalam mengajar. Sebenarnya, ide-ide yang diucapkan atau divisualisasikan dalam kegiatan di kelas dapat menjadi sedinamis dan sepenting ide-ide yang dihasilkan oleh para seniman atau musisi. Guru yang memberikan pandangan dan pendekatan baru pada suasana belajar mengajar adalah seorang seniman yang sesungguhnya.
9. Kegunaan Imajinasi
Imajinasi biasanya diasosiasikan dengan kegiatan bercerita dalam pendidikan Kristen. Namun, imajinasi yang didedikasikan mendapat tempat di semua aspek pengajaran. Misalnya, guru yang di kelas junior dapat memvisualisasikan singa dalam cerita Daniel atau forum Roma dalam diskusi untuk kelas remaja akan menambah suatu dimensi yang kreatif dalam cara mengajarnya. Dengan melihat tulisan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi pada saat ia dipenjara di Roma, kita mendapat prospektif baru untuk mempelajari kitab tersebut. Berdasarkan fakta-fakta yang alkitabiah, imajinasi memberi daya tarik dan kehidupan dalam pelajaran-pelajaran yang alkitabiah.
Mungkin, ada beberapa orang yang merasa bahwa penggunaan imajinasi tergantung pada kemampuan mereka. Namun, ada dorongan yang kuat pada kemungkinan mengembangkan kekreativitasan imajinasi.
10. Memberikan Tugas
Banyak orang yang akan memperdebatkan tentang keuntungan memberi tugas kepada murid untuk menyiapkan pelajaran melalui beberapa jenis cara belajar di luar sekolah. Namun, ada masalah yang sangat penting tentang bagaimana belajar di luar sekolah itu dapat dimotivasikan dalam pengajaran di gereja. Ada tantangan untuk guru yang kreatif. Ia tidak puas dengan “membaca bab dalam buku”, tetapi ia akan mencoba untuk membangun motivasi dan keinginan dari dalam.
sumber : google dan wikipedia
Minggu, 07 Maret 2010
Tugas pengembangan kreativitas dan keberbakatan
TEORI PROSES KREATIF
Wallas dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap :
1. Tahap Persiapan, mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, bertanya kepada orang lain.
2. Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya’ dalam alam pra sadar.
3. Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru.
4. Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhapad realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis).
Pengertian Kreativitas
Kreatifitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks, yang menimbulkan berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan definisi kreativitas yang dikemukakan oleh banyak ahli merupakan definisi yang saling melengkapi. Sudut pandang para ahli terhadap kreativitas menjadi dasar perbedaan dari definisi kreativitas. Definisi kreativitas tergantung pada segi penekanannya, kreativitas dapat didefinisikan kedalam empat jenis dimensi sebagai Four P’s Creativity, yaitu dimensi Person,Proses, Press dan Product sebagai berikut :
1. Definisi kreativitas dalam dimensi Person
Definisi pada dimensi person adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat disebut kreatif.
“Creativity refers to the abilities that are characteristics of creative people” (Guilford, 1950 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001)
“Creative action is an imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and characteristic way”
(Hulbeck, 1945 dikutip Utami Munandar, 1999)
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat. Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi kreativitas dari dua pakar diatas lebih berfokus pada segi pribadi.
2. Kreativitas dalam dimensi Process
Definisi pada dimensi proses upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif.
“Creativity is a process that manifest in self in fluency, in flexibility as well in originality of thinking” (Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001).
Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan variasi). Selain pendapat yang diuraikan diatas ada pendapat lain yang menyebutkan proses terbentuknya kreativitas sebagai berikut :
Wallas (1976) dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 mengemukakan empat tahap dalam proses kreatif yaitu :
Tahap Persiapan; adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini terjadi percobaan-percobaan atas dasar berbagai pemikiran kemungkinan pemecahan masalah yang dialami.
Inkubasi; adalah tahap dieraminya proses pemecahan masalah dalam alam prasadar. Tahap ini berlangsung dalan waktu yang tidak menentu, bisa lama (berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun), dan bisa juga hanya sebentar (hanya beberapa jam, menit bahkan detik). Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat kembali pada akhir tahap pengeraman dan munculnya tahap berikutnya.
Tahap Iluminasi; adalah tahap munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan spontan, seperti dilukiskan oleh Kohler dengan kata-kata now, I see itu yang kurang lebihnya berarti “oh ya”.
Tahap Verifikasi; adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi tarhadap gagasan secara kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan keadaan nyata atau kondisi realita.
Dari dua pendapat ahli diatas memandang kreativitas sebagai sebuah proses yang terjadi didalam otak manusia dalam menemukan dan mengembangkan sebuah gagasan baru yang lebih inovatif dan variatif (divergensi berpikir).
3. Definisi Kreativitas dalam dimensi Press
Definisi dan pendekatan kreativitas yang menekankan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis. Definisi Simpson (1982) dalam S. C. U. Munandar 1999, merujuk pada aspek dorongan internal dengan rumusannya sebagai berikut :
“The initiative that one manifests by his power to break away from the usual sequence of thought”
Mengenai “press” dari lingkungan, ada lingkungan yang menghargai imajinasi dan fantasi, dan menekankan kreativitas serta inovasi. Kreativitas juga kurang berkembang dalam kebudayaan yang terlalu menekankan tradisi, dan kurang terbukanya terhadap perubahan atau perkembangan baru.
4. Definisi Kreativitas dalam dimensi Product
Definisi pada dimensi produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif.
“Creativity is the ability to bring something new into existence”
(Baron, 1976 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001)
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele (1962) dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dari dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna dari kreativitas yang dikaji dari empat dimensi yang memberikan definisi saling melengkapi. Untuk itu kita dapat membuat berbagai kesimpulan mengenai definisi tentang kreativitas dengan acuan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli.
Dari beberapa uraian mengenai definisi kreativitas yang dikemukakan diatas peneliti menyimpulkan bahwa :
“Kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil (asli), bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih baik)”.
Definisi Operasional Kreatifitas
- Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan (Munandar dalam Basuki, 2010)
Teori kreatifitas
Kriteria Kreativitas
Penentuan kriteria kreativitas menyangkut tiga dimensi yaitu dimensi proses, orang atau pribadi, dan produk kreatif (Amabile, 1983). Dengan menggunakan proses kreatif sebagai kriteria kreativitas, maka segala produk yang dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk kreatif, dan orangnya disebut sebagai orang kreatif. Keberatan yang diajukan terhadap teori ini ialah, sesuatu yang dihasilkan dari proses berpikir kreatif tidak selalu dengan sendirinya dapat disebut sebagai produk kreatif. Kriteria ini jarang dipakai dalam penelitian (Supriadi, 1994: 13).
Dimensi orang atau pribadi sebagai kriteria kreativitas seringkali kurang jelas rumusannya. Amabile (1983) mengatakan bahwa pengertian orang atau pribadi sebagai kriteria kreativitas identik dengan yang dikemukakan Guilford (1950) disebut kepribadian kreatif. Kepribadian kreatif menurut Guilford meliputi dimensi kognitif (yaitu bakat) dan non-kognitif (yaitu minat, sikap, dan kualitas temperamental). Menurut teori ini, orang-orang kreatif memiliki ciri-ciri kepribadian yang yang secara signifikan berbeda dengan orang-orang yang kurang kreatif. Karakteristik-karakteristik kepribadian ini menjadi kriteria untuk mengidentifikasi orang-orang kreatif. Orang-orang yang memiliki ciri-ciri seperti yang dimiliki oleh orang-orang kreatif dengan sendirinya adalah orang kreatif (Supriadi, 1994: 13).
Kriteria ketiga adalah produk kreatif, yang menunjuk kepada hasil perbuatan, kinerja, atau karya seseorang dalam dalam bentuk barang, atau gagasan. Kriteria ini dipandang sebagai yang paling eksplisit untuk menentukan kreativitas seseorang, sehingga disebut sebagai ”kriteria puncak” bagi kreativitas (Amabile, 1983). Dalam operasi penilaiannya, proses identifikasi kreativitas dilakukan melalui analisis obyektif terhadap produk, pertimbangan subyektif oleh peneliti, atau peneliti ahli, dan melalui tes (Supriadi, 1994: 14).
Dari kajian tentang kreativitas di atas, penulis lebih terfokus pada produk kreatif. Karena produk kreatif lebih dapat diamati, dan apapun fokus kreativitas pada akhirnya penilaian terhadap seseorang tentang kreativitas adalah produk orang tersebut, apakah orang tersebut mempunyai produk yang kreatif atau tidak. Tanpa produk tertentu, tidak mungkin seseorang dapat dikatakan kreatif, atau mempunyai kreativitas yang tinggi.
Teori Psikoanalisis
Pribadi kreatif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Teori ini terdiri dari:
a. Teori Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.
Macam mekanisme pertahanan:
- Represi - regresi
- Konpensasi - Proyeksi
- Sublimasi - Pembentukan reaksi
- Rasionalisasi - Pemindahan
- Identifikasi - Kompartementalisasi
- Introjeksi
b. Teori Ernst Kris
Erns Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif.
Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar.
Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)
c. Teori Carl Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.
Teori Humanistik
Teori Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.
Teori Humanistik meliputi:
a. Teori Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
- Kebutuhan fisik/biologis
- Kebutuhan akan rasa aman
- Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
- Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
- Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
- Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of insight)
b. Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
- Keterbukaan terhadap pengalaman
- Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
- Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Apabila seseorang memiliki ketiga ciri ini maka kesehatan psikologis sangat baik. Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.
TEORI TENTANG PENDORONG
Kreativitas agar dapat terwujud diperlukan dorongan dari individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)
a. Motivasi Intrinsik dari Kreativitas
Setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan mewujudkan potensinya, mewujudkan dirinya, dorongan berkembang menjadi matang, dorongan mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitasnya.
Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya manjadi dirinya sepenuhnya. (Rogers dan Vernon 1982)
b. Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatif
Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh, bibit unggul memerlukan kondisi yang memupuk dan memungkinkan bibit itu mengembangkan sendiri potensinya.
Bagaimana cara menciptakan lingkungan eksternal yang dapat memupuk dorongan dalam diri anak (internal) untuk mengembangkan kreativitasnya?
Menurut pengalaman Carl Rogers dalam psikoterapi adalah dengan menciptakan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis.
TEORI BELAHAN OTAK KANAN KIRI
Sejak anak lahir, gerakannya belum berdifensiasi, selanjutnya baru berkembang menjadi pola dengan kecenderungan kiri atau kanan. Hampir setiap orang mempunyai sisi yang dominan. Pada umunya orang lebih biasa menggunakan tangan kanan (dominasi belahan otak kiri), tetapi ada sebagian orang kidal (dominan otak kanan). Terdapat “dichotomia” yang membagi fungsi mentalnya menjadi fungsi belahan otak kanan dan belahan otak kiri.
Teori ini walaupun didukung data empiris, namun masih memerlukan pengkajian lebih lanjut (Dacey, 1989 : Piirto 1992).
sumber : google
Jumat, 15 Januari 2010
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
Tugas Ilmu Budaya Dasar
Nama : Putri andriyani
Kelas : 1PA03
NPM : 11509170
Sekarang ini , perubahan kebudayaan sudah sangat banyak terjadi di berbagai daerah. Perkembangan zaman lah yang mempengaruhi semua itu, termasuk perkembangan teknologi dan informasi.
Saat ini banyak kebudayaan Timur yang sudah hilang akibat masuknya kebudayaan Barat.Pada saat ini di daerah persawahan sudah banyak yang tidak memakai peralatan tradisional melainkan peralatan modern.Dahulu orang masih menggunakan cangkul dan tenaga kerbau untuk membajak sawah,tetapi saat ini petani lebih menggunakan tenaga mesin seperti tracktor untuk membajak sawah.
Kesenian Indonesia sudah bervariasi,contohnya tarian.Dulu orang indonesia memakai tarian daerah di setiap pertunjukan,tetapi saat ini sudah banyak tarian modern yang lebih digunakan,contohnya breakdances.
Keuntungan dari datangnya budaya Barat masuk ke timur adalah tekhnologi Indonesia menjadi lebih maju di banding pada jaman dahulu,tetapi kerugiannya adalah banyak orang-orang indonesia yang berpakaian dengan gaya barat.
Manusia dan Penderitaan
Pada saat terjadi gempa di Padang saya merasa sangat sedih,karena banyak sekali korban luka-luka hingga korban tewas.Apa lagi saya memiliki keluarga yang pada saat itu sedang berada di Padang.
Saya sangat khawatir karena sampai tiga hari saya tidak mendapatkan kabar tentang mereka,akhirnya keluarga mengutus perwakilan untuk pergi ke Padan untuk melihat keadaan keluarga kami tersebut.
Akhirnya setelah perwakilan keluarga kami tiba disani,kami mendapat kabar baik karena keluarga kami selamat.
Pemecahan Masalah
- HUKUM -
Hendaknya diadakan system pengamanan yang lebih sering memantau kawasan tersebut. Jika ada yang melakukan tindakan asusila, harus langsung di tindaklanjuti.
- AGAMA -
Kita harus mencegah perbuatan yang menjurus kepada zinah. Mau tidak mau pemilik tempat itu harus dihadapi pada 2 pilihan. Yaitu, menutup taman tersebut atau mengubah tempat itu menjadi tempat hiburan yang lebih ramai.
- SOSIAL-
Sebagai manusia, kita harus sadar tempat. Tidak seharusnya tempat istirahat yang bagus tersebut, malah di jadikan tempat berbuat dosa. Dan hendaknya apabila ada pengunjung yang melihat kejadian tersebut, memperingatkan pelaku perbuatan itu.
Hasil Kesimpulan
Jadi sebagai manusia, kita harus ingat dengan dosa- dosa yang telah kita lakukan. Dan kita juga kita tidak boleh memanfaatkan tempat sepi sebagai tempat mesum , kita harus bisa memilih tempat jika ingin menujukan kasih sayang, lagipula kalu kita belum terikat sebagai suami istri, tidak seharusnya melakukan perbuatan yang tidak boleh dilakukan.
MANUSIA dan PENDERITAAN
Sebagai manusia, kita sering marasakan kebahagiaan dan penderitaan. Disaat bahagia, kita merasakan senang yang tidak tertandingi rasanya. Begitu pula dengan penderitaan . disaat menderita, ketika itu juga kita merasa semua jadi tidak ada artinya, termasuk diri kita sendiri. Kita jadi merasa bingung dan frustasi.
Menurut saya, penderitaan merupakan suatu perasaan sedih yang disebabkan oleh kejadian yang sebenarnya adalah cobaan. Saya yakin, semua orang pasti pernah merasakan penderitaan,sebahagia apapun orang tersebut.
Penderitaan ada 2 jenis. Yaitu penderitaan fisik dan penderitaan psikis. Penderitaan fisik adalah penderitaan pada fisik seseorang. Sedangkan penderitaan psikis adalah penderitaan pada kejiwaan sesorang.
Saya pernah mengalami penderitaan psikis. Akhir-akhir ini, saya sedang mengalami krisis pendapatan. Uang simpanan saya pun sudah mulai menipis. Padahal kebutuhan perkuliahan makin banyak. Mau beli ini tidak bisa, mau beli itu susah, mau ke sini ga punya ongkos, mau fotokopi uang sekarat. Benar-benar sangat menderita. Inginnya, minta lagi sama orang tu, tapi minggu lalu sudah dikasih. Entah saya yang boros, atau memang banyak sekali kebutuhan, uang saya cepat sekali habis. Saya bingung, harus bagaimana mengatasinya. Akhirnya, saya putuskan untuk mengirit se-extrim mungkin. Benar-benar penderitaan batin yang berat.
TUGAS MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan Tanggung Jawab
Soal :
- Apa latar belakang / penyebab masalah / kasus tersebut timbul?
- Siapakah tokoh – tokoh yang terkait / terlibat ? Bagaimanakah rasa tnaggung jawab, pandangan hidup tokoh tersebut ?
- Bagaimana penyelesaian kasus tersebut berdasarkan tanggung jawab atau pandangan hidupnya ?
- Apa peranan lembaga, badan, organisasi, yang terkait / terlibat ?
Jawab :
Masalah : Pencemaran nama baik bapak Presiden dalam kasus KPK
- Latar belakang : Dugaan penyalahgunaan wewenang dan pemerasan / penyuapan terhadap Bibit dan Chandra memicu kontroversi.
- Tokoh-tokoh :
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
- Bibit Rianto
- Chandra Hamzah
- Joko Suyanto
- Tim 8 yang dipimpin Adnan Buyung Nasution
- Kepala POLRI, Bambang Hendarso Danuri
Rasa tanggung jawab :
- Bapak Presiden mengurai benang kusut antara Bibit dan Chandra, serta mencarikan jalan keluar dengan membentuk Tim 8 dengan tujuan untuk memverifikasi fakta yuridis dan melaporkannya pada Presiden
- Bibit dan Chandra berusaha membela dan mencari bukti untuk membuktikan bahwa diri yang tidak bersalah
- Kepala POLRI mencari bukti apakah Bibit dan Chandra terbukti bersalah.
- Cara Penyelesaian : Mengedepankan prinsip kepastian hukum, mempertimbangkan moralitas dan rasa keadilan masyarakat, serta memiliki sensitifitas politik tinggi. Setelah kasus itu terselesaikan, segera mengambil langkah menata ulang system peradilan pidana untuk menunjang pemberantasan korupsi, serta memberantas mafia peradilan.
- - Komisi 3 DPRD
- Kejaksaan Agung
- KPK
- Kepolisian
- Tim 8
Peranan : memverifikasi fakta yuridis & melaporkan kpd Presiden
Nama kelompok :
- Fauzia Herlianis
- Putri Adriyani
- Putri U.K
- Tuti. S
Inilah Foto Penjara Mewah Artalyta Suryani Sang Koruptor di Rutan Pondok Bambu
”Tadinya saya cuma dengar kabar ada fasilitas mewah diberikan kepada narapidana tertentu, tapi baru sekarang saya lihat sendiri. Ternyata jauh lebih luar biasa. Tadi kami lihat sama-sama, ruangan Limarita malah punya ruang karaoke khusus yang begitu mewah,” ujar anggota satgas, Yunus Husein, tertawa.
Slank – Gosip Jalanan
Pernah kah lo denger mafia judi
Katanya banyak uang suap polisi
Tentara jadi pengawal pribadi
Apa lo tau mafia narkoba
Keluar masuk jadi bandar di penjara
Terhukum mati tapi bisa ditunda
Siapa yang tau mafia selangkangan
Tempatnya lendir-lendir berceceran
Uang jutaan bisa dapat perawan
Kacau balau 2X negaraku ini
Ada yang tau mafia peradilan
Tangan kanan hukum di kiri pidana
Dikasih uang habis perkara
Apa bener ada mafia pemilu
Entah gaptek apa manipulasi data
Ujungnya beli suara rakyat
Mau tau gak mafia di senayan
Kerjanya tukang buat peraturan
Bikin UUD ujung-ujungnya duit
Pernahkah gak denger teriakan Allahu Akbar
Pake peci tapi kelakuan barbar
Ngerusakin bar orang ditampar-tampar
Slank – Kuil Cinta
cinta itu suci, itu putih, itu tinggi
cinta itu murni, itu bersih, itu tinggi
cinta itu suci, itu putih, itu tinggi
cinta itu murni, itu bersih, itu tinggi
kuil cinta menebar kebahagiaan
kuil cinta menebar perdamaian
cinta itu benih, itu jernih, itu tinggi
cinta itu air, itu bening, itu tinggi
cinta itu cantik, itu wangi, itu tinggi
kuil cinta membasuh penyegaran
kuil cinta menyuluh kebenaran
cinta itu api, yang alami, yang tertinggi
cinta itu hati, itu kasih, itu tinggi,
cinta itu api, itu sakit, itu tinggi
cinta itu pasti, yang abadi, yang tertinggi
Slank - Ku Tak Bisa
Intro: C
C Em
Pernah berpikir ‘tuk pergi
F C G7
Dan terlintas tinggalkan kau sendiri
C Em
Sempat ingin sudahi sampai di sini
F C G
Coba lari dari kenyataan… tapi
Reff I:
Dm F C G
Ku tak bisa… jauh… jauh… jauh darimu
Dm F C G
Ku tak bisa… jauh… jauh… jauh darimu
Int: C
C Em
Lalu mau apa lagi
F C G
Kalau kita sudah ‘gak saling mengerti
C Em
Sampai kapan bertahan seperti ini
F C G
Dua hati bercampur emosi… tapi
Kembali ke: Reff I
Int: Am Em Am Em Bb Gm
Am Em
Sabar… sabar… aku coba sabar
Am Em
Sadar… sadar… seharusnya kita sadar
F Fm
Aku dan kamu tercipta ‘gak boleh terpisah…
Reff I I:
Dm F C G
Dan tak bisa… jauh… jauh… jauh darimu
Dm F C G
Ku tak bisa… jauh… jauh… jauh darimu
Dm F C G
Ku tak bisa… jauh… jauh… jauh darimu
Coda: Dm F C
sumber : www.liriklagumusik.com
Cinta
hati ini trasa sunyi tanpa nafas cintamu,,
hidup ini sepi tanpa senyuman darimu
diri inisenyap tanpa jiwa kasih mu,,
ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah
cinta,,,
mengapa semua harus terjadi???
mengapa disaat terang dunia kalbuku kau berlalu
kau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa,,
cinta..
aku hanya mampu memeluk rasa
memeluk mimpi senja yng kelabu
meniti harapan fajar kelana,,
cinta..
kau buat aku tak yakin untuk melangkah
kau beri aku segenggam luka
mengapa cahaya pelangi menjadi api,,
selamat jalan cinta,,
selamat berbahagia di atas luka ku,,
biarkan kata merangkai hati serupa darah dibalik tirai….
to : rini novianti..
===========================
cinta bagaikan air laut yang mengisi sebagian isi bumi…
memberi banyak kehidupan..
membuat orang ingin tahu..
dan tiap orang pasti mengalami cinta..
cinta itu keikhlasan..
cinta itu kemauan..
cinta itu saling mengerti..
cinta itu indah jika kita bisa menempatkannya pada tempat terbaik dalam hati..
jadikan cinta itu indah dihatimu..
karena cinta bisa seindah yang kau mau
“Edi aku mencintaimu”
Dalam segala kurang dan lebihmu
Dalam pintaku pada-NYA terselip namamu yang selalu kurindu
i Lup U
sumber : ainuamri.wordpress.com/2008/11/22/kumpulan-koleksi-puisi-cinta-puisi-romantis-puisi-mesra-puisi-jatuh-hati-puisi-jatuh-cinta-sms-puisi-cinta-sms-puisi-romantis-sms-puisi-mesra-puisi-patah-hati-puisi-putus-cinta-pui/
ROKOK ITU HARAM
Rokok memang sesuatu yang tidak ditemukan di zaman Nabi, akan tetapi agama
Islam telah menurunkan nash-nash yang universal, semua hal yang membahayakan
diri, mencelakakan orang lain dan menghambur-hamburkan harta adalah hal yang
haram.
Berikut ini dalil-dalil yang menunjukkan keharaman rokok
1.Firman Allah: “Nabi tersebut menghalalkan untuk mereka semua hal yang baik
dan mengharamkan untuk mereka semua hal yang jelek.” (QS. Al A’raf: 157)
Bukankah rokok termasuk barang yang jelek, berbahaya dan berbau tidak enak?
2.Firman Allah: “Janganlah kalian campakkan diri kalian dalam kehancuran”
(QS. Al Baqarah: 195)
Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya
seperti kanker dan TBC.
3.Firman Allah: “Dan janganlah kalian melakukan perbuatan bunuh diri” (QS.
An Nisa: 29)
Padahal merokok merupakan usaha untuk membunuh diri secara pelan-pelan.
4.Ketika menjelaskan tentang khamr dan judi, Allah berfirman: “Dan dosa
keduanya (khamr dan judi) lebih besar daripada manfaat dua hal tersebut.”
(QS. Al Baqarah: 219)
Demikian pula dengan rokok, bahaya yang ditimbulkannya lebih besar daripada
manfaatnya, bahkan rokok sedikitpun tidak mengandung manfaat.
5.Firman Allah: “Dan janganlah engkau bersikap boros, sesungguhnya orang
yang suka memboroskan hartanya merupakan saudara-saudara setan.” (QS. Al
Isra:26-27)
Telah jelas bahwa merokok merupakan perbuatan perbuatan boros dan
menghambur-hamburkan harta benda.
6.Allah berfirman tentang makanan penduduk neraka: “Tidak ada makanan mereka
kecuali dari pohon yang berduri. Makanan tersebut tidak menyebabkan gemuk
dan tidak pula bisa menghilangkan rasa lapar.” (QS. Al Ghasiyah:6-7)
Demikian pula dengan rokok, tidak membuat gemuk dan menghilangkan rasa
lapar, sehingga rokok itu menyerupai makanan penduduk neraka.
7.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Tidak boleh membahayakan diri
sendiri maupun orang lain.” (HR. Ahmad, shahih)
Padahal rokok itu dapat membahayakan diri sendiri ataupun orang lain serta
menyia-nyiakan harta.
8.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Allah itu
membenci tiga perkara untuk kalian, (yakni) berita yang tidak jelas,
menghambur-hamburkan harta dan banyak bertanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Padahal merokok termasuk membuang harta.
9.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: ”Setiap (dosa) umatku
dimaafkan (akan diampunkan) kecuali orang yang terang-terangan berbuat
dosa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya setiap umat Islam itu akan memperoleh pengampunan kecuali orang yang
berbuat dosa dengan terang-terangan, sebagaimana para perokok yang merokok
tanpa rasa malu-malu, bahkan mengajak orang lain untuk berbuat kemungkaran
seperti mereka.
10.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa beriman kepada
Allah dan Hari Akhir maka janganlah ia mengganggu tetangganya.” (HR.
Bukhari)
Bau tidak sedap karena merokok sangat mengganggu istri, anak dan tetangga
terutama malaikat dan orang-orang yang shalat di masjid.
11.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Tidaklah dua telapak kaki
seorang hamba bias bergeser pada hari kiamat sebelum ditanya mengenai empat
perkara, (yakni) tentang kemana ia habiskan umurnya; untuk apa ia gunakan
ilmunya; dari mana ia memperoleh harta dan kemana ia belanjakan; untuk apa
ia pergunakan tubuhnya.” (HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh Al Albani dalam
kitab Shahih Al Jami dan Kitab Silsilah Shahihan)
Padahal seorang perokok membelanjakan hartanya untuk membeli rokok yang
haram. Benda yang sangat berbahaya bagi tubuh dan mengganggu orang lain yang
berada di dekatnya.
12.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barang yang dalam jumlah
besarnya dapat memabukkan, maka statusnya tetap haram meski dalam jumlah
sedikit.” (HR. Ahmad dan lain-lain, shahih)
Padahal asap rokok dalam jumlah banyak dapat memabukkan, terutama untuk
orang yang tidak terbiasa merokok; atau pada saat perokok menghisap asap
dalam jumlah yang banyak maka orang tersebut akan sedikit mabuk. Hal ini
telah ditegaskan oleh seorang dokter dari Jerman dan seorang perokok yang
pernah mencoba, sebagaimana penjelasan di atas.
13.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa makan bawang
merah atau bawang putih maka hendaklah menjauhi kami, masjid kami dan
hendaklah ia berdiam saja di rumahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagian orang tidak bisa menerima pengharaman rokok meski dalil-dalil yang
menunjukkan keharaman rokok itu banyak sekali sebagaimana di atas. Khusus
bagi perokok yang masih suka berkilah tersebut, maka kami katakan, “Jika
rokok tidak haram mengapa mereka tidak merokok di masjid atau tempat suci
yang lain. Namun kalian malah memilih merokok di tempat pemandian umum,
tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat yang terlarang?”
Sebagian orang ada yang beralasan bahwa merokok itu makruh saja. Sebagai
jawaban kami katakan, “Jika hukumnya makruh lalu mengapa kalian hisap.
Bukankah makruh itu lebih dekat kepada haram daripada ke halal!
Perhatikanlah hadits Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
“Sungguh hal yang halal itu jelas dan haram pun juga sudah jelas. Namun di
antara keduanya terdapat perkara-perkara yang tidak jelas. Kebanyakan orang
tidak mengetahui perkara-perkara tersebut. Barangsiapa berhati-hati terhadap
hal yang tidak jelas statusnya, maka sungguh ia telah menjaga agama dan
kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara yang tidak jelas,
sungguh ia telah terjerumus dalam perkara yang haram. Seperti seorang
penggembala yang menggembalakan ternaknya di dekat daerah larangan, ia akan
segera menggembala di daerah larangan tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Karya dari : Syaikh Muhammad Jamil Zainu
NO SMOKING-Tidak Merokok Karena Allah, Media Hidayah, hlm47-54
Sumber : ainuamri.wordpress.com
Salah Nurunin Resleting
Bus kota datang, tumini berusaha naik lewat pintu belakang, tapi kakinya kok tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya agak longgar.
Tapi, ough, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus. Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Marini terloncat dan masuk ke dalam bus.
Tumini melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Tumini.
“Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”
Si pemuda menjawab kalem, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana gue.”
sumber : de-kill.blogspot.com/2009/04/kumpulan-cerpen-lucu
Demi sang Tercinta
sumber : cerpen.net/cerpen-cinta/demi-sang-tercinta
SATU PERSAHABATAN DALAM HIDUPKU
Sumber : cerpen.net/cerpen-remaja/satu-persahabatan-dalam-hidupku
KRAWANG-BEKASI
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
(1948)
Brawidjaja,
Jilid 7, No 16,
1957
sumber : chairil-anwar.blogspot.com